tag:blogger.com,1999:blog-60943308346046868832024-03-13T06:11:31.365+07:00Panduan Bisnis Budidaya Jamur TiramPanduan bisnis, cara budidaya, membuat biakan, kultur murni, bibit f0, f1, f2, f3, dan usaha aneka olahan, plus info resep masakan jamur tiramKhoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.comBlogger91125tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-13490752881195553002019-04-26T07:39:00.002+07:002019-04-26T07:42:29.848+07:00Channel You Tube Kami...<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Selamat pagi sobat jamur, sudah lama tidak jumpa. Semoga tetap sehat dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa..<br />
<br />
Saya ingin berbagi informasi, bahwa sekarang selain melalui blog ini, saya ingin berbagi seputar tips budidaya jamur tiram yang dinilai lebih inspiratif, dan menyenangkan dibanding dengan tulisan semata, yaitu melalui video di youtube.<br />
<br />
Channel kami: <a href="https://www.youtube.com/channel/UCmlxdjeWyEZzARoM9HLaOHw">https://www.youtube.com/channel/UCmlxdjeWyEZzARoM9HLaOHw </a><br />
<br />
Silahkan sobat jamur klik SUBSCRICE untuk mendapatkan video terbaru dari kami.<br />
<br />
Terimakasih
</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-80469656789181788952019-01-07T22:08:00.000+07:002019-01-09T21:28:51.787+07:00Toko Online<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsFV2zKKfJVIvkr4RzKv9bJibTnvLUF0RaRZOrV4MWRZJP4KFb4dgn52SoaTfrnFgJehhLMIwP2KeIY5rDH1hH5-y7kbGEOPrRXVAc2Ul_Dzlv7KiCAYykEEuCN1cWCKmVZgcGjlADBSAd/s1600/Screenshot_2019-01-07-21-36-13.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="480" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsFV2zKKfJVIvkr4RzKv9bJibTnvLUF0RaRZOrV4MWRZJP4KFb4dgn52SoaTfrnFgJehhLMIwP2KeIY5rDH1hH5-y7kbGEOPrRXVAc2Ul_Dzlv7KiCAYykEEuCN1cWCKmVZgcGjlADBSAd/s320/Screenshot_2019-01-07-21-36-13.png" width="192" /></a></div>
Telah dibuka toko online blog oemah jamur di tokopedia, atas nama Jamur Pantura, silahkan bagi teman-teman yang mau order bisa lewat toko tersebut. Berikut linknya: <a href="https://m.tokopedia.com/jamurpantura">https://m.tokopedia.com/jamurpantura</a><br />
<br />
Kalo belum punya akun di tokopedia bisa lewat Sms/Wa 085226144218.<br />
<br />
Harap maklum toko baru dibuka, jadi barang yang dijual belum komplit, masih proses penambahan produk.<br />
<br />
Makasih</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-31169831062393169192017-10-01T13:50:00.001+07:002017-10-02T15:40:40.247+07:00Jamur Tiram Kuning (Pleurotus Citrinipileatus)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilTGnlB6u4Nyj6Ovy8i-8sZr9H_-qgWvJCNlgmTGK0tAz1Fe6GhkTg053oFXGDoGX1REzC8ogHZdPMxn98hLKEk7TRC9Mg_OYT2tmK1MImdTsW68Hwnz5MNXaxKfU1f7be9PpYeCb_F6la/s1600/jamur+tiram+kuning.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="288" data-original-width="330" height="173" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilTGnlB6u4Nyj6Ovy8i-8sZr9H_-qgWvJCNlgmTGK0tAz1Fe6GhkTg053oFXGDoGX1REzC8ogHZdPMxn98hLKEk7TRC9Mg_OYT2tmK1MImdTsW68Hwnz5MNXaxKfU1f7be9PpYeCb_F6la/s200/jamur+tiram+kuning.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="color: #444444; text-align: justify;">
Jamur Tiram Kuning (Pleurotus citrinipileatus) tudungnya kecil-kecil hanya berdiameter 2 sampai 5 cm berwarna kuning cerah bak emas sehingga dijuluki golden oyster alias jamur tiram emas. Warna sedikit memudar ketika dimasak. Aromanya sangat tajam, seperti obat. Termasuk jamur tipe kering sehingga sangat cocok dibudidayakan di dataran tinggi.</div>
<div style="color: #444444; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #444444; text-align: justify;">
Dibalik warnanya yang cantik ternyata jamur tiram kuning memiki banyak manfaat. Berikut manfaatnya yang saya nukil dari buku 'Jamur Tiram Dua Alam' yang diterbitkan oleh Trubus 2010.</div>
<div style="color: #444444; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #444444; text-align: justify;">
<b>Pertama,</b> ekstrak jamur tiram kuning bersifat antioksidan dan anthiperlipidemia. Jamur emas mengandung lektin yang berkhasiat anti tumor. Hasil penelitian di China, dengan memasukkan 5 mg lektin per bobot tubuh tikus pengidap sarkoma, mampu menghambat pertumbuhan tumor hingga 80%. </div>
<div style="color: #444444; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #444444; text-align: justify;">
<b>Kedua,</b> ekstrak gilikoprotein dari jamur tiram kuning berdosis 12,5 mg/ml ampuh menghadang proliferasi sel kanker leukimia. Ia pun bisa dimanfaatkan sebagai afrodisiak, yaitu pembangkit gairah laki-laki.</div>
<div style="color: #444444; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #444444; text-align: justify;">
Tertarik untuk membudidayakannya? sayang, untuk mendapatkan bibit jenis jamur ini agak sulit, produsen bibit jamur enggan memproduksi bibit jenis ini, dikarenakan jamur tiram kuning produktifitasnya rendah dan kurang laku dipasaran.<br />
<br />
Batang, 1 Oktober 2017</div>
</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-69960292090660541812017-06-05T21:00:00.000+07:002017-06-05T21:03:32.982+07:00Mengapa Bibit Jamur Tidak Merambat?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil3e3KWCw3hxeG6wpQBOAWG7_h5DRgAjJL1tLVc1NhGK8ev8suFxjW2axNXjrqzsjGs11i6mYU4ZaxEcD5kl3Jd9N7OdYEz6K6lYFBxAtUMyKWv8tMd01b36Urev4806R_DyRAMxsjn4MV/s1600/t.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil3e3KWCw3hxeG6wpQBOAWG7_h5DRgAjJL1tLVc1NhGK8ev8suFxjW2axNXjrqzsjGs11i6mYU4ZaxEcD5kl3Jd9N7OdYEz6K6lYFBxAtUMyKWv8tMd01b36Urev4806R_DyRAMxsjn4MV/s200/t.jpg" width="150" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tidak semua jalan itu lurus, terkadang berliku bahkan tidak jarang menemui
jalan yang terjal. Begitu juga dalam usaha budidaya jamur tiram, tidak semua
produksi kita sukses, ada saja kendala dalam produksi baglog jamur. Terkadang
baglog kurang padat, terlalu kering/basah, kontam, miselium lambat , bahkan
mati. Diantara kendala tersebut, kendala miselium mati masih menjadi misteri
oleh sebagian pembudidaya jamur. Mengapa bibit yang ditanam tidak merambat?
Bibit yang tidak merambat disebabkan oleh 2 hal, pertama karena bibitnya dan
kedua karena medianya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Setiap bibit memiliki viabilitas yang berbeda, ada yang kuat dan ada yang
lemah. Bibit yang memiliki viabilitas lemah beresiko gagal produksi karena miselium tidak mampu
beradaptasi pada media baru. Ciri-ciri bibit dengan viabilitas rendah adalah
ketika ditebar dibaglog dalam waktu 1-2 hari tidak mengembang. Selain faktor
bibit, faktor media juga berpengaruh. Media yang tidak sesuai menyebabkan
miselium sulit berkembang, dan akhirnya mati.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bagaimana membedakan bibit tersebut mati karena bibit atau karena media
tanamnya? uji coba bibitnya dulu. Caranya cukup mudah, kita korek dulu bagian
bibit yang paling atas 2-4 cm kemudian diamkan selama 1-2 hari, kalo bibit
mengembang berarti bibitnya tidak masalah. Kalo bibitnya tidak bermasalah, maka
dapat disimpulkan bahwa yang bermasalah adalah medianya, maka kita perlu
melakukan evaluasi pada proses pembuatannya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Baglog harus kita evaluasi, apa yang salah? evaluasi dari serbuk kayu, bekatul,
kapur, dan air yang kita gunakan. Kalo semua sama. Maka kita evaluasi proses
pembuatannya, meliputi pencampuran, sterilisasi, inokulasi, dan inkubasi. Tapi
menurut pengalaman kami, faktor utama
bibit tidak berambat adalah faktor pH yang rendah. Ph yang rendah
seringkali disebabkan oleh proses pengolahan yang tidak baik.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Beberapa penyebab pH rendah adalah baglog tidak langsung disterilisasi.
Baglog akan berubah menjadi lebih asam, karena ada proses dekomposisi yang
belum sempurna oleh mikroorganisme.
Mikroorganisme akan mengubah bahan organik menjadi asam organik. pH media
yang paling baik adalah pH netral yaitu diangka 7-8. pH yang tidak sesuai akan
menghambat pertumbuhan miselium. Untuk mengantisipasinya bisa dengan baglog langsung
sterilisasi. Kalau ada kendala, bisa dengan menambah kapur, mengurangi bekatul,
bisa juga dengan mengurangi kadar air baglog.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tambahan:</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kalo yang tidak merambat 1-2 persen, kemungkinan itu disebabkan oleh bibit
bagian paling atas. Bibit paling atas mempunyai viabilitas paling rendah yang
berasal dari media indukan. Miselium bibit induk merambat ke media baru,
sehingga miselium pada bagian atas berkurang jumlahnya. Baiknya media paling
atas 1-2 cm dibuang, atau pada inokulasi baglog pertama dan kedua bibit
diperbabanyak.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
Untuk mengukur tingat keasaman media baglog, bisa menggunakan pH meter
tanah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%;">Batang, 1 April 2017</span></div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-76429050428759357982017-06-05T20:54:00.007+07:002017-06-05T20:54:54.207+07:00Pakai Bibit F3, Siapa Takut?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKE9mi0ls9XUn_qMekknbKquGGW_2yl85Hh-Jv5lN7VqyQPBUiNc9FQB4BTnsFqOHHRkjFzC_4GJH62SZqD9BoxUeue-ubwsV84CfJRE_S26lhv4_Pe2avif9M2wh9pX9GLM3CClSsmNjy/s1600/J1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="288" data-original-width="384" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKE9mi0ls9XUn_qMekknbKquGGW_2yl85Hh-Jv5lN7VqyQPBUiNc9FQB4BTnsFqOHHRkjFzC_4GJH62SZqD9BoxUeue-ubwsV84CfJRE_S26lhv4_Pe2avif9M2wh9pX9GLM3CClSsmNjy/s200/J1.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pada awalnya bibit sebar menggunakan
f3, namun karena produsen bibit sekarang mampu memproduksi bibit f2 dalam
jumlah besar maka sekarang bibit sebar banyak yang menggunakan f2, bahkan dibeberapa
tempat ada yang menggunakan bibit f1 sebagai bibit sebar, harganya pun bersaing.
