Seputar Kualitas Bibit Jamur Tiram

Jamur yang berkualitas tentu membutuhkan bibit jamur yang berkualitas pula. Karenanya, pastikan bibit jamur yang kita miliki mempunyai kualitas ungggul, dan pertahankan kualitas bibit tersebut agar tetap prima saat ditanam dalam  media. Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Berikut adalah poin-poin penting seputar kualitas bibit jamur tiram.

  1. Bibit jamur yang baik biasanya memiliki miselium yang berwarna putih dan tumbuh merata ke seluruh media tumbuh. Hindari bibit jamur yang miseliumnya tumbuh terlalu padat atau terlalu tipis. Bibit jamur yang miseliumnya terlalu padat menandakan bibit tersebut sudah terlalu tua, sedangkan bibit jamur dengan meiselium tipis menandakan bibit jamur daya pertumbuhannya lemah.
  2. Bibit jamur tidak boleh terkontaminasi oleh jamur liar. Penggunaan bibit yang terkontaminasi pada baglog menyebabkan baglog akan terkontaminasi. Tandanya adalah tumbuh warna selain warna putih, seperti warna hijau, orange, atau hitam.
  3. Bibit jamur memiliki masa kadarluarsa, yakni bila sudah berumur lebih dari empat minggu sejak proses inokulasi (tanam). Masa kadaluarsa bibit jamur juga ditandai dengan tumbuhnya pinhead pada bibit jamur. Bila sudah masuk masa kadaluarsa, bibit jamur akan mundur aktivitas pertumbuhannya bahkan tidak mampu berproduksi sama sekali.
  4. Bibit yang baik untuk dibudidayakan  adalah bibit yang nilai BER (biological efficiency ratio) nya tinggi. BER merupakan persentase perbandingan antara jumlah berat jamur yang dihasilkan dengan berat media tanam jamur. Sebagai contoh, bila berat jamur yang dihasilkan 400 g dari 1.000 g, maka nilai BER-nya sebesar 40 persen.
  5. Bila kita ingin membeli bibit jamur tiram baiknya membeli bibit dengan miselium yang belum penuh, karena kita tidak mengetahui berapa lama tanggal inokulasinya atau berapa lama bibit tersebut sudah penuh, kecuali apabila pengusaha bibit jamur sudah terbukti menjual bibit jamur yang berkualitas/tidak menjual bibit yang sudah kadaluarsa.
  6. Bila jamur belum akan digunakan baiknya disimpan pada lemari es dengan suhu 5-10’C, dan tutup botol dengan plastik guna mengurangi suplai oksigen. Dengan cara ini maka pertumbuhan miselium akan terhambat, sehingga memperpanjang masa kadaluarsa bibit jamur.
  7. Bila bibit jamur sudah dibuka, maka sebaiknya gunakan sampai habis. Hindari penggunaan bibit sisa, karena kemungkinan besar sudah terkontaminasi oleh mikroorganisme lain.

Sekian pembahasan Seputar Kualitas Bibit Jamur Tiram, apabila ada pembahasan lain mengenai kualitas bibit jamur tiram belum disebutkan pada artikel diatas silahkan bisa share disini, sehingga bisa bermanfaat bagi umat..

Sekian dan semoga bermanfaat..

Batang, 18 Agustus 2012

Sumber gambar: 
 http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTGveHqzxQCJFDoDUqFPGLnBtq_fW0hUVEa98_jhOz56HailIqcbQSmyVeg

Istilah Bibit Jamur Tiram

Dalam budidaya jamur tiram, hal yang harus kita perhatikan adalah memilih bibit jamur tiram. Jika tidak mau repot dengan membuat bibit jamur tiram bisa juga dengan membeli bibit jamur. Namun, bagi petani pemula mungkin agak bingung mengenai istilah bibit jamur tiram yang beredar di masyarakat, karena ada istilah f, f-an. Ok, mari kita bahas..

