10 Alasan Bisnis Budidaya Jamur Tiram

Banyak peluang untuk mendapatkan keuntungan. Salah satunya dengan budidaya jamur tiram. Budidaya Jamur Tiram saat ini mulai banyak dilirik para pelaku usaha/bisnis baik yang berskala kecil sekedar untuk tambah-tambah penghasilan maupun yang berskala besar sebagai industri budidaya jamur tiram. Tapi tahukah Anda mengapa budidaya jamur tiram saat ini menjadi trend usaha dibidang Agribisnis di Idonesia? Berikut ini beberapa alasannya:

1. Budidaya jamur tidak mengenal musim

Kondisi iklim di Indonesia sangat cocok untuk budidaya jamur tiram karena jamur cukup toleran terhadap kondisi linkungan. Budidaya jamur tidak mengenal musim sehingga dapat menghasilkan keuntungan sepanjang tahun. Bahkan budidaya jamur bisa diusahakan di daerah yang cukup panas. Dengan memodifikasi kumbung dan juga melakukan penyiraman yang lebih intensif, Budidaya Jamur di Daerah Panas pun bukan menjadi masalah.

2. Bahan baku murah dan mudah diperoleh

Ada banyak pilihan alternatif bahan baku yang bisa digunakan. Serbuk kayu, jerami padi, eceng gondok, kompos daun-daunan dan rumput rumputan, ampas tebu, sisa kertas, kulit kacang, bonggol jagung, jerami padi dll. Semuanya merupakan limbah yang kita manfaatkan untuk budidaya jamur tiram dan kebanyakan bahan tersebut harganya murah dan mudah diperoleh. Bila dibandingkan harga jual yang relatif tinggi maka budidaya jamur tiram sangat layak diusahakan.

3. Bisa dibudidayakan di lahan sempit

Bagi Anda yang mempunyai mempunyai lahan sempit tidak usah khawatir karena budidaya jamur tiram tidak memerlukan lahan yang luas. Penggunaan sistem bertingkat dengan menggunakan rak-rak menghasilkan efisiensi ruang yang sangat baik. Bahkan ada yang menerapkan sistem gantung baglog sehingga dapat menampung lebih banyak media.

4. Hasil jamur mudah terserap oleh pasar

Daya serap pasar tinggi dan terus meningkat. Jamur tiram menjadi jamur yang paling besar permintaan pasarnya di Indonesia dan paling terjangkau untuk semua kalangan masyarakat. Kemungkinan stagnasi (persaingan) pasar sangat kecil karena jamur tiram sudah dikonsumsi masyarakat sehari-hari. Terkadang permintaan menurun biasanya hanya pada hari-hari raya. Tentu bisa dimaklumi karena pasar pun libur. Konsumen biasanya lebih banyak mengkonsumsi daging pada hari-hari besar tersebut. Jadi dalam kondisi seperti ini ada baiknya kita alihkan jamur segar ke jamur olahan seperti keripik, nugget, abon, dan lain-lain yang relatif tahan lama dan tentu nilai jualnya pun lebih tinggi.

5. Modal usaha relative rendah

Modal investasi yang dibutuhkan tidak begitu besar, dapat diusahakan sebagai usaha sampingan maupun ditekuni sebagai mata pencarian pokok. Kebanyakan media yang dipakai adalah hasil limbah pertanian yang relatif banyak dan murah seperti jerami, tongkol jagung, maupun dari serbuk gergaji. Bahan lainnya seperti kapur, bekatul, pupuk, gips harganya juga relatif terjangkau.

6. Hasil bisa dipetik tiap hari

Jamur tiram adalah salah satu sayuran yang dapat dipanen setiap hari karena jamur tidak mengenal musim, semakin banyak media maka akan semakin banyak pula jumlah panen jamur tiram setiap harinya dan semakin banyak pula keuntungan yang kita peroleh. Hal ini berbeda dengan jenis sayuran lainnya yang dapat dipanen hanya beberapa kali dalam setahun.

7. Siapapun bisa membudidayakan jamur

Untuk menjalankan bisnis budidaya jamur tidak perlu bertitle sarjana dan juga tidak harus memiliki skill yang tinggi. Ketekunan dan kreatifitaslah yang menjadi kunci kesuksesan usaha ini. Proses pemeliharaan tergolong mudah. Dikarenakan budidaya dilakukan di dalam kumbung, pengaturan dan pengkondisian lingkungan hidup jamur menjadi lebih mudah.