F1 yang tadinya 50-100rb/botol, sekarang diobral 10-20rb/botol, bahkan ada yang
jual 6.000/botol.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Betul, kalau dikatakan bahwa f2
lebih baik dari f3, f1 lebih baik dari f2, tapi itu dari indukan yang sama,
namun apabila kita membandingkan antar produsen bibit jamur maka hukum itu
tidak berlaku. Bibit f1 nya produsen A belum tentu lebih baik dari bibit f2 nya
produsen B. Jangan kawatir menggunakan bibit f3 karena produsen bibit f3 punya
banyak pertimbangan, salah satunya adalah melatih bibit untuk beradaptasi,
yaitu dengan menambah serbuk setiap ada peremajaan sampai bibit siap ditanam di
baglog.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kualitas bibit tidak hanya
tergantung dar f berapa. Namun, ditentukan oleh banyak faktor seperti bibit
induk, media bibit, nutrisi, kadar air, umur bibit, penyimpanan dll. Tapi, yang
terpenting adalah indukannya alias biakan murninya (f0), kalau bagus f0 nya
maka mau berkali-kali diturunkan jadi f berapa pun gak masalah, kalo f0 nya
jelek mau diturunkan jadi f1 terus ditanam dibaglog juga hasilnya jelek.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Walau begitu, kita harus
menerapkan SOP dalam pembuatan bibit jamur tiram, dan harus tahu biakan yang
seperti apa yang dapat diturunkan berkali-kali dan biakan yang diturunkan
beberapa kali saja. Jadi, yang penting bukan f berapa, tapi apakah bibit
tersebut mempunyai viabilitas yang baik?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kalau kita merujuk pada UU Benih
No. 19 tahun 1992, maka benih digolongkan menjadi 4 tingkat. Pertama, Benih
Penjenis (BS), kedua Benih Dasar (BD), ketiga Benih Pokok (BP), dan ke empat
Benih Sebar (BR). Kita bisa samakan dengan bibit jamur. BS setara dengan f0, BD setara dengan
f1, BP setara dengan f2, dan BR setara dengan f3. Nah, harusnya yang dijadikan
bibit sebar adalah f3 kan, bukan f2 apalagi f1?.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
So, jangan ragu pake f3 ya?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Batang, 16 september 2016</div>
</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-2781130354941568562016-10-25T20:37:00.000+07:002016-10-26T14:27:12.545+07:00Jamur Tiram Coklat (Pleurotus Cysditious)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht0fa8W3zkPTuSvr92UaHqCSwZkKKx1YvI3WjCkLEAN_y2BD80pggB_uUSurt9RLCfvVdnbB1MaKjeivdLQzBtF64rLlhtSc4ZN0iAzCHjupqF0PfMxDEqWGHQa8ATM6mSf2jAd_GXsxMe/s1600/jamur+tiram+coklat.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht0fa8W3zkPTuSvr92UaHqCSwZkKKx1YvI3WjCkLEAN_y2BD80pggB_uUSurt9RLCfvVdnbB1MaKjeivdLQzBtF64rLlhtSc4ZN0iAzCHjupqF0PfMxDEqWGHQa8ATM6mSf2jAd_GXsxMe/s200/jamur+tiram+coklat.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada umumnya jamur tiram coklat sama seperti jamur tiram putih, yang membedakan adalah warna tudungnya. Jamur tiram coklat, warna colkat hanya pada permukaan atas tudung, sedang tangkai dan bawah tudung warnanya putih. Jamur tiram coklat memiliki aroma khas seperti jamur merang. Rasanya juga mirip dengan jamur merang, hanya lebih lunak jamur merang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jamur ini lebih tahan lama disimpan daripada jamur tiram putih, dikarenakan kadar airnya yang tergolong rendah.
Jamur tiram coklat mulai dilirik konsumen karena rasanya yang enak dan harganya juga lebih murah dibandingkan dengan merang. Petani jamur tiram perlu mencoba membudidayakan jenis jamur ini, dikarenakan harganya yang lebih mahal daripada jamur tiram putih. Harga tiram putih di jawa dari tingkat petani dihargai kisaran 8 – 10 ribu/kg, sedangkan jamur tiram coklat 12 – 16 ribu/kg. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karakter tumbuhnya seperti <a href="http://oemahjamur.blogspot.co.id/2016/10/jamur-tiram-strain-thailand_25.html">Jamur Tiram Putih Strain Thailand </a>yang tumbuh serentak, yang membedakan hanya tudung jamur tiram coklat lebih lebar dan tangkainya lebih sedikit. Miseliumnya tipis, cepat merambat. Miselium tiram coklat lebih lemah dibandingkan dengan tiram putih, sehingga baglog harus dimasak dengan matang. Bila sudah panen beberapa kali sering didapati jamur ini tumbuh tunggal yaitu hanya satu tangkai. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perawatan jamur tiram coklat sama seperti jamur tiram putih, hanya saja harus lebih sering disiram karena jamur tiram coklat termasuk jamur tipe kering. Permukaan baglog juga harus lebih sering dibersihkan dikarenakan jamur ini sering menyisakan pinhed yang mati. Untuk mempertahankan warna coklat, pemanenan diusahakan masih muda, karena semakin tua jamur warnanya semakin memudar.<br />
<br />
Batang, 24 Oktober 2016 </div>
</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-74718379890149393962016-10-25T20:33:00.000+07:002016-10-25T21:02:41.822+07:00Jamur Tiram Strain Thailand<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZn0CRq0_GxJI1Jr08j-8ShT_Z5ujeAFMLcRgYFDK-vwVwsG1NqtfHVTB3csiyfcBiHwr_f1jWvnatZAt-p2CUxE2bQkn0GZHvu3vgMABxatlNxlRwTsEmeYwP7am5xkwbxngPPjaLIdI8/s1600/jamur+tiram+thailand.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="142" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZn0CRq0_GxJI1Jr08j-8ShT_Z5ujeAFMLcRgYFDK-vwVwsG1NqtfHVTB3csiyfcBiHwr_f1jWvnatZAt-p2CUxE2bQkn0GZHvu3vgMABxatlNxlRwTsEmeYwP7am5xkwbxngPPjaLIdI8/s200/jamur+tiram+thailand.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Jamur tiram strain thailand memiliki nama berbeda disetiap daerah. Misalnya ditempat saya batang, jawa tengah. Jamur ini dikenal dengan jamur tiram biru, karena pinhed warnanya agak kebiru-biruan. Beda halnya dengan daerah lain misal rembang jateng, dikenal dengan sebutan strain hibrida. Di bayuwangi, jawa timur dinamakan dengan strain melati. Sedangkan di palembang jamur ini lebih dikenal dengan sebutan tiram salju. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jamur ini memiliki rumpun, kecil2 dan banyak. Miselium jamur ini tebal, lebih tebal dari <a href="http://oemahjamur.blogspot.co.id/2014/02/jamur-tiram-strain-florida.html">Jamur Tiram Strain Florida</a>. Pinhed agak kebiru-biruan, namun seiring waktu warnanya jadi memudar jadi putih keabu-abuan. Tangkai jamur kecil dan berbulu. Kalau dibandingkan dengan jenis tiram putih lainnya jamur ini paling cepat tumbuhnya, begitu mesilium memenuhi baglog biasanya tidak lama akan tumbuh pinhed. Sering juga didapati miselium belum memenuhi baglog sudah muncul pinhed. Interval panen cepat, sehingga baglog cepat afkir. Jamur tiram strain thailand memiliki kadar air rendah sehingga cocoknya dibudidayakan di dataran tinggi yang memiliki kelembaban tinggi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jamur ini juga bisa dibudidayakan di dataran rendah. Namun, jamur harus lebih sering disiram dan diusakan jamur dipetik ketika masih muda. Panen muda, jamur masih menyimpan kadar air yang cukup banyak. Panen tua menyebabkan bobot air berkurang dikarenakan kadar air menguap. Di, pasar tradisional Jamur ini sangat disukai pedagang pasar karena bila dikemas kelihatan lebih banyak, sehingga terkesan lebih murah. Jamur ini cocok bila dijadikan kripik, jamur lebih cepat kering dan renyah saat dimasak. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batang, 24 oktober 2016
</div>
</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-75503443476904082842015-08-02T20:59:00.000+07:002015-08-02T20:59:47.875+07:00Timbangan Digital Jamur Tiram<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJihgp3DRZ0sGfnuhuAiFK-VJxJubJ31PKJlXQcJMP0aCOXAcq9b2ZrQihyphenhyphen086aON_OnH1Vi7NsLq4S4fdMs3Lvo0_ieSPAMbw0xmq-N7qzR86_RsWH4SFp_3uaDM9S65oWwdQLC5IaxMP/s1600/timbangan+digital+jamur+tiram.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJihgp3DRZ0sGfnuhuAiFK-VJxJubJ31PKJlXQcJMP0aCOXAcq9b2ZrQihyphenhyphen086aON_OnH1Vi7NsLq4S4fdMs3Lvo0_ieSPAMbw0xmq-N7qzR86_RsWH4SFp_3uaDM9S65oWwdQLC5IaxMP/s200/timbangan+digital+jamur+tiram.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Timbangan digital ini sangat cocok menimbang bahan dasar PDA, sehingga dalam menakar bahan, tidak terjadi kelebihan, ataupun kekurangan bahan. Misal bahan detroksa, maka apabila menakarnya pake perasaan maka hasilnya kurang pas. Timbangan ini juga dapat menimbang hasil jamur lebih akurat. Oleh karena itu, timbangan ini harus anda miliki. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Spesifikasi: </b></div>
<ul style="text-align: left;">
<li>Satuan gram dan oz </li>
<li>Capacity Max 10 kg </li>
<li>Baterai AAA 2 pcs (bonus) </li>
<li>Tare dan auto off </li>
<li>Berat 0.5 kg </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Keterangan lengkap lihat brosur di dalam kemasan.. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi 'TARE' dalam timbangan sangat membantu dalam menimbang bahan PDA, sehingga timbangan tidak kotor. Fungsi tare ini berguna untuk mengabaikan berat wadah saat ditimbang, caranya cukup menaruh wadah kemudian tekan tare, maka display akan kembali ke angka 0 kemudian masukkan bahan yang akan ditimbang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Harga: Rp. 120,000 (Bebas ongkir pulau Jawa/luar Jawa plus 10.000) </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tertarik..? Monggo di Order.. 08562881606
</div>
</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-81015479545353815022015-08-02T20:47:00.003+07:002015-08-02T20:48:07.881+07:00Jamur Tiram Pink (Pleurotus Flabellatus)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqVWMoEQEJAKuQkxYWDlorl87yQfAliR96k8lcOTOLtDEjnBWJjTaZoJ-IdHBjsm_t-8Un7o1CqyZ7OP6ABHFA0br8DfTNzr3-DaVkZpNtlQ2XCCj7Y7hYOvjc1yP9aSReF_63ZFr0wl2j/s1600/Jamur+tiram+pink.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqVWMoEQEJAKuQkxYWDlorl87yQfAliR96k8lcOTOLtDEjnBWJjTaZoJ-IdHBjsm_t-8Un7o1CqyZ7OP6ABHFA0br8DfTNzr3-DaVkZpNtlQ2XCCj7Y7hYOvjc1yP9aSReF_63ZFr0wl2j/s200/Jamur+tiram+pink.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Jamur tiram pink sering disebut juga jamur tiram merah, merupakan salah satu jenis jamur tiram yang mempunyai warna yang mempesona, warnanya yang cerah kemerah-merahan membuat orang yang melihatnya jadi terkesima. Namun, jamur tiram pink masih kalah populer bila dibandingkan dengan jamur tiram putih, sehinga jamur tiram pink masih jarang ditemui di pasaran. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jamur tiram pink mempunyai aroma khas, aromanya seperti jamur lingzhi, berwana merah muda, mempunyai banyak rumpun, dan mempunyai tekstur yang agak keras. Pertumbuhan pinhed jamur pink lebih cepat bila dibandingkan dengan jamur tiram putih, namun hasilnya lebih sedikit. Jamur tiram pink merupakan salah satu jenis jamur tipe kering, sehingga lebih cocok bila dibudidayakan di daerah dataran tinggi yang mempunyai kelembaban tinggi.
Dibalik bentuk dan warnanya yang cantik, ternyata jamur tiram pink sangat baik untuk kesehatan. Apa saja itu? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pertama,</b> dapat menghentikan pendarahan dan mempercepat pengeringan luka pada permukaan tubuh, mencegah penyakit diabetes mellitus, penyempitan pembuluh darah, menurunkan kolesterol darah, menambah vitalitas dan daya tahan tubuh, serta mencegah penyakit tumor atau kanker, kelenjar gondok, influenza, sekaligus memperlancar buang air besar (Djarijah dan djarijah, (2001) <i>dalam</i> Susiana (2010). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kedua,</b> jamur tiram merah jika dikonsumsi dalam bentuk kering, jamur ini mengandung vitamin C sebanyak 35-58 mg/100 gr dan vitamin B2 sebanyak 4,7- 4,9 mg/ 100 gr, karena itu tidaklah mengherankan jika jamur tiram memiliki berbagai macam khasiat untuk kesehatan tubuh, antara lain sebagai sumber protein nabati yang rendah kolesterol sehingga dapat mencegah penyakit hipertensi dan serangan jantung (Agus, (2006) <i>dalam</i> Susiana (2010). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anda tertarik budidaya jamur tiram pink? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Caranya sama saja dengan budidaya jamur tiram putih, yang membedakan adalah bibitnya. Tinggal beli ke produsen yang menyediakan bibit jenis ini. Semoga sukses.. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batang, 19 Juni 2015/3 Ramadan 1436 H </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: x-small;">Daftar pustaka: </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: x-small;">Agus. GTK. 2006. Budidaya Jamur Shitake, Kuping , Tiram, Lingzhi, Merang. Jakarta: Argomedia Pustaka. </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: x-small;">Djarijah N. M, dan Djarijah A. S, 2001. Budidaya Jamur Tiram, Pembibitan, Pemeliharaan, dan Pengendalian Hama Penyakit. Yokyakarta: Kanisius. </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: x-small;">Susiana. 2010. Pengaruh penambahan gula (sukrosa)terhadap pertumbuhan miselium Jamur tiram merah (pleurotus flabellatus) . Skripsi. Malang: Jurusan biologi, Fakultas sains dan teknologi, Universitas islam negeri (uin) Maulana malik ibrahim.