Huruf f, dalam dunia genetika disebut dengan filial. Filial adalah hasil turunan dari persilangan/perkawinan indukan yang berbeda jenis. Hasil turunan ini nantinya disebut dengan f1, f2, f3, dst. Walaupun pada umumnya pembuatan bibit jamur tiram hanya sekedar ‘turunan’ tanpa persilangan, namun kita bisa katakan bahwa hasil pembuatan bibit jamur tiram kita sebut sebagai f1, f2, f3, dst, toh itu nama hanya untuk mempermudah identifikasi hasil saja. Ok, jadi kemungkinan makna f dalam bibit jamur tiram yang berkembang di masyarakat adalah Filial atau turunan, tinggal kita memahami istilah f1, f2, f3, dst. 

Bibit jamur tiram f0 

Bibit f0 disebut sebagai biakan/kultur murni biasanya diperoleh dengan sistem kultur jaringan, yakni, mengambil eksplan (bagian) dari indukan jamur kemudian diinokulasikan ke media agar (PDA) secara aseptik. Cara ini dinilai cukup baik karena dapat diketahui langsung sifat fisik tubuh buah jamur. Potatoes Dextrose Agar (PDA) dapat kita dibeli dalam bentuk siap pakai atau bisa kita bikin sendiri . Satu tabung bibit f1 bisa digunakan untuk usaha budidaya jamur tiram skala menengah. 

Bibit jamur tiram f1 

Bibit f1 disebut juga sebagai bibit dasar atau bibit induk, merupakan turunan/biakan pertama dari bibit f0 (PDA). Dari satu tabung f0 bisa diturunkan menjadi 20 botol bibit f1. Pembiakan tahap ini bertujuan untuk memperbanyak miselium jamur yang berasal dari biakan murni. Media bibit f1 biasanya berupa biji-bijian, seperti jagung, gabah, sorgum, dll. Hal ini karena media biji-bijian mempunyai nutrisi tinggi/unsur hara yang baik sehingga miselium dapat merambat dengan cepat. 

Bibit jamur tiram f2 

Bibit f2 disebut juga sebagai bibit pokok, merupakan turunan kedua dari biakan murni. Media yang dipake agak berbeda dengan bibit f1, tidak hanya biji-bijian tapi juga ditambah sedikit serbuk kayu. Hai ini bertujuan melatih miselium dalam mendegradasi lignoselulosa yang ada dalam serbuk kayu. Bibit f2 kemudian diremajakan lagi menjadi bibit sebar f3, namun bisa juga langsung ditanam dibaglog sebagai bibit sebar. 

Bibit jamur tiram f3 

Bibit f3 disebut juga sebagai bibit sebar. Bibit ini biasanya disebut oleh petani pemula sebagai ‘obat’ jamur. Bibit ini yang banyak dipasarkan oleh produsen bibit dikarenakan bibit ini yang biasanya langsung ditanam dibaglog dan bibit f3 adalah bibit yang paling terjangkau bila dibandingkan dengan bibit lainnya. Media bibit f3 biasanya berupa serbuk kayu yang ditambah dengan biji-bijian. 1 botol bibit f3 bisa untuk menginokulasi sebanyak 35-40 baglog. 

Simpelnya adalah: 

Biakan murni/PDA (f0) – bibit induk (f1) – bibit pokok (f2) – bibit sebar (f3) – media baglog.

Jadi, maksud dari f1 adalah turunan pertama dari biakan murni, f2 adalah turunan kedua dari biakan murni, dst. Menurut teori, semakin mendekati biakan murni, maka kualitas bibit tersebut lebih baik, dan semakin jauh dari biakan murni maka akan terjadi perubahan genetik. Kualitas bibit jamur tiram akan menurun, sehingga dianjurkan maksimal turunannya sampai f4 kemudian ditanam ke media baglog. 

Semoga info ini bermanfaat bagi para pembaca yang ingin mencoba budidaya jamur. Untuk cara pembuatan bibit di atas akan saya bahas di sesi berikutnya. Insya Alloh.. Sekian dan semoga bermanfaat..!!! 

Batang, 18 Agustus 2012.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha , Car Price in India