8. Budidaya jamur tidak menimbulkan pencemaran

Hal ini karena kebersihan sangat diutamakan dalam budidaya jamur, sehingga kumbung/rumah jamur tidak terkesan jorok yang bisa menimbulkan pencemaran lingkungan. Limbah medianya pun bisa dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos. Kompos bekas media tanam dapat digunakan untuk pupuk kolam ikan, campuran pakan ikan, kompos tanaman, campuran pakan ternak, dan media memelihara cacing. Kompos menjadi faktor yang penting untuk menghasilkan kualitas tanah yang baik. Limbah media tanam jamur ini bisa menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan ini.

9. Jamur sebagai pangan alternatif

Jamur merupakan pangan alternatif yang lezat, sehat dan bergizi tinggi. Bahkan saya pernah menemukan jurnal yang berjudul “Jamur Tiram Sebagai Alternatif Pengganti Daging” yang menggambarkan posisi produk jamur tiram yang dapat meggantikan posisi daging. Hal ini karena kandungan gizi jamur tiram sangat tinggi sehingga dianjurkan bagi kita yang menderita darah tinggi dan penyakit lainya yang tidak diperbolehkan makan daging agar mengkonsumsi jamur tiram ini, juga karena rasa dan tekstur jamur seperti daging.

10. Mengadakan pelatihan budidaya jamur

Selain kita bisa menjual bibit, media (baglog), atau jamur tiram segar, kita juga bisa dapat ‘menjual’ ilmu dan pengalaman kita dengan mengadakan pelatihan budidaya jamur tiram. Bila 1 orang peserta harus membayar sekitar 150 ribu sampai 500 ribu bahkan bisa lebih hanya untuk mengikuti pelatihan budidaya jamur tiram yang kita adakan, coba bayangkan berapa pendapatan kita apabila pesertanya lebih banyak? Hemm, semakin menggiurkan tentunya.

Mengingat pertimbangan-pertimbangan tersebut, kiranya budidaya jamur tiram menjadi peluang yang sangat baik dan menguntungkan untuk dikembangkan. Dan karena itulah saya mulai merintis usaha budidaya jamur tiram ini. Sudah siapkah Anda? (oemah jamur)

Cara Mengatasi Hama Ulat Pada Jamur Tiram

Secara umum, sebenarnya budidaya jamur tiram putih tidak memiliki hama penyakit seperti jenis sayuran lainnya. Hama pengganggu yang seringkali menyerang jamur tiram putih adalah hama ulat. Bagaimana dan kenapa hama ini menyerang jamur tiram, apapenyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya..

Apa penyebab hama ulat pada jamur tiram putih?

1.Penyebab alami dan kelembaban

Yang dimaksud dengan penyebab alami adalah ulat memang biasa muncul pada jamur tiram putih jika kelembaban udara yang berlebihan. Itu sebabnya hama ini biasa menyerang pada musim hujan. Pengalaman kami selama ini, pada periode musim hujan, paling tidak hama ulat menyerang pada hari ke 80 an. Pada periode musim kemarau, biasanya hampir tidak terdapat hama ulat.

2.Penyebab luar berupa kotoran kumbung

Kumbung yang kurang dijaga kebersihannya, banyak sisa bonggol atau tangkai jamur tiram hasil sisa panen berserakan, biasanya dapat menimbulkan banyak hewan-hewan kecil, kepik, dsb. Adanyahewan-hwan inilah yang memicu munculnya ulat.

3.Penyebab dari dalam log itu sendiri

Penyebab dari dalam log masih kami bagi menjadi dua juga :

a. Penyebab dari jamur tiram yang keluar dari log.
Apabila terdapat jamur tiram yang kelewatan tidak ikut dipanen dalamkumbung, lalu membusuk di log itu, biasanya pada jamur tiram itulahmuncul ulat-ulat kecil. Ulat ini kemudian dapat menyebar ke jamuratau log lainnya, dan apabila berkembangbiak, bahkan dpt secaramenyeluruh menular.

b. Penyebab yang memang dari dalam log itu sendiri.
Dalam proses pemilihan jenis bekatul, hendaknya dipilih yang masihbaru. Begitu juga dalam proses sterilisasi baglog dalam steamer,hendaknya dijaga betul kebersihannya. Jika tidak, bisa jadi memangada bibit ulat yang terdapat dlam baglog yang nantinya bisa munculpada saat panen jamur.