</span></i></div>
</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-91527235482068379792015-04-08T20:09:00.000+07:002016-10-21T19:07:02.689+07:00Uji Viabilitas Bibit Jamur Tiram<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHrXPFLahR5wrlba_lcIK1wae7gJOOtaigLPTBehdNX-54lZOIoX4hACwV0prDckaseu78Sn-4JhggJnRBiyFK-qn37h8UGgCgwWTMLzuTebQzuUDlIt2emtIWuj4E-yyoi_lsoIxnyzef/s1600/bibit+jamur.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHrXPFLahR5wrlba_lcIK1wae7gJOOtaigLPTBehdNX-54lZOIoX4hACwV0prDckaseu78Sn-4JhggJnRBiyFK-qn37h8UGgCgwWTMLzuTebQzuUDlIt2emtIWuj4E-yyoi_lsoIxnyzef/s1600/bibit+jamur.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Viabilitas dapat diartikan sebagai daya hidup, atau daya tumbuh. Viabilitas dapat dilihat dari kemampuan miselium beradaptasi/mendegradasi bahan yang mengandung lignoseluosa. Bahan yang mengandung lignoselulosa diantaranya serbuk kayu, jerami, sekam padi, tongkol jagung, dll. Semakin cepat miselium merambat, itu menunjukkan semakin tinggi pula viabitilas bibit tersebut. Hal ini bisa kita lihat pada waktu proses pembibitan, ada bibit yang sangat cepat merambat, ada juga yang lambat, bahkan ada juga yang baru merambat sedikit , tiba2 berhenti. Lalu bagaimana menguji daya hidup bibit jamur tiram? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Uji viabilitas bibit jamur tiram bisa dilihat dari miselium. Misal kita ingin menguji viabilitas bibit induk (f1) media jagung yang kita beli dari seorang produsen bibit. Kita harus membuat media bibit pokok (f2) berbahan lignoselulosa (biasanya disebut dengan bibit serbuk). Bahannya terdiri dari serbuk kayu, dicampur dengan tepung biji-bijian. Setelah diinokulasikan tunggu kurang lebih 1 minggu nanti akan terlihat apakah bibit induk mempunyai viabitilas yang baik atau tidak. Bagaimana ciri2nya..? bila kita dapati miselium pada bibit pokok (f2) mogok, atau sangat lambat itu menunjukkan viabilitas bibit induk (f1) rendah, dan sebaliknya bila miselium merambat dengan cepat berarti miselium bibit induk (f1) mempunyai viabilitas yang tinggi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal serupa juga berlaku bila kita ingin menguji viabilitas bibit pokok (f2), tinggal lihat kondisi miselium setelah bibit ditanam pada media bibit sebar (f3). Ciri2nya sama dengan uji viabilitas pada bibit induk (f1). Bibit sebar (f3) yang berkualitas akan nampak nampak setelah bibit di tebar di baglog, kalo dalam waktu 24 jam bibit mengembang berarti bibit mempunyai viabilitas tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengapa viabilitas bibit rendah? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain dari indukan bibit yang jelek, bisa juga dikarenakan media yang kurang pas. Misal terlalu banyak kandungan glukosa pada saat pembuatan PDA. Terlalu banyak glukosa menyebabkan miselium menjadi lemah, ibarat manusia kalo kebanyakan makan, maka akan lemas too?? Bisa juga karena memakai kultur yang sudah berulang kali ditanam pada media PDA, (subkultur). Bisa juga karena memakai bibit yang sudah kadaluarsa. Bisa juga media tanam kurang kapur, sehingga media masam (ph rendah). Penggunaan air yang mengandung kaporit juga bisa mempengaruhi viabilitas bibit jamur tiram. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekian, semoga bermanfaat.. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tambahan: </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila kita dapati miselium bibit sebar (f3) kita berjalan lambat (viabilitas rendah), jangan buru2 dibuang, karena bibit tersebut masih bisa digunakan. Cuma penggunaannya harus lebih banyak, misal 1 botol bibit sebar biasanya buat 30 baglog, maka dibuat 20 baglog saja.<br />
<br />
Miselium yang berjalan lambat bisa juga disebabkan media tanam yang kurang sesuai, sehingga pada uji viabilitas bibit, harus dipastikan media tanam yang digunakan untuk menguji harus sesuai dengan kriteria media yang baik. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batang, 31 desember 2014
</div>
</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-78267690528458694792015-01-16T14:01:00.000+07:002017-05-27T03:55:52.626+07:00Bibit Jamur Tiram Pekalongan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK9319Gjv4deE92TNcA0zytooWq2ogzzsxvA-Ui1htGUtxKuxB7JrffjQ06eqdJwWHHlKxB0r7kzSF3KToGWuvu-6cQG_f0jOhJgN8aBePf-cATRQoFnwFn25rm7485FSeLnU_WiYgbONE/s1600/bibit+f2+jamur+tiram.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK9319Gjv4deE92TNcA0zytooWq2ogzzsxvA-Ui1htGUtxKuxB7JrffjQ06eqdJwWHHlKxB0r7kzSF3KToGWuvu-6cQG_f0jOhJgN8aBePf-cATRQoFnwFn25rm7485FSeLnU_WiYgbONE/s1600/bibit+f2+jamur+tiram.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kami produsen bibit jamur tiram dari Subah, Batang. Ingin menawarkan bibit sebar (f3) jamur tiram dengan harga yang lebih terjangkau. Alhamdulillah, sebelum saya menulis artikel ini, bibit sudah menyebar dikalangan petani jamur tiram dibeberapa wilayah pekalongan seperti Lebak Barang, Doro, Kajen, Tirto, Setono, dll. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bibit yang kami tawarkan mempunyai spesifikasi sebagai berikut: </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Spesifikasi: Media dibuat dari jagung giling yang dicampur dengan serbuk kayu, dikemas dengan botol kaca. Harga per botol Rp 5.000 rupiah, dapat digunakan untuk 40-50 baglog. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cara penggunaan: semprot botol dengan spirtus/alkohol, kemudian buka tutupnya. Ambil spatula, kemudian sterilkan. Bibit diaduk-aduk, kemudian tuangkan bibit ke dalam baglog secukupnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hubungi : 085226144218/085713716048</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Alamat Produksi:</b> Desa Kalimanggis, RT. 01 RT. 02, Kec. Subah, Kab. Batang, Jateng.<br />
<br />
Rute Lokasi: Jalan Pantura Pekalongan ke arah timur sampai pasar subah, dari pasar subah ke timur lagi 2 KM ada POM Bensin, masih ketimur lagi 200 meter di sebelah kiri jalan ada Gapura ‘DESA KALIMANGGIS’ masuk.. Alamat produksi tepat di depan Balai Desa. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terimakasih.</div>
</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-30683538083339530502014-12-31T14:11:00.000+07:002017-06-04T07:37:16.984+07:00Bibit Jamur Tiram Batang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj15wRbms30W_PIUJzvNmKDtoeAAzU2WVhabFs7gk0u7PRtMLai1CcHipvaAT0Q7FgS3gDUKW_oSl7XkPLRprLzdGfTGc_ynDkbhAkNLgLzGSIT_jdlWWbb8C2uPZGDR4yXnA99oE9m7Mb2/s1600/bibit+f2+serbuk.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj15wRbms30W_PIUJzvNmKDtoeAAzU2WVhabFs7gk0u7PRtMLai1CcHipvaAT0Q7FgS3gDUKW_oSl7XkPLRprLzdGfTGc_ynDkbhAkNLgLzGSIT_jdlWWbb8C2uPZGDR4yXnA99oE9m7Mb2/s1600/bibit+f2+serbuk.jpg" width="200" /></a>Perkenalkan kami produsen bibit jamur tiram dari kecamatan Subah, Batang. Kami ingin menawarkan bibit jamur tiram yang kami produksi sendiri. Bibit yang kami tawarkan sebagai berikut:<br />
<br />
Spesifikasi: Bibit sebar f3 (biakan miselium ke 3). Media dibuat dari jagung giling dan serbuk kayu. Dikemas dengan botol kaca 350 ml. Harga per botol 5.000 rupiah, dapat digunakan untuk 40-50 baglog.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hubungi : 085226144218/085713716048<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alamat Produksi : Desa Kalimanggis, dk. Krajan RT 01/02, Kec. Subah, Kab. Batang. Jateng (Rumah depan balai desa).<br />
<br />
Terima kasih.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-90486797110147753032014-08-07T16:26:00.004+07:002014-11-16T19:40:58.794+07:00Mengatasi Si Oncom 'Neurospora'<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaGEhyphenhyphen5k9GxGlcrf2I4672YmR2QmgUZYlJ_0-VzCGgbq0vP53rvx9Z2aZ94yxszkkPDLnV5R_TVis-N_-et9z5_25oJCuc6aUcmFadI0kXLAoNdaR9jvzxeltCvJf1LO4qMyDylZR2s1FD/s1600/oncom.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaGEhyphenhyphen5k9GxGlcrf2I4672YmR2QmgUZYlJ_0-VzCGgbq0vP53rvx9Z2aZ94yxszkkPDLnV5R_TVis-N_-et9z5_25oJCuc6aUcmFadI0kXLAoNdaR9jvzxeltCvJf1LO4qMyDylZR2s1FD/s1600/oncom.jpg" height="146" width="200" /></a>Salah satu jamur kontaminan yang ditakuti petani jamur tiram adalah <i>neurospora.</i> <i>Neurospora</i> adalah jamur kontaminan yang pertumbuhannya sangat cepat melebihi pertumbuhan bibit jamur tiram. Biasanya baglog yang terserang <i>nerospora</i> sudah kelihatan dalam waktu beberapa hari pasca inokulasi. Miselium <i>neurospora</i> sangat tipis dan menyerupai miselium jamur tiram. Selang beberapa hari akan muncul jamur warna orange di kertas penutup baglog. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mengenal <i>Neurospora </i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak mengenal maka tak tahu.. hehe. <i>Neurospora</i> atau dikenal dengan jamur oncom menyukai bahan yang mempunyai sumber karhohidrat atau gula yang tinggi. Apabila spora oncom menembel pada bahan2 yang mempunyai kadar gula tinggi maka akan sangat cepat perkembangannya. Misaal apabila kita membuang nasi atau jagung rebus, kalo sayang tongkolnya saja.. hehe, maka dalam selang waktu beberapa hari kita dapati di tongkol tersebut sudah berubah warna menjadi orange. Ini dikarenakan serangan jamur oncom yang 'membabi buta'. Si oncom merasa telah menemukan tempat hidup yang layak, setelah terombang-ambing terbawa angin... hahaha. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mengatasi <i>Neurospora</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila di baglog terlihat ada miselium semu yang perambatannya sangat cepat maka segera ambil, dan dibuang sejauh2nya kalo perlu dibakar, jangan sampai si oncom membentuk tepung orange dikertas/kapas penutup baglog karena apabila spora tersebut sudah 'ngoncom' dan tertiup angin maka spora akan berterbangan kemana2 ini bisa menyebabkan baglog yang ada dalam satu ruangan beresiko terkontaminasi neurospora. Maka sebelum dipake seluruh ruangan perlu dibersihkan dan disemprot pake formalin/alkohol atau fungisida yang bisa digunakan untuk mematikan spora <i>neurospora</i>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pencegahan <i>Neurospora</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah memahami karakter oncom diatas maka kita tahu penyebab mengapa baglog kita terserang oncom.? ya, penggunaan nutrisi yang tinggi menjadi penyebab utama baglog diserang oncom. Kita harus memahami bahwa nutrisi seperti bekatul dan tepung jagung mempunyai kadar karbohidrat dan gula yang cukup tinggi, dengan menambah nutrisi pada baglog maka resiko kontaminasi juga semakin bertambah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Coba perhatikan, baglog yang berkadar nutrisi rendah jarang kita dapati si oncom ini menyerang, sebaliknya sering kita dapati oncom menyerang baglog dengan nutrisi tinggi yang mengakibatkan gagal panen..!!! maka perlu diperhatikan bahwa penggunaan nutrisi bekatul/tepung jagung jangan melebihi 15% karena beresiko terserang oncom, dan jamur kontaminan lainnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga bermanfaat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batang, 4 Juli 2014 / 6 ramadhan 1435 H </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<i><span style="font-size: x-small;">Sumber gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4EDPEPrx3EFfuQYDP7OMTqi2Q3uh7csbdOcfVj9VqGi8xxsZezQk7U2xGyOGJMe3vz6OhOuiF2a7uLI1r_swW0VJOJrVpMDaHhOnwqCvzjfEpqk17hwrLm-720HHA94nfUzu2TnL1snk/s1600/oncom.jpg</span></i></div>
</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-31822120567919966842014-03-12T10:52:00.001+07:002014-03-12T11:28:15.671+07:00Kicauan 'Sang Produsen Baglog'<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxSyReneuYhqu3n5Vo8NH_WBiIrEVOBGhke88vO-6dNp9_HnnIklmHNvOq2C7SLxSvJU_ye5-KHEpivblq-_0oHkgRkcCeb78ozB2_8RrGzMQeZcbQRP695UagCGEG8oT6rjlnCAzMlNvC/s1600/sang+produsen+baglog.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxSyReneuYhqu3n5Vo8NH_WBiIrEVOBGhke88vO-6dNp9_HnnIklmHNvOq2C7SLxSvJU_ye5-KHEpivblq-_0oHkgRkcCeb78ozB2_8RrGzMQeZcbQRP695UagCGEG8oT6rjlnCAzMlNvC/s1600/sang+produsen+baglog.jpg" height="118" width="200" /></a>Tulisan ini kami buat semata-mata mengingatkan bahwa dalam dunia bisnis itu banyak sekali 'kicauan' yang tidak bisa dipertanggung jawabkan, sukanya menjanjikan yang muluk-muluk (berlebihan), tapi ternyata <i>omdo</i> alias omong doang. Termasuk dalam bisnis budidaya jamur tiram, ternyata masih banyak produsen baglog yang suka berbohong, terutama mengenai hasil jamur tiram segar yang dapat diperoleh dari baglog miliknya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Saya sendiri kaget ketika berkunjung ke produsen baglog di daerah kami, sang produsen baglog mengatakan bahwa baglog buatannya (uk. 18 x 30 x 0.04) dengan dengan berat sekitar 1 - 1,2 kg, mampu menghasilkan 500 - 1.000 gram atau 0.5 - 1 kg per baglog. Pengalaman yang sama juga dialami oleh teman saya, sang produsen tanpa rasa malu mengatakan bahwa baglog buatannya mampu menghasilkan 700 gram/baglog. Di tempat lain juga sama, dari pengalaman teman2 saya di luar daerah juga ada yang mengatakan hal yang demikian. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkinkah baglog uk.18 x 30 x 0.04 dengan berat 1 - 1.2kg menghasilkan 500 - 1.000 gram per baglog?<br />
<br />
Sebelum membahas hal tersebut, yuks kita mengenal nilai BER baglog jamur tiram..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BER (<i>Biological Efficiency Ratio</i>) menunjukkan kemampuan satu satuan substrat menghasilkan satu satuan tubuh buah jamur dalam 1 periode tanam. Cara menghitungnya sangat mudah yaitu berat jamur tiram banding berat baglog dikali 100 persen. Misal baglog uk. 18 x 30 dengan berat 1 kg menghasilkan 300 gram, maka BER nya adalah 300 banding 1.000 kemudian dikali 100 persen maka BER baglog nya sebesar 30 persen.<br />
<br />
Berapa standar BER untuk baglog jamur tiram? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Para pakar menyebutkan bahwa BER baglog jamur tiram putih <i>(pleurotus ostreatus) </i>sebesar 30 - 35 persen, artinya baglog basah dengan berat 1 kg dengan kadar air 50 - 60 persen hanya mampu menghasilkan sekitar 300-350 gram jamur tiram segar. Lalu apakah dengan pemberian nutrisi tambahan seperti tepung jagung, molase, pupuk, dll dapat meningkatkan nilai BER? Iya bisa, tapi hanya sedikit saja, paling 5-10 persen saja dari hasil standar. Ini pun saya rasa sangat sulit tercapai, karena banyak syarat yang harus dipenuhi.. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkinkan baglog uk. 18 x 30 x 0.04 dengan berat 1 - 1.2kg menghasilkan 0.5 - 1 kg jamur tiram segar seperti kicauan produsen baglog diatas? saya jawab mungkin sekali........ Caranya? caranya yaitu sebelum panen, jamur disiram dengan air sampai basah kuyup (basah sekali), kemudian setelah panen, bonggol tangkainya jangan dibuang, tapi ikut ditimbang..... Hahaha. Tapi ini juga saya rasa masih sulit untuk mencapai 700-1.000 gram per baglognya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu, apa dampak dari kicauan ngawur tersebut?<br />
<br />
Yang pertama adalah turunnya harga jual.. Bagaimana tidak? dianggapnya dengan modal beli baglog yang harganya cuma 1.500/baglog dia bisa untung 2.000 rupiah ketika dia jual dengan harga 7.000/kg. Ini yang mengakibatkan pendatang baru yang buta akan harga pasar langsung berani menjual dibawah harga pasar, dia tidak sadar kalo sudah ditipu sang produsen baglog. Yang kedua, pembeli baglog gulung tikar.. Mengapa? karena yang harusnya untung 2.000/baglog, eh ternyata malah buntung.. Yang ketiga, produsen baglog juga bangkrut, karena pembelinya sudah tidak sanggup membeli baglognya lagi, akhirnya baglognya tidak laku..<br />
<br />
Yang keempat, petani jamur tidak berdaya.. pengalaman dilapangan bahwa kalo harga jamur sudah turun, maka sangat sulit untuk menaikkannya kembali, petani jamur harus <i>legowo</i> (menerima) bahwa keuntungannya sekarang sudah berkurang... </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini kisah nyata akibat kicauan sang produsen yang menjadi salah satu sebab hancurnya harga pasar.. semoga kita bisa mengambil ibrah dari kejadian diatas.. Amiin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batang, 7 Maret 2014<br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><i>Sumber gambar: http://infoit4.files.wordpress.com/2012/05/guy-fawkes.jpg?w=474</i></span></div>
</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-89308494818044325022014-02-20T19:52:00.000+07:002014-02-20T20:03:27.347+07:00Jamur Tiram Strain Florida<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP3EOlv2zl6-8fNeJm4o-wHqlIEXgIUsX9321UxKqF_ORxz6S923-I6xb0p_S41fI7YDJJX_5WoRv4V_ZkCtbVy0sbabxeDl1NNf5tEiLC6A5-ED9h-QArLZhU5ZNXdyR_J45yr-7DaC0L/s1600/jamur+tiram+strain+florida.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP3EOlv2zl6-8fNeJm4o-wHqlIEXgIUsX9321UxKqF_ORxz6S923-I6xb0p_S41fI7YDJJX_5WoRv4V_ZkCtbVy0sbabxeDl1NNf5tEiLC6A5-ED9h-QArLZhU5ZNXdyR_J45yr-7DaC0L/s1600/jamur+tiram+strain+florida.jpg" height="181" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya nama latin dari jamur tiram putih adalah <i>Pleurotus Ostreatus</i>. <i>Pleurotus </i>artinya tumbuh menyamping, dan <i>ostreatus</i> artinya tiram. Sebenarnya strain pleurotus sendiri ada banyak, seperti <i>pleurotus ostreatus, pleurotus sajor caju, pleurotus eryngii,</i> dll. silahkan lihat: <a href="http://oemahjamur.blogspot.com/2011/12/mengenal-berbagai-jenis-jamur-tiram.html">Mengenal Berbagai Jenis Jamur Tiram</a>. Namun yang kita bahas adalah strain <i>pleurotus ostreatus varietas (var) florida</i>, karena strain ini yang paling banyak dibudidayakan di indonesia.<br />
<br />
Seperti namanya strain ini berasal dari Florida (negara bagian Amerika Serikat). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia sendiri sebenarnya sudah berhasil membuat strain sendiri yaitu, strain emas, ratu dan zafira. Silahkan lihat: <a href="http://oemahjamur.blogspot.com/2012/05/jamur-tiram-jenis-baru.html">Jamur Tiram Strain Baru</a>. Strain ini merupakan hasil riset dari Balai Penelitian Tanaman dan Sayuran, yang dianggap lebih unggul dari strain lokal (?). Namun sayang, strain tersebut masih sulit kita dapatkan.. Oke, kita lanjutkan pembahasan mengenai Jamur tiram strain florida. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ciri- ciri jamur tiram strain florida. </div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pinhead, batang, dan tubuh buah berwarna putih. </li>
<li>Memiliki banyak cabang.
Tangkai tidak berbulu. </li>
<li>Memiliki kadar air yang cukup banyak. </li>
<li>Mampu beradaptasi pada suhu diatas 25'C. </li>
<li>Cocok dibudidayakan di dataran rendah. </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Nama ilmiahnya yaitu pleurotus ostreatus var. Florida. Lalu yang menjadi pertanyaan sekarang adalah jamur tiram yang sedang kita budidayakan ini termasuk strain apa? Apakah pleurotus ostreatus florida? Anda bingung? Saya juga bingung... hehe, karena tidak ada yang bisa dijadikan rujukan mengenai ini, semuanya masih abu-abu. Namun, dari informasi yang saya dapat bahwa strain dengan ciri-ciri diatas termasuk strain florida, bahkan di luar negeri pun sudah mengenalnya sebagai strain florida. Sehingga, saya anggap bahwa strain yang banyak dibudidayakan di indonesia termasuk strain florida.<br />
<br />
Kelebihan strain ini adalah lebih berbobot daripada strain lain, sehingga lebih menguntungkan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batang, 20 Februari 2014 </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
NB: bagi praktisi/pakar/ahli mikrobiologi, mohon tulisan diatas dikoreksi. Terimakasih.
</div>
</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-53669647033599917882014-02-10T20:14:00.000+07:002015-05-29T19:48:13.744+07:00Jual Baglog Jamur Tiram Putih<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGRCmlzLFlTIxrLlDirZ-0IQZ6GG2jckgvMt5cX8fEb_sxczJSoRlVkrwgisWKQzeMDqH8Rm8_wP4Fc2X2f3BxohW6tR2gdNNo2LhuQDTltmox-FiAFOLqZuTClCoRWG88uYssVkDVUgGp/s1600/baglog+jamur+tiram.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="152" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGRCmlzLFlTIxrLlDirZ-0IQZ6GG2jckgvMt5cX8fEb_sxczJSoRlVkrwgisWKQzeMDqH8Rm8_wP4Fc2X2f3BxohW6tR2gdNNo2LhuQDTltmox-FiAFOLqZuTClCoRWG88uYssVkDVUgGp/s1600/baglog+jamur+tiram.jpg" width="200" /></a><i>Alhamdulillah</i>, mulai hari Jum'at, tanggal 29 Mei 2015, kami sepakat untuk menjual baglog jamur tiram putih. Biasanya kami memproduksi baglog untuk kebutuhan sendiri, namun karena banyak permintaan maka kami putuskan untuk menjualnya, dan bagi pemula yang ingin bisnis budidaya jamur tiram tanpa mau repot bisa membeli baglog ketempat kami. Kami jual dengan harga yang terjangkau... </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Spesifikasinya sebagai berikut: </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
- Strain Tiram Putih</div>
<div style="text-align: justify;">
- Uk. 18 x 35 X 0.04 </div>
<div style="text-align: justify;">
- Berat 1,1 – 1,3 kg</div>
<div style="text-align: justify;">
- Hasil 300 – 400 gram </div>
<div style="text-align: justify;">
- Harga 2.000 </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana Murah kan? kalo kita hitung, (misal harga jamur 10.000/kg), dan harga per baglog 2.000/baglog menghasilkan 350 gram, maka per baglog menghasilkan: 10 x 350 = 3.500.. keuntungannya 3.500 – 2.000 = 1.500 per baglog, lumayan kan? kalo 10.000 baglog? Ya, tinggal hitung sendiri...... hehe. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ok, tertarik.............???? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo tertarik, silahkan sms/hub: <b>Khoirul Huda (08562881606) </b><br />
<br />
<b>Alamat produksi:</b> Desa Kalimanggis, RT. 01 RT. 02, Kec. Subah, Kab. Batang, Jateng.<br />
<br />
<b>Rute Lokasi:</b><br />
<br />
Dari Barat:<br />
Jalan Pantura
Pekalongan ke arah timur sampai pasar subah, dari pasar subah ke timur
lagi 2 KM ada POM Bensin, masih ketimur lagi 200 meter di sebelah kiri
jalan ada Gapura 'DESA KALIMANGGIS' masuk.. Alamat produksi tepat di
depan Balai Desa.<br />
<br />
Dari Timur:<br />
Alas Roban lurus sampai pasar banyuputih, masih ke barat kira2 3 KM, nanti sebelah kiri ada rumah makan SELERA, sebelah kanan jalan ada Gapura 'DESA KALIMANGGIS' masuk.. Alamat produksi tepat di
depan Balai Desa. <br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Baglog yang kami jual <b>BERGARANSI...!!!!</b> Kalo ada baglog yang tidak tumbuh jamur, silahkan bawa ke tempat kami, dan kami akan ganti 100 persen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kami menjamin kualitas baglog yang kami jual.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terimakasih.... </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batang, 29 Mei 2015.
</div>
</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-17014585581497680432014-01-20T20:22:00.001+07:002014-01-20T20:22:15.785+07:00Budidaya Jamur Tiram Media Jerami<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihDyzro7yME2q2impbwixZqplD00-AA_xiXOnp7jzS5YDXgM-0wmCXOdXthv5zCv5Mf_vr5RdlHDLqFlJsZxUjVJ5Hpcyp4mAsVXptHHpEUztbORO8yk779bZuDAOlJaSR_D0QUTR9zgHe/s1600/Baglog+Jerami.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihDyzro7yME2q2impbwixZqplD00-AA_xiXOnp7jzS5YDXgM-0wmCXOdXthv5zCv5Mf_vr5RdlHDLqFlJsZxUjVJ5Hpcyp4mAsVXptHHpEUztbORO8yk779bZuDAOlJaSR_D0QUTR9zgHe/s1600/Baglog+Jerami.jpg" height="150" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika musim panen tiba, timbul masalah berupa limbah jerami. Limbah jerami ini biasanya ditumpuk di tengah petakan sawah atau di pinggir pematang sawah, yang kemudian dibuang atau dibakar untuk diambil abunya. Padahal pembakaran jerami akan mengakibatkan sebagian unsur hara (seperti N, P, K, dan Si) akan berkurang/hilang, belum lagi dampak pencemaran udara yang ditimbulkan akibat pembakaran tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Berita Resmi Statistik (2006), produksi padi nasional mencapai 54,75 juta ton pertahun pada tahun 2006, meningkat sebesar 1,11% dibandingkan produksi padi tahun 2005. Peningkatan produksi padi juga diiringi peningkatan limbah jerami padi . Menurut Kementrian Pertanian (2012), per ha sawah menghasilkan sebanyak 3-4 ton jerami kering. Coba dibayangkan kalo semua jerami dibakar? Pasti akan berakibat pencemaran udara yang hebat, yang tentu akan mengganggu kesehatan masyarakat sekitar.. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya ketersediaan jerami padi ini cukup potensial bila diawetkan melalui pengeringan sinar matahari, lalu ditumpuk di tempat yang diberi naungan agar tidak kehujanan untuk dimanfaatkan sebagai media budidaya jamur tiram. Lalu bagaimana cara membuat media dari jerami padi? Berikut cara membuat media dari jerami padi. </div>
<ol style="text-align: left;">
<li>Siapkan jerami padi yang sudah dicacah sebanyak 100 kg. </li>
<li>Campurkan jerami padi, dedak, kapur dan gipsum dengan berbandingan (100kg:10kg:2,5kg:2kg). Tambahkan air jika campuran terlalu kering. </li>
<li>Lalu diaduk hingga merata kemudian ditutup dengan plastik selama 48 jam dengan ph 6-7. </li>
<li>Masukkan media ke dalam plastik (baglog) dengan mempersiapkan plastik pp tahan panas yang memiliki ketebalan 0,5 mm berukuran 18 x 30 cm, masukkan media kedalam plastik dan dipadatkan hingga beratnya 1kg-1,3kg. Pasang cincin dan tutupnya. </li>
<li>Selanjutnya baglog dikukus dalam drum selama 6-8 jam. </li>
<li>Setelah dikukus dilakukan pendinginan selama 12 jam (semalam). </li>
<li>Tahap berukutnya yaitu inokulasi (penanamn bibit). Inokulasi ini dilakukan secara aseptik. Bibit dimasukkan ke baglog dengan menggunakan sendok. </li>
<li>Baglog diinkubasi selama 40-50 hari dengan suhu kamar. </li>
<li>Inkubasi baglog sampai meselium menutupi media secara merata.
Baglog yang sudah ditumbuhi miselium ditempatkan di rak-rak dlam rumah jamur (kumbung). </li>
<li>Buka tutup baglog agar jamur dapat tumbuh setelah 2 minggu baglog dibuka. </li>
<li>Panen jamur segar setelah 2-3 hari. </li>
</ol>
Petani jamur di Indonesia masih jarang yang memanfaatkan jerami sebagai media budidaya jamur tiram. Jerami padi biasa dimanfaatkan sebagai pupuk kompos, pakan ternak dan media budidaya jamur merang. Namun, dengan melihat potensi limbah jerami ini, tidak ada salahnya kita mencoba mengaplikasikannya pada budidaya jamur tiram. Jerami juga sebagai alternatif lain pengganti serbuk kayu, terutama bagi petani yang sedang kesulitan mendapatkan serbuk kayu, karena sekarang serbuk kayu sudah menjadi rebutan, antara sesama petani jamur, pengrajin batu bata, maupun industri tebu. Dengan memanfaat jerami untuk budidaya jamur tiram berarti kita telah membantu mengatasi limbah pertanian di Indonesia..<br />
<br />
Batang, 16 Januari 2014
</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-18049658925567342222014-01-17T10:02:00.000+07:002014-01-17T10:04:31.092+07:00Sterilisasi Baglog Jamur Tiram<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNFUPZ3qlpapL5TEo23CKYOtk5MeOA0eSbBWhkTuOr_t2PdD46-V7lxs6u7yn6jGW-gCk9o-7JAT1gBCZq9rhVLkcJl204QAJLCVP0UibNTb4wHh1zgsNaPafXdS1CLS1eqLuZ1LhZsNMF/s1600/Sterilisasi+Baglog+Jamur+Tiram.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNFUPZ3qlpapL5TEo23CKYOtk5MeOA0eSbBWhkTuOr_t2PdD46-V7lxs6u7yn6jGW-gCk9o-7JAT1gBCZq9rhVLkcJl204QAJLCVP0UibNTb4wHh1zgsNaPafXdS1CLS1eqLuZ1LhZsNMF/s1600/Sterilisasi+Baglog+Jamur+Tiram.jpg" height="200" width="150" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya postingan mengenai sterilisasi baglog jamur tiram harusnya sudah dibahas dulu sebelum postingan <a href="http://oemahjamur.blogspot.com/2012/02/cara-inokulasi-media-tanam.html">Cara Inokulasi Media Tanam</a>, namun apa boleh buat walau sudah terlambat, tidak ada salahnya kita bahas kembali mengingat masih banyaknya petani jamur kita yang gagal panen diakibatkan kontaminasi yang biasanya disebabkan oleh proses sterilisasi yan kurang sempurna. Lanjut............. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan dari sterilisasi adalah membunuh atau menon-aktifkan mikroba patogen yang berpotensi menjadi kontaminan pada baglog jamur tiram. Biasanya sterilisasi menggunakan panas uap dari pembakaran langsung atau uap panas yang dihasilkan dari boiler, atau tungku sederhana.<br />
<br />
Sebenarnya ada 2 cara untuk menon-aktifkan mikroba patogen yaitu yang biasa dikenal dengan istilah pasteurisisasi dan sterilisasi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pasteurisasi </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasteurisasi adalah suatu proses mematikan sebagian mikroba patogen pada baglog jamur tiram dengan suhu dibawah 100’C dan dalam tekanan normal. Perlu diingat bahwa pasteurisasi hanya mengurangi mikroba yang berpotensi menjadi kontaminan. Kebanyakan petani masih menggunakan metode pasteurisasi untuk mematikan mikroba patogen, yaitu dengan menggunakan drum atau bak kayu/beton yang dialiri uap panas dari boiler. Kelemahan dari pasteurisasi adalah resiko terkena kontaminasi masih cukup besar, dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Biasanya petani menghabiskan 1 tabung gas waktu sekitar 6-8 jam untuk menyeterilkan sekitar 100-140 baglog. Sedangkan kelebihan dari pasteurisasi adalah kandungan nutrisi pada baglog tidak banyak berkurang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sterilisasi </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sterilasi adalah suatu proses mematikan seluruh mikroba patogen pada baglog jamur tiram dengan suhu diatas 100’C dan dalam tekanan tinggi. Berbeda dengan pasteurisasi, kalo pasteurisasi hanya membuat mikroba sempoyongan tidak berdaya, dan mematikan sebagiannya, sedangkan sterilisasi bertujuan untuk mematikan mikroba sampai ke akar-akarnya. Jadi dengan sterilasi, mikroba, spora ataupun miselium jamur liar akan mati mengenaskan, (duh kasian......).