4. Penyebab lainnya

Ini terjadi bila lingkungan sekitar kumbung memang bukan lingkungan yang bersih. Bisa jadi seperti terdapat kandang ternak lain dsb.

Cara mengatasi hama ulat

INGAT..!! Jamur tiram putih adalah jenis sayuran organik. Hendaknya sebisa mungkin dihindari penggunaan obat-obat insektisida yang memang bisa membunuh hama ulat.

Berdasarkan pengalaman kami, proses REFRESH baglog yang sudah kami bahas sebelum ini Insya Alloh dapat mengatasi hama ulat ini, berikut akan kami bahas ulang:

1. Bila penyebabnya adalah penyebab alam dan kelembaban, atasi dengan langkah pencegahan. Pada saat membangun kumbung dengan dinding bambu, hendaknya lengkapi dengan plastik, Tetapi jangan lupa tambahkan jendela untuk sirkulasi udara. Kelembaban yang berlebih dapat diatasi dengan memberi sirkulasi udara yang banyak, sementara hentikan proses penyiraman tambahan, buka tutup pintu jendela yang ada dan bersihkan kumbung secaraberkala serta pastikan pada proses refresh tidak ada lagi air yang menggenang di dalam baglog.

2. Bila penyebabnya adalah kotoran, baik itu sisa bonggol, atau kotoranlainnya, setelah proses refresh tadi, bersihkan kumbung dengan baik, lalu juga di luar kumbung lakukan sterilisasi ulang dengan menyemprotkan formalin.

3. Jika penyebabnya adalah dalam baglog, lakukan proses refresh denganbaik, bersihkan dengan sebersihnya baglog dengan melakukan pencungkilanhingga terlihat serbuk gergajinya.

PENANGANAN KHUSUS..

Jika semua jenis penanganan itu masih belum dapat mengatasi hama ulat,berarti kumbung dalam kondisi parah. Ini karena ulat tersebut sudah meninggalkan telur dalam log sehingga pembersihan lingkungan tidak mampu mengatasidan membunuhnya.. Kondisi ini jika dibiarkan terus, maka jamur yangdipanen akan terus menerus mengandung ulat.

Cara penanganan khusus ini sebenarnya not recomended, tetapi jika sangatterpaksa dapat dilakukan. Caranya adalah :

1. Lakukan proses refresh secara menyeluruh. Cungkil semua jamur tiram yang ada dalam kumbung sampai tidak menyisakan, walaupun yang kecil sekalipun.

2. Gunakan insektisida (kami menggunakan jenis LANATE) sesuai dengan kadar atau takaran yang tertera dalam produk.

3. Selama proses refresh dan penyemprotan insektisida, kumbung tidak boleh dilakukan penyiraman air seperti biasanya.

4. Proses penyiraman air dilakukan setelah 3 hari dari proses penyemprotan insektisida.

Karena jamur tiram termasuk sayuran organik, memang diusahakan tidak ada campuran bahan insektisida dan obat-obatan lain. Maka hasil panen jamur pertama setelah proses ini (hari ke-4), SEBAIKNYA DAN DIUSAHAKAN UNTUK TIDAK DIJUAL.

Jamur tiram hasil panen pertama, biasanya berwarna kecoklatan dan berbau. Sehingga sebaiknya memang tidak dikonsumsi. Baru pemanenan jamur tiram hari selanjutnya Insya Alloh sudah tidak atau sedikit saja mengandung sisa insektisida, karena proses raising ataupenyiraman yang dilakukan.

Jika memang ada proses penanganan lain berdasarkan pengalaman para petani atau dari literatur, kami harapkan juga dapat ditambahkan...