Sterilisasi baglog biasanya menggunakan autoclave ukuran besar yang mampu menampung ratusan bahkan ribuan baglog sekali masak. Waktu yang diperlukan juga lebih singkat antara ½ jam sampai 1 jam, baglog sudah matang. Kelemahan sterilisasi adalah nutrisi akan banyak hilang apabila suhu yang digunakan terlalu tinggi dan dalam waktu yang lama, alatnya mahal, dan juga membutuhkan operator yang berpengalaman. Sedangkan kelebihan dari sterilisasi adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyeterilkan mikroba jauh lebih cepat, dan juga lebih hemat bahan bakar dibanding dengan pasteurisasi. Autoclave sangat cocok untuk usaha jamur berskala besar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pilih mana? mau menggunakan sistem pasteurisasi atau sterilasi? Sesuaikan saja dengan modal kita... hehehe. Ok sekian, semoga sukses........... </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batang, 27 Desember 2013
</div>
</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-53126751093703348622014-01-12T14:09:00.002+07:002016-10-21T18:49:07.989+07:00Membuat Bibit Sebar (F3) Jamur Tiram<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1WciRe9xj1R_t60ZfhAA2WxWgDqbfYtgmhQP4egQ621EbPNhD6Hq3HhMpVwMmucV_X5CqX9aMpJaE-2kr_FVDdZUEL7m_JhooYxp4pgm_2dd1NczPC9hZ2r4dpC4uesKDM2ufhEnlhfRJ/s1600/bibit+tebar+jamur+tiram.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1WciRe9xj1R_t60ZfhAA2WxWgDqbfYtgmhQP4egQ621EbPNhD6Hq3HhMpVwMmucV_X5CqX9aMpJaE-2kr_FVDdZUEL7m_JhooYxp4pgm_2dd1NczPC9hZ2r4dpC4uesKDM2ufhEnlhfRJ/s1600/bibit+tebar+jamur+tiram.jpg" width="150" /></a></div>
Membuat bibit sebar (f3) jamur tiram
caranya sama dengan <a href="http://oemahjamur.blogspot.com/2013/09/membuat-bibit-induk-jamur-tiram.html">Membuat Bibit Pokok (F2) Jamur Tiram</a>, namun karena untuk meningkatkan SEO (Search Engine Optimization) pada blog ini maka dengan senang hati saya bahas kembali.. hehe. Bagi yang belum membaca posting membuat bibit pokok (f2) jamur tiram, maka ada baiknya membaca artikel ini, karena isinya sama, dan bagi yang sudah membacanya, ya semoga dapat mengingatkan kembali, atau kalo bosan ya langung di tutup saja.. hehe. Ok, kita bahas kembali.. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bibit sebar (f3) adalah bibit hasil turunan bibit pokok (f2), yang nantinya akan ditebar/ditanam pada baglog jamur tiram. Cara membuatnya sama dengan membuat bibit pokok (f2) jamur tiram, yaitu bisa dengan media biji-bijian atau media serbuk kayu. Berikut cara membuat bibit sebar jamur tiram. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bibit Sebar (F3) Media Biji-bijian</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bibit ini dibuat dari memanfaatkan biji-biian seperti jagung, gabah, sorgum, dll yang dicampur dengan kalsium carbonat/kapur pertanian (dolomit). Karena media yang biasa digunakan adalah jagung, maka saya cukupkan hanya membahas media jagung saja, karena media biji-bijian yang lainnya saya rasa tidak jauh berbeda dengan media jagung. Cara membuatnya adalah sebagai berikut. </div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Jagung utuh dicuci bersih dan direndam dalam air selama 24 jam. Kemudian cuci bersih kembali.</li>
<li>Rebus jagung sampai melekah (kurang lebih 1 jam setengah). Kemudian tiriskan.</li>
<li>Campur jagung dengan kapur sebanyak 1-2%, dan aduk sampai rata, kemudian biarkan beberapa menit hingga kadar airnya berkurang. </li>
<li>Masukkan jagung kedalam botol, kemudian sumbat dengan kapas, tutup dengan plastik dan ikat dengan karet gelang. </li>
<li>Media siap disterilkan selama kurang lebih 1 jam menggunakan autoclave dan 4 jam menggunakan dandang besar/drum. </li>
<li>Bongkar media, kemudian masukkan ke dalam ruang inokulasi. </li>
<li>Media siap diinokulasi dengan bibit induk, caranya sama dengan inokulasi pada baglog, silahkan lihat: <a href="http://oemahjamur.blogspot.com/2012/02/cara-inokulasi-media-tanam.html">Cara Inokulasi Media Tanam.</a></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bibit Sebar (F3) Media Serbuk </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bibit ini dibuat dari serbuk kayu yang biasanya dicampur dengan bekatul dan tepung jagung, yang kemudian dicampur dengan kalsium karbonat/kapur pertanian (dolomit), ada juga yang menambah gula atau bahan lainnya. Pencampuran bahan-bahan ini dimaksudkan untuk menambah kandungan nutrisi yang ada dalam serbuk. Cara membuatnya adalah sebagai berikut. </div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Campurkan semua bahan serbuk gergaji, bekatul, dan tepung jagung dengan perbandingan 4:2:1, atau suka-suka, pada umumnya serbuk gergaji > bekatul > tepung jagung. Tambahkan kapur sebanyak 1-2%. Kemudian campur dengan air secukupnya. </li>
<li>Kompos sehari semalam, atau kalo tidak sabaran.. hehe, bisa langsung dimasukkan kedalam botol kemudian sumbat dengan kapas, tutup dengan plastik dan ikat dengan karet gelang. </li>
<li>Media siap disterilkan selama kurang lebih 1 jam menggunakan autoclave dan 4 jam menggunakan dandang besar/drum. </li>
<li>Bongkar media, kemudian masukkan ke dalam ruang inokulasi.
Media siap diinokulasi dengan bibit bibit induk, caranya sama dengan inokulasi pada baglog, silahkan lihat: <a href="http://oemahjamur.blogspot.com/2012/02/cara-inokulasi-media-tanam.html">Cara Inokulasi Media Tanam.</a></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Gimana, sama seperti membuat bibit pokok (f2) to..?? hehe. Untuk kelemahan dan kelebihannya setahu saya, kalo bibit jagung kelebihannya adalah miselium lebih cepat merambat, daya simpan lebih lama dan bisa lebih banyak untuk meng-inok baglog, sedangkan kekurangannya adalah lebih beresiko jagung dimakan tikus pada masa inkubasi. Sedangkan bibit serbuk kelebihannya adalah aman dari serangan tikus dan pada panen pertama lebih berbobot, sedangkan kekurangannya adalah bibit lebih cepat jebol (muncul pinhead)/kadaluarsa. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batang, 20 Maret 2013
</div>
</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-45000293567577101332013-07-11T22:36:00.001+07:002013-07-12T07:19:02.649+07:00Hukum Meminjam Uang di Bank Untuk Usaha<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv1mzZV0Y3FgswWYGomJNPaA6DQWjEa61C10H5PAlqyJrLmN6h7y9lWTpB4edKh4a-51Lz5Niv6EWiRdPsrNdDK08BBljRmzKVrsYQPe0NOF-WsrbvaFTX-Cfa-B4kKlD7LVxHngpAPIRw/s1600/uang.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv1mzZV0Y3FgswWYGomJNPaA6DQWjEa61C10H5PAlqyJrLmN6h7y9lWTpB4edKh4a-51Lz5Niv6EWiRdPsrNdDK08BBljRmzKVrsYQPe0NOF-WsrbvaFTX-Cfa-B4kKlD7LVxHngpAPIRw/s200/uang.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Bertepatan dengan
bulan yang benuh berkah yaitu bulan Ramadhan 1434 H, maka saya ucapkan
selamat menunaikan ibadah puasa, semoga segala puasa dan segala amal
kebaikan yang kita lakukan di bulan puasa ini diterima oleh Alloh Azza
Wa Jalla. Amin.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Mungkin pembaca akan kaget, mengapa postingan kali ini mengenai </span><span lang="EN-US">hukum islam
padahal blog ini adalah blog jamur, yang membahas seputar budidaya
jamur? Ya, karena bertepatan dengan bulan puasa yang penuh berkah ini
tidak ada salahnya membahas tentang </span><span lang="EN-US"><span lang="EN-US">masalah fiqh muamalah</span>, salah satunya adalah </span><a href="http://oemahjamur.blogspot.com/2013/07/hukum-meminjam-uang-di-bank-untuk-usaha_11.html" title="Hukum Meminjam Uang di Bank untuk Usaha">Hukum Meminjam Uang di Bank untuk Usaha</a><span lang="EN-US">,
dalam hal ini saya khususkan bagi diri saya sendiri dan bagi semasa
petani jamur muslim agar usaha jamur kita menjadi lebih berkah. </span><br />
<br />
<span lang="EN-US">Lalu bagaimana hukum meminjam uang di bank untuk
membuka usaha atau mengembangkan usaha jamur? maka saya akan nukilkan
pembahasanya dari artikel <a href="http://konsultasisyariah.com/" target="_blank">Konsultasi Syariah</a>. Semoga bermanfa'at..</span><br />
<br />
Disebutkan dalam hadist dari Ibnu Mas'ud <i>radhiallahu ‘anhu</i>, beliau mengatakan: "Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> melaknat orang
yang makan riba, pemberi makan riba, dua saksi transaksi riba, dan orang
mencatat transaksinya." (HR. Turmudzi, Ibnu Majah dan disahihkan
Al-Albani)
<br />
<br />
Dalam riwayat yang lain, dari Ali bin Abi Thalib<i> radhiallahu ‘anhu</i>, beliau mengatakan: "Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> melaknat 10 orang:
pemakan riba, pemberi makan riba, dua saksi transaksi riba, dan orang
mencatat transaksinya.” (HR. Ahmad 635)<br />
<br />
Dalam riwayat Baihaqi terdapat tambahan: Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> menegaskan: “<i>Mereka semua sama</i>.” (Baihaqi dalam <i>As-Shugra</i>, 1871).<br />
<br />
Dalam <i>Aunul Ma’bud Syarh sunan Abu Daud</i> dinyatakan: "Pemberi makan" maksudnya yang memberikan riba kepada orang yang mengambilnya. (<i>Aunul Ma’bud</i>, 9:130)
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
Dan masih banyak penjelasan lainnya, yang semuanya memberikan
kesimpulan bahwa "pemberi makan riba" adalah nasabah yang berutang ke
rentenir atau <u>bank</u>. Konsekuensinya, dia harus memberikan bunga
kepada bank. Meskipun dia sama sekali tidak makan riba itu, tapi
bank-lah yang makan.<br />
<br />
Al-Khatib mengatakan,<i> "Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan ancaman yang sama
pada keduanya, karena mereka sama-sama terlibat dalam perbuatan itu
(transaksi riba) dan saling membantu untuk melakukannya. Meskipun yang
satu untung dan yang satu terzalimi</i>." (<i>Faidhul Qadir</i>, 1:53)<br />
<br />
Berdasarkan kesimpulan di atas, <b>meminjam dari bank meskipun untuk
tujuan usaha yang halal, statusnya terlarang.</b> Karena bagaimanapun bank
akan mempersyaratkan riba, meskipun bisa jadi usahanya untung besar, dan
bisa menutupi cicilan bank. Namun hakikatnya itu bukan bagi hasil, tapi
itu riba yang telah ditetapkan nilainya di awal transaksi. Sebagai
orang yang beriman, tentu kita tidak ingin mendapatkan laknat dari Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
Selesai.<br />
<br />
Dalam Fatwa MUI
tahun 2004, juga disebutkan secara tegas bahwa praktek pembungaan uang
saat ini telah memenuhi kriteria riba yang terjadi pada zaman
Rasulullah <i>shallahu 'alaihin wa sallam</i>, yaitu Riba Nasi’ah. Praktek seperti itu hukumnya haram,
baik dilakukan oleh Bank, Asuransi, Pasar Modal, Pegadaian, Koperasi,
dan Lembaga Keuangan lainnya maupun dilakukan oleh individu.<br />
<br />
Mungkin, akan terbesit dalam benak kita, kalo kita tidak boleh minjem di
bank, lalu kepada siapa? Ya, silahkan pinjem ke saudara, atau mencari
investor dengan sistem bagi hasil, atau menjual tanah/barang atau bersabar dengan modal usaha yang
ada. Insya Alloh lebih barokah di dunia dan di akhirat.<br />
<br />
Semoga nanti ada jalan dan kemudahan bagi kita untuk mengembangkan usaha
jamur kita tanpa riba yang akan menyengsarakan di dunia dan di
akhirat. Semoga hadist berikut menjadi obat bagi kita yang sedang
galau.. hehe.<br />
<br />
"Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena
Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan sesuatu yang lebih
baik.” (HR. Ahmad 5/363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa
sanad hadits ini shahih).<br />
<br />
Semoga bermanfaat..!!! <br />
<br />
Batang, 11 Juli 2013/3 Ramadhan 1434 H<br />
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: xx-small;">Sumber gambar: http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTLd5BHJltzcBs6ADCC-vcf7uiqtQBhNd_QxjyOVHw40p65Avi2</span> </div>
</div>
</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-11130988525298958202013-07-05T15:51:00.001+07:002013-07-05T15:57:58.285+07:00Teknologi Pengawetan Jamur Tiram<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjtsw4U0HhiNIfjCUWEiKdeg6HKK7BL8dyD9rbQDgt3-IZQJhFFdMjuxElCXMGNf_d-rHZPwuvzibn-F7HKsyDuPdlBN2_CFuGBPu4EyVd0_6JQJyfExbAzyURteBAj005pX0YNDWZAxzu/s400/jamur+tiram+kaleng.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjtsw4U0HhiNIfjCUWEiKdeg6HKK7BL8dyD9rbQDgt3-IZQJhFFdMjuxElCXMGNf_d-rHZPwuvzibn-F7HKsyDuPdlBN2_CFuGBPu4EyVd0_6JQJyfExbAzyURteBAj005pX0YNDWZAxzu/s200/jamur+tiram+kaleng.jpg" width="200" /></a></div>
Telah ditemukan <a href="http://oemahjamur.blogspot.com/2013/07/teknologi-pengawetan-jamur-tiram.html" title="Teknologi Pengawetan Jamur Tiram">Teknologi Pengawetan Jamur Tiram</a>, sehingga daya tahannya meningkat dari hanya 3 hari menjadi sebulan lebih. Bahkan kalau dikalengkan bisa bertahan sampai 2 tahun. Di Jepang, Taiwan, Hongaria, Prancis dan Swis, Jamur kayu ini biasanya
dikalengkan.<br />
<br />
Di Indonesia, Ir. Tien R. Muchtadi dari Fakultas Teknologi
Pertanian, IPB mencoba memperpanjang masa simpan jamur tiram dengan 4 cara: pengawetan segar, pengalengan, pengeringan dan irradiasi.<b> </b><br />
<br />
<b>1. Pengawetan Segar</b><br />
<br />
Cara ini disebut pengawetan segar karena jamur disimpan dalam keadaan
basah dan tidak dimasak. Disini jamur diawetkan dengan bantuan natrium
bisulfit 0,1-0,2%. Dosis itu masih dibawah aturan Departemen Kesehatan
yang mensyaratkan pemakain pengawet kimiawi maksimal 0,3% (di bawah
3.000 ppm. Natrium bisulfit dipakai karena ia bersifat anti mikroba dan
menghambat proses perubahan warna jamur dari putih menjadi kecokelatan
akibat reaksi enzim polifenolase pada jamur karena pengaruh udara.<br />
<br />
Pengawetan segar mampu memperpanjang masa simpan jamur sampai satu bulan
tanpa perubahan rasa, warna, bau. Menurut Tie Muchtadi, cara ini cocok
diterapkan pada industri rumah tangga karena mudah pelaksanaannya.<br />
<br />
Langkah pertama, jamur dipotong tanggkainya dan dicuci sampai bersih.
Setelah itu jamur yang nama lainnya shimeiji ini diblanching (direbus)
dengan larutan 0,1% asam sitrat selama lima menit pada suhu 65'C.<br />
<br />
Tahap berikut, jamur yang sudah aga lunak dicuci dengan air matang dan
ditiriskan. Setelah semua air keluar, ia direndam lagi dalam larutan
garam (NaCI), asam sitrat 0,5% dan natrium bisulfit 0,1-0,2%, berikutnya
jamur bersama larutannya dimasukan ke dalam botol tertutup dan
disimpan.<b> </b><br />
<br />
<b>2. Pengalengan</b><br />
<br />
Jamur yang dikalengkan disimpan selama dua tahun tanpa terjadi perubahan
rasa, warna dan bau. Tiga tahap pertama dalam proses pengalengan sama
dengan pengawetan segar. Cuma setelah direbus dan ditiriskan, jamur
dimasukan ke kaleng bersama-sama air dingin yang matang, natrium
bisulfit dan garam secukupnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kaleng yang masih terbuka tutupnya itu kemudian direbus di panci dengan
air mendidih selama 5-10 menit agar udara dalm kaleng keluar. Setelah
itu kaleng ditutup dan disterilisasi dengan cara merebus kaleng selama
35 menit pada sushu 100'C. Setelah dingin, baru disimpan.<b> </b><br />
<br />
<b>3. Irradiasi</b><br />
<br />
Cara ini merupakan yang paling mudah. Jamur tiram
yang sudah bersih dikemas dalam wadah seperti piring kemudian ditutup
plastik polietilen. Jamur dalam wadah itu kemudian diirradiasi dengan
sinar gamma cobalt 60. Teknik ini bisa mengawetkan jamur satu bulan.
Repotnya, petani terpaksa menghubungi Batan (Badan Tenaga Atom Nasional)
untuk "menyinari" jamurnya.<b> </b><br />
<br />
<b>4. Pengeringan</b><br />
<br />
Pengeringan dilakukan dengan alat khusus yang dinamakan fresh drier.
Tujuannya agar jamur tidak keriput dan berubah warna. Caranya, setelah
direbus dan direndam dalam larutan natrium bisulfit selama 10 menit,
jamur dimasukan ke freezer agar membeku. Seterusnya ia dimasukan lagi ke
fresh drier selama 5-6 jam, baru dikemas dengan plastik polipropilen.
Cara ini sanggup mengawetkan jamur tiram sampai enam bulan.<span style="font-size: x-small;"> </span><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;">Sumber gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnlPoQrjAWKUaYQ333GroZ1_gXK3ZMpjD2EIFYInKEcwBgM04AtpMOrccXzMCMtZhttPjjpIC7WRcRsHUIQw5h7gwZpqt3Cn2Q1GnPtYmWE_5s0locc_elxGmXUTme5c_u8JccmbX2ibii/s400/abalonemushroom1.jpg</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Sumber artikel: http://bestbudidayatanaman.blogspot.com/2012/08/empat-cara-mengawetkan-jamur-tiram.html</span></div>
</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-51150897495453668132013-02-05T08:47:00.000+07:002013-02-05T09:08:42.726+07:00Siklus Hidup Jamur Tiram<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Manusia mempunyai siklus hidup, yaitu dari bertemunya sel terlur (ovarium) dan sperma, sehingga terjadilah pembuahan yang akhirnya menjadi segumpal darah, dari segumpal darah selanjutnya menjadi jabang bayi, dan setelah 9 bulan, lahirlah kita kedunia, dari masa bayi kemudian balita, dst... (kok ngelantur ya..? hehe). Jamur juga mempunyai siklus hidup yang harus kita pahami agar ditemukan teknologi-teknologi baru di bidang budidaya jamur seperti telah ditemukannya teknologi-teknologi baru di bidang 'budidaya' manusia, seperti inseminasi buatan dan bayi tabung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut tahapan siklus hidup jamur tiram yang saya ambil dari Buku <a href="http://books.google.co.id/books?id=2--ulMBXFosC&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false" target="_blank">Untung Besar dari Bisnis Jamur Tiram</a> karya Suryani Rahmat, dan Nurhidayat, yang diterbitkan oleh Agro Media Pustaka. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCCz1ORrjgzT3BpT_NOre1J_0u2CEppbSf1w-cFFlbfCqn-Htl-SX-pH3L-LMJvFgxozXQcP4UZ4utNMoqHaMxqIquZk9PTqmKVX01orL1nNxNoweu-DcYqal2XN2qvYX8cUZRg1qF0DJP/s1600/Siklus+hidup+jamur+tiram.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="154" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCCz1ORrjgzT3BpT_NOre1J_0u2CEppbSf1w-cFFlbfCqn-Htl-SX-pH3L-LMJvFgxozXQcP4UZ4utNMoqHaMxqIquZk9PTqmKVX01orL1nNxNoweu-DcYqal2XN2qvYX8cUZRg1qF0DJP/s320/Siklus+hidup+jamur+tiram.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Pelepasan dan penyebaran spora (basidospora)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Spora jamur berukuran sangat kecil dan ringan. Spora yang telah matang akan lepas terbawa angin ketempat yang jauh atau jatuh ke tanah di sekitarnya.<br />
<b><br />2. Germinasi atau perkecambahan </b><br />
<br />
Jika tempat jatuhnya spora mendukung pertumbuhan jamur, maka spora akan tumbuh menjadi kecambah berupa helaian tipis yang disebut hifa. Berbeda halnya dengan spora yang jatuh di tempat yang kurang subur, spora tersebut tetap akan bertahan selama beberapa tahun. Pada saatnya, spora itu akan tumbuh menjadi jamur jika kondisi lingkungannya telah mendukung jamur untuk tumbuh. Itulah sebabnya, pada saat awal musim hujan ketika kelembaban udara mencukupi, sering ditemukan jamur tumbuh di kayu-kayu yang telah lapuk.<br />
<b><br />3. Pembentukan miselium </b><br />
<br />
Hifa yang tumbuh dari proses germinasi selanjutnya tumbuh dan bertambah panjang membentuk helaian yang menyerupai anyaman inilah disebut miselium jamur. Pada jenis jamur konsumsi, miselium jamur umumnya berwarna plutih bersih. Pada fase inilah jamur budi daya diperbanyak dan dijadikan sebagai bibit produksi.<br />
<br />
<b>4. Pembentukan tubuh buah </b><br />
<br />
Setelah miselium menyebar dan menutupi seluruh permukaan media tumbuh, selanjutnya akan muncul tunas-tunas jamur berbentuk menyerupai kancing. Dalam proses ini. Para ahli menyebutnya pin head atau primordial. Seiring waktu, tunas ini tumbuh membesar membentuk tubuh buah.
Di bagian tubuh buah, terdapat tudung yang masih menguncup pada saat masih muda. Namun, ketika jamur tumbuh menjadi dewasa, tudung akan merekah dan melebar. Melalui proses perpanjangan batang (elongation), cawan dan tudung yang semula menyatu akan saling menjauh.<br />
<br />
<b>5. Pembentukan spora kembali </b><br />
<br />
Bagian bawah tudung jamur tersusun oleh bagian yang berbentuk garis-garis dari pangkal yang kemudian menyebar ke ujung tudung. Bagian ini disebut basidia, tempat jutaan spora jamur dihasilkan untuk selanjutnya menyebar. Dengan demikian, spora baru yang dihasilkan jamur dewasa siap menyebar kembali untuk memulai generasi jamur selanjutnya.<br />
<br />
Sekian dan semoga bermanfaat..!!!<br />
<br />
Batang, 5 Februari 2013
</div>
</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-21460779007929327932013-01-30T14:46:00.000+07:002014-12-03T13:25:32.071+07:00Membuat PDA Cup (Tanpa Sterilisasi)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3GqiKqNrG-HghmKx2DsdTRAR-28SsHvtiH9UcVXTFHJeGzTUK5yq72c2kl6dh7FNt85hXOxzJTBl7qgb80Q5MRrFbBSG4lwO1XpjofFct4bXCh5nE471tbrtoEawkMzR_t2oR2NG_3Xhq/s1600/PDA+Cup.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3GqiKqNrG-HghmKx2DsdTRAR-28SsHvtiH9UcVXTFHJeGzTUK5yq72c2kl6dh7FNt85hXOxzJTBl7qgb80Q5MRrFbBSG4lwO1XpjofFct4bXCh5nE471tbrtoEawkMzR_t2oR2NG_3Xhq/s200/PDA+Cup.jpg" height="150" width="200" /></a></div>
Sudah lama tidak posting, daripada bingung mendingan sharing tentang membuatan biakan murni tanpa sterilisasi. Kalo sebelumnya saya sudah sharing tentang <a href="http://oemahjamur.blogspot.com/2012/09/membuat-biakan-murni-bibit-f0-sendiri.html" title="Membuat Biakan Murni (Bibit F1) Sendiri">Membuat Biakan Murni (Bibit F0) Sendiri</a>, yang tentu dengan sterilisasi, tapi kalo yang ini tanpa sterilisasi. Hemm, menarik kan? Tapi ini bukan hasil karya saya tapi ini hasil karya <a href="http://www.facebook.com/mazleechun" target="_blank">Maz Leechun Wkd Pati</a> yang saya copas dari grup: <a href="http://www.facebook.com/groups/persaudaraan.jamur.tiram/" target="_blank">Persaudaraan Petani Jamur Indonesia</a>, silahkan gabung dan kalo ada yang ingin ditanyakan, silahkan tanyakan pada beliau langsung. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Membuat PDA Cup (Tanpa Sterilisasi) </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Siapkan : </div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Gelas plastik yang dari bawaannya sudah ada tutupnya, lebih baik beli yang baru. </li>
<li>Alkohol yang cukup untuk mencelupkan gelas tersebut diatas. </li>
<li>Kapas/kain bersih dan steril.</li>
<li> Kantong plastik yang masih baru untuk membungkus gelas tersebut (tidak harus).</li>
<li>Gelas/mangkok atau lainnya untuk menaruh alkohol. </li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Caranya : </div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Bersihkan gelas dan tutupnya dari debu, dll.</li>
<li>Sterilkan gelas dan tutupnya dengan cara: Celupkan ke dalam alkohol, dan lap dengan kapas/kain steril hingga benar-benar kering. </li>
<li>Tempatkan gelas beserta tutupnya di tempat yang steril atau bisa juga disimpan didalam kantong plastik dan ditutup serapat mungkin. Jangan lupa untuk menyemprot kantong plastik bagian dalam dengan alkohol.</li>
<li>Siapkan larutan PDA, panaskan seperti biasa membuat PDA sampai mendidih. </li>
<li>Dalam keadaan masih panas segera masukkan cairan PDA ke dalam gelas plastik yang sudah dipersiapkan dan segera tutup rapat-rapat. Tinggi larutan kira 1-1,5 cm. </li>
<li>Tempatkan gelas ke tempat yang steril atau masukkan lagi ke dalam kantong plastik dan biarkan larutan PDA dingin dan keras. </li>
<li>PDA siap diinokulasi dengan eksplan jamur. </li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Untuk menyimpan PDA yang sudah diinokulasi bisa dilakukan dengan cara sbb : </div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Siapkan nampan berisi air setinggi kira-kira 0,5 cm. </li>
<li>Masukkan gelas yang sudah diinokulasi ke dalam nampan, susun sedemikian rupa sampai nampan penuh. </li>
<li>Tutup rapat nampan dengan kertas kardus. Pastikan tutup gelas benar-benar rapat, kalau perlu isolasi sekeliling tutup gelas untuk menjamin supaya benar2 rapat. </li>
<li>Pastikan juga kardus tidak tergeser-geser dengan cara meletakkan pemberat seperti buku, atau selainnya. </li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Catatan :</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Prosedur pembuatan PDA seperti biasanya tidak dituliskan disini. </li>