Sumber: jamursekolahdolan.blogspot.com

Pemasaran Bibit Jamur Melalui Media Online

Berkembangan teknologi dan informasi pada saat ini ternyata dimanfaatkan sebagian besar orang untuk membuka berbagai macam peluang usaha. Hadirnya jaringan internet di berbagai belahan dunia bahkan telah memudahkan masyarakat untuk bisa berinteraksi dengan calon konsumennya selama 24 jam non-stop dengan biaya yang sangat terjangkau. Kemudahan inilah yang dimanfaatkan para pelaku bisnis jamur untuk memasarkan produk atau jasa mereka melalui dunia maya.

Sekarang ini tidak hanya produk digital seperti ebook, video tutorial, atau software-software saja yang bisa Anda pasarkan melalui media online. Beragam produk kebutuhan masyarakat pun bisa Anda jual melalui bantuan internet, termasuk juga bibit jamur yang banyak dibutuhkan para pemula maupun pelaku usaha yang menekuni bisnis jamur.

Cerahnya prospek pasar bisnis jamur memang tidak perlu diragukan lagi. Bahkan saat ini tidak hanya para pembudidaya jamur saja yang bisa mendapatkan untung besar setiap bulannya. Tingginya permintaan konsumen akan produk jamur secara tidak langsung telah meningkatkan jumlah kebutuhan bibit jamur di kalangan para pembudidaya maupun masyarakat umum yang tertarik mencoba peluang bisnis budidaya jamur. Sehingga tidak heran bila saat ini banyak orang yang mulai berminat memasarkan bibit jamur melalui media online.budidaya jamur

Pemasaran bibit jamur melalui media online banyak dipilih masyarakat karena peluang bisnis ini terbilang cukup mudah dan murah untuk dijalankan. Yang dimaksud mudah disini bukan berarti Anda bisa mendapatkan untung besar secara instan melalui internet. Namun dengan jaringan internet Anda bisa menjangkau pangsa pasar yang lebih luas, sehingga pemasaran bibit jamur bisa Anda lakukan ke berbagai daerah dengan bantuan media online. Beberapa cara pemasaran online yang bisa Anda gunakan antara lain dengan membuat website, blog, membuat akun di jejaring sosial seperti facebook atau twitter, memasang iklan baris di berbagai situs terkenal, atau memasarkannya melalui forum jual-beli yang bisa Anda temukan di dunia maya. Cukup mudah bukan?

Disamping mudah, menjalankan bisnis penjualan bibit secara online juga tidak membutuhkan modal besar seperti halnya bila Anda membuka toko bibit jamur secara offline. Sebab, modal utama yang Anda butuhkan hanyalah jaringan internet, keahlian dalam membuat bibit jamur, dan pengetahuan di bidang bisnis online. Jadi bagi para pemula yang memiliki modal usaha pas-pasan, kini tidak perlu takut lagi untuk memulai sebuah usaha. Mulailah bisnis ini dari rumah, sehingga Anda tidak harus menyewa lokasi usaha maupun tenaga kerja.

Dengan adanya pemanfaatan teknologi informasi seperti jaringan internet, diharapkan bisa mempermudah para pelaku usaha untuk mempromosikan produk dagangannya kepada masyarakat luas. Sehingga para konsumen yang membutuhkan bibit jamur bisa memesannya secara online tanpa harus datang langsung ke toko tersebut. Mulailah dari yang kecil, mulailah dari yang mudah, mulailah dari sekarang. Selamat mencoba dan salam sukses. (bisnisukm.com)

Limbah Jamur, Media Budidaya Cacing

Kabar gembira bagi para petani jamur yang bingung harus dikemanakan limbah sisa media baglog yang sudah tak terpakai lagi. Jika selama ini limbah sisa media baglog hanya dibuang begitu saja, maka sekarang bisa digunakan sebagai media budidaya cacing tanah.

Mungkin ada yang bertanya, kenapa harus cacing tanah dan apa yang bisa dihasilkan dari cacing tanah?

Ternyata dari budidaya cacing tanah bisa dihasilkan keuntungan berganda sebagai berikut:
  1. Kompos organik super dari kotoran cacing (Worm Casting Fetilizer) yang banyak peminatnya, apalagi sekarang sedang booming tanaman hias dan tabulampot. Harga kascing Rp.1200 / kg.
  2. Biomassa (Cacing itu sendiri sebagai pengganti tepung ikan) yang mengandung protein lebih tinggi dari daging dan ikan, sangat digemari oleh industri pakan ternak. Harga biomassa Rp.120.000 / kg.
  3. Kompos organik yang tidak habis terpakai untuk media cacing.

Kelebihan media limbah baglog jamur adalah tidak perlu dicampur dengan bahan lain. Jika menggunakan media selain limbah baglog jamur, harus dicampur dengan beberapa bahan lain agar didapat komposisi yang tepat. (kebunjamur.wordpress.com)

Catatan: Haram hukumnya menjual cacing untuk dikonsumsi.

Pemanfaatan Limbah Media Jamur Tiram

Limbah budidaya jamur tiram memang dapat merepotkan. Tidak jauh berbeda dengan memindah limbah dari pemotongan kayu ke lingkungan anda, malah ditambah dengan limbah plastik.

Limbah jamur tiram berupa media tanam baglog yang telah tidak produktif sebenarnya… dapat anda manfaatkan. Serbuk gergaji yang telah lapuk ini dimanfaatkan sebagai media cacing lumbricus, pupuk organik tanaman atau budidaya lele.

Media Cacing Tanah

Cacing sangat suka hidup di media yang berasal dari media organik. Serbuk gergaji yang telah lunak memiliki pH netral dan kelembapan cukup untuk pertumbuhan cacing.

Anda dapat sekaligus budidaya cacing atau untuk membuat pupuk organik dari kotoran cacing (cascing). Pakan cacing tanah pun berasal dari bahan organik seperti sayuran yang tidak terpakai. Cara memberi makan cacing sangat mudah, gali sedikit media cacing lalu masukkan sayur-sayuran dan tutup kembali.

Pupuk Organik Tanaman

Media serbuk gergaji dapat anda campur dengan pupuk kandang ternak atau ayam petelur. Pengomposan akan lebih bagus dan cepat apabila dibantu oleh mikroorganisme starter seperti EM4.

Selain itu limbah jamur tiram ini dapat anda campur dengan tanah kebun atau arang sekam menjadi media tanam yang berdrainasi baik dan cukup memiliki kelembapan.

Pemanfaatan pupuk organik ini dapat anda pakai untuk tanaman sayur dan buah dalam pot atau pemupukan tanaman di pekarangan. Pekarangan akan selain akan lebih indah juga dapat menghasilkan.

Budidaya lele

Budidaya lele identik dengan kolam keruh dan berlumpur. nah, media tanam ini dapat dimanfaatkan sebagai starter bersama pupuk kandang untuk mengundang plankton sebagai pakan alami ikan.

Ketika ingin membuat kolam, pupuk kandang dan serbuk gergaji ditabur ke dalam kolam kering. setelah pengomposan terjadi, kolam diisi air dan dibiarkan hingga 1 minggu agar plankton tubuh dan berkembang. setelah itu bibit lele dapat ditebar pada kolam yang telah ditambahkan limbah jamur tiram itu. (agrojamurtirambogor.wordpress.com)

Pemanfaatan Limbah Baglog Jamur Tiram

Budidaya Jamur Tiram saat ini mulai banyak dilirik para pelaku usaha/bisnis baik yang berskala kecil sekedar untuk tambah-tambah penghasilan maupun yang berskala besar sebagai industri budidaya jamur tiram. Seiring dengan semakin banyaknya pelaku usaha/bisnis yang terjun, secara tidak langsung juga menimbulkan permasalahan baru dari mengenai limbah budidaya jamur tiram. Terutama limbah baglog jamur tiram yang sudah habis masa tanamnya.

Sepertinya terjadi permasalahan yang berulang mengenai limbah. Padahal budidaya jamur tiram sebenarnya juga memanfaatkan limbah serbuk gergaji tapi setelah limbah tersebut termanfaatkan, muncul limbah baru lagi... capek dehhh...

Maka dalam posting kali ini saya coba untuk memberikan sedikit solusi pemanfaatan limbah jamur tiram terutama pemanfaatan limbah baglog-nya. OK... cukup basa-basinya, langsung ke pokoknya.

Pemanfaatan limbah baglog jamur tiram :

1. Didaur ulang lagi sebagai media baglog, baglog yang sudah selesai/habis masa tanamnya bisa dipakai lagi untuk pembuatan baglog baru meskipun hasil produksi jamur dari baglog tersebut nantinya akan sedikit berkurang (hanya mencapai sekitar 80%-nya) dibanding bila menggunakan serbuk gergaji baru. Tapi dapat mengurangi biaya pembelian serbuk gergaji.

2. Dibuat pupuk kompos, hanya dengan menambahkan EM4 (bakteri pengurai) maka sudah bisa dimanfaatkan sebagai pupuk yang bagus untuk tanaman. Dan kalau punya hubungan dengan penjual/distributor pupuk maka bisa sebagai hasil sampingan dari budidaya jamur tiram.

3. Digunakan sebagai bahan bakar dalam proses steamer baglog, kalau tdk mau terlalu repot dan susah-susah maka dibakar saja dan dimanfaatkan sebagai bahan bakar dalam pembuatan baglog. Tinggal dijemur dan setelah kering langsung deh... digunakan.

Demikian sedikit yang bisa saya sharingkan mengenai pemanfaatan limbah baglog jamur tiram. Bila ada rekan-rekan yang mengetahui lebih banyak mengenai pemanfaatan limbah baglog jamur tiram mungkin bisa menambahkan atau membagikan ilmunya pada kami sehingga akan semakin memperkaya ilmu pengetahuan dalam budidaya jamur tiram. (jamurekangicong.blogspot.com)

Peluang Usaha Budidaya Jamur Kancing

Selain jamur merang, ada satu lagi jenis jamur kompos yang banyak dibudidayakan masyarakat. Jamur kancing (Agaricus bisporus) yang biasa disebut juga dengan jamur champignon atau button mushroom. Sebagian besar orang mengatakan bahwa bentuk jamur kancing sangat mirip dengan jamur merang, bedanya pada batang di bawah payung jamur kancing terdapat bentuk yang menyerupai sebuah cincin.

Jamur kancing atau champignon ini kabarnya telah dibudidayakan masyarakat sejak abad ke-17 di Perancis. Rasanya yang nikmat seperti daging menjadikan jamur kancing ini digemari banyak konsumen dan dimanfaatkan sebagai peluang usaha. Saat ini tidak hanya industri-industri besar saja yang tertarik membudidayakan jamur kancing, banyak juga pelaku industri rumahan yang mulai membudidayakan jamur kancing dengan skala kecil.

Konsumen

Biasanya jamur kancing dijual dalam keadaan segar ataupun dalam kemasan kaleng. Bagi para konsumen, jamur kancing dijadikan sebagai salah satu bahan pangan yang kaya vitamin, mineral serta bebas lemak. Sehingga tidak heran bila permintaan pasar lokal maupun global semakin hari kian besar, sebab banyak orang mulai memanfaatkan jamur kancing sebagai bahan campuran di berbagai masakan, seperti dibuat pizza, omelet, soup, dll.

Info bisnis

Untuk membantu Anda yang tertarik menekuni bisnis budidaya jamur kancing skala kecil, mari kita bahas bersama beberapa tahapan yang perlu dipersiapkan agar bisnis yang dijalankan bisa berjalan lancar. Pada umumnya teknik budidaya jamur kancing memiliki tahapan yang hampir sama dengan cara budidaya jamur merang. Tahapan-tahapan tersebut antara lain sebagai berikut:

Tahapan pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan media tanam. Untuk pembudidayaan jamur kancing, media tanam yang digunakan terbuat dari campuran jerami padi (100%), kapur pertanian (2,5%), bekatul (3%), dan ditambahkan urea (9%), ZA (1%), dan TSP (1,2%).

Tahapan kedua yaitu proses pengomposan. Caranya dengan memotong jerami padi dengan ukuran 10-15 cm, dicuci hingga bersih dan ditiriskan sampai kelembapannya 65%. Selanjutnya tumpuk jerami dengan ukuran 10-15 cm dan tambahkan media lain berupa bekatul dan kapur diatasnya. Susun lapisan media tersebut berselang-seling antara jerami padi dengan campuran bekatul dan kapur. Pada hari berikutnya lakukan pembalikan, agar campuran media merata dan tambahkan urea sebanyak 0,9% (bila kurang lembab bisa