<li>Fungsi air di dalam nampan untuk menyimpan PDA yang sudah diinokulasi adalah untuk menjaga suhu PDA agar bisa stabil. </li>
<li>Amanat dari Maz leechun Wkd Pati, jangan sampai ilmu ini dikomersialkan. </li>
</ol>
Sebelumnya saya ucahkan terimakasih sebesar-besarnya kepada mas leechun yang telah mengizinkan saya memposting artikel ini.. <br />
<br />
Sekian, semoga bermanfaat..!!!<br />
<br />
Batang, 30 Januari 2013</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-48912677278337304232012-12-14T05:44:00.001+07:002015-08-02T21:17:58.690+07:00Perawatan Baglog Jamur Tiram<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht77symwVMLVPAVHaRu1kzQbTPDkm4tNYQQkPPJMUNNDXiN9OH7YU94OmFKBu4gORjl778zNGGaJi4ikNLVB1ZTlfiT8m2CD-03I13sEb5CjK4MM9I8WtpzMvVzxaSY3WlmvaLM946YAh6/s1600/baglog+jamur+tiram.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="178" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht77symwVMLVPAVHaRu1kzQbTPDkm4tNYQQkPPJMUNNDXiN9OH7YU94OmFKBu4gORjl778zNGGaJi4ikNLVB1ZTlfiT8m2CD-03I13sEb5CjK4MM9I8WtpzMvVzxaSY3WlmvaLM946YAh6/s200/baglog+jamur+tiram.jpg" width="200" /></a></div>
Baglog yang tidak dirawat akan menghasilkan jamur tiram yang tidak maksimal. Hasil yang akan diperoleh akan jauh berkurang dari yang seharusnya, dikarenakan jamur tiram terhambat pertumbuhannya. Misalnya baglog (sengon) ukuran 1 kg biasanya menghasilkan 350-400 g apabila dipelihara dengan baik, maka jumlah tersebut akan menyusut menjadi 250-300 g apabila baglog tidak mendapat perawatan yang baik. Perawatan baglog sebenarnya cukup sederhana.<br />
<br />
Berikut tahapan pemeliharaan jamur tiram setelah di inkubasi: </div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Pindahkan baglog yang miseliumnya sudah penuh dari tempat inkubasi ke dalam kumbung jamur, kemuidian tata dirak-rak yang ada. Tata dengan selang-seling, maksudnya: kalo baglog yang bawah cicin baglognya ada di depan, maka baglog atasnya hadapkan cincinnya ke belakang, dst, sampai 5 tingkat atau lebih. Kemudian rapikan. </li>
<li>Buka kertas/kapas penutup baglog, kemudian semprot secara halus dengan air, bisa menggunakan semprotan tangan, atau pake semprotan gendong, atau pake kompressor, dll. Penyiraman ini tergantung dari musim, cuaca, dan jumlah air yang kita semprotkan ke baglog. Bisa 2 kali sehari (musim kemarau), 1 kali sehari (musim hujan), atau bahkan 2 hari sekali. </li>
<li>Penyiraman ini bertujuan untuk menjaga permukaan baglog agar selalu basah (tidak mengering), usahakan setiap penyemprotan air mengenai permukaan baglog, namun jangan berlebihan karena baglog bisa membusuk, sehingga dapat memicu hama dan penyakit. Intinya cukup sekadar basah.</li>
<li>Setelah panen pertama, bagian belakang baglog disobek menggunakan cutter sebanyak 2 goresan kira-kira 4-5 cm (tergantung selera), hal ini untuk mempercepat produksi dan memudahkan miselium belakang agar membentuk pinhead. Setelah panen ke 2/3 dari baglog depan, bersihkan permukaan baglog dengan cara mengerik/mencongkel. Permukaan baglog yang kotor akan menghambat pertumbuhan jamur berikutnya. </li>
<li>Setelah baglog berumur 3-4 bulan, produktifitas baglog sudah sangat menurun, biasanya jamurnya sudah kecil-kecil dan interval pertumbuhannya lama sehingga perlu diganti dengan baglog yang baru. Baglog yang habis pake bisa digunakan untuk campuran baglog, bisa juga digunakan untuk membuat kompos, silahkan lihat: <a href="http://oemahjamur.blogspot.com/2012/04/membuat-pupuk-organik-dari-baglog-jamur.html" title="Membuat Pupuk Kompos dari Baglog Jamur">Membuat Pupuk Kompos dari Baglog Jamur</a></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Poin diatas adalah pemeliharaan jamur tiram yang biasa saya lakukan. Dari beberapa poin diatas ada beberapa pemeliharaan lain sebenarnya, seperti pemberian nutrisi tambahan dan pembukaan plastik pada baglog depan. Untuk pemberian nutrisi tambahan untuk memacu pertumbuhan jamur tiram silahkan lihat:<a href="http://oemahjamur.blogspot.com/2012/07/ramuan-pemacu-pertumbuhan-jamur-tiram.html" title="Ramuan Pemacu Pertumbuhan Jamur Tiram"> Ramuan Pemacu Pertumbuhan Jamur Tiram</a>. Sedangkan pembukaan plastik pada baglog depan seetelah penen ke 2/3 yang dilakukan oleh beberapa petani menurut saya kurang efektif, karena beresiko permukaan baglog tersebut akan cepat mengering sehingga akan menghambat pertumbuhan pinhead. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Memang pada awalnya pertumbuhan pinheadnya banyak, namun jamurnya kecil-kecil setelah itu mengering, apalagi di dataran rendah yang cenderung lebih panas. Ada yang mensiasatinya dengan cara memotong bagian kering tersebut. Ya mungkin bisa dilakukan, namun berapa repot dan melelahkannya cara tersebut apalagi dengan sistem baglog tidur akan mempersulit proses pemotongan baglog tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekian dari saya, semoga bermanfaat..!! </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Purwokerto, 30 November 2012<br />
<br />
<span style="font-size: x-small;">Sumber gambar: http://jamurtirampekanbaru.files.wordpress.com/2012/06/jamur-tiram1.jpg</span></div>
</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-6094330834604686883.post-37135095083024611052012-11-27T06:01:00.000+07:002013-02-19T20:46:44.751+07:00Panen dan Pasca Panen Jamur Tiram<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsl-NoQ44ThzKfPfsd4TjZfHgc5IqIorKhZpLq-v6Bfkx7coP1NclHswINXuQuATmoZKUxVffaqavWaUAdImnWB4Y_OXeoRKscQ_kCyWLyFFV0CHx0GgS4aKgZDeFsUVLBJNjd1drjeHZc/s1600/panen+jamur+tiram.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsl-NoQ44ThzKfPfsd4TjZfHgc5IqIorKhZpLq-v6Bfkx7coP1NclHswINXuQuATmoZKUxVffaqavWaUAdImnWB4Y_OXeoRKscQ_kCyWLyFFV0CHx0GgS4aKgZDeFsUVLBJNjd1drjeHZc/s200/panen+jamur+tiram.JPG" width="200" /></a></div>
Tahap akhir dari budidaya jamur tiram adalah panen dan penanganan pasca panen. Cara panen dan penanganan yang kurang tepat akan menurunkan kualitas hasil panen, dengan demikian pengetahuan tentang cara panen dan pasca panen harus kita miliki, sehingga hasil panen jamur tiram sesuai dengan apa yang kita harapkan.<br />
<br />
Ok, pembahasan kita mulai dengan panen dan selanjutnya penanganannya, selamat menyimak... </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pemanenan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum kita memulai panen jamur tiram maka perlu mengetahui ciri-ciri jamur tiram yang sudah siap dipanen, ciri-cirinya adalah: tudung belum mekar penuh, warna belum pudar, spora belum dilepaskan, tekstur masih kokoh dan lentur. Poin-poin diatas merupakan ciri-ciri jamur yang masih muda. Sedangkan ciri-ciri jamur tiram yang sudah tua adalah tudung sudah mekar penuh (ditandai dengan pinggir jamur yang sudah bergelombang/pecah-pecah), warna putih mulai memudar (kekuningan), spora sudah berterbangan, tekstur lembek dan berair. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Intinya adalah kita memanen jamur pada saat masih muda, karena jamur yang tua sudah berkurang kualitasnya. Jamur tiram yang dipanen pada saat muda mempunyai daya tahan lebih lama daripada jamur tiram yang dipanen dalam keadaan sudah tua, karena kandungan airnya lebih sedikit, kondisi jamurnya yang masih fresh menjadikan kerusakan jaringannya akan lebih lama, dan biasanya lebih disukai konsumen daripada yang tua. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan adalah: </div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Sebelum memanen sebaikknya memakai masker, karena spora jamur yang terhirup bisa mengganggu kesehatan. </li>
<li>Pemanenan jamur dilakukan dengan teknik/cara mencabut seluruh tanaman jamur yang ada. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya sisa akar atau batang tertinggal.</li>
<li>Sisa akar jamur yang tertinggal harus dibersihkan, karena sisa akar yang tertinggal akan membusuk dan akan menghambat pertumbuhan jamur berikutnya. </li>
<li>Pemanenan tidak dapat dilakukan dengan memotong bagian/cabang jamur yang berukuran besar saja, sebab sisa jamur yang ditinggalkan tersebut tidak akan tumbuh menjadi besar, bahkan akan layu/mati.</li>
<li>Jamur yang telah dipanen, pada bagian akarnya masih banyak menempel kotoran berupa serbuk kayu, sehingga pada bagian akar tersebut harus dibersihkan dengan memotong bagian tersebut dengan menggunakan pisau yang bersih (lebih baik pisau stainless steel).</li>
<li>Pemotongan bagian jamur tidak perlu dipotong pada setiap cabang-cabangnya, sebab apabila hal tersebut dilakukan akan memacu tingkat kerusakan jamur, seperti cepat layu atau cepat busuk.</li>
<li>Waktu pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari agar kesegaran jamur dapat dipertahankan, dan untuk mempermudah dalam pemasarannya. </li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pasca Panen </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah dipanen, maka perlu diperhatikan penanganannya agar kualitas jamur tiram yang sampai ke konsumen terjaga kualitasnya.
Bebera hal yang perlu diperhatikan adalah: </div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Jamur yang telah dipanen dibersihkan kemudian diseleksi antara jamur yang rusak dengan jamur yang baik. Jamur yang baik berciri-ciri: besar, kering, putih bersih, dan bebas dari hama penyakit. </li>
<li>Setelah disortir/diseleksi jamur kemudian diwadahi dalam kantong plastik ukuran 3 kg, 5 kg, 10 kg, (atau ukuran lainnya sesuai selera konsumen) dan siap dipasarkan. </li>
<li>Untuk mempertahankan umur simpan, jamur tiram bisa dikemas ke dalam plastik kemudian di simpan dalam pendingin (kulkas) pada suhu 10-15’C. </li>
<li>Jamur dapat diolah menjadi makanan yang mempunyai nilai tambah lebih seperti dalam bentuk pepes jamur, sate jamur, sop jamur, tumis jamur, dendeng jamur, jamur lapis tepung, kripik jamur, abon jamur, pangsit jamur, dll. </li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Oke, sekian pembahasan dari saya.. Sekian dan semoga bermanfaat..!!! </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Purwokerto, 27 November 2012
</div>
</div>
Khoirul Hudahttp://www.blogger.com/profile/01152202131061800010noreply@blogger.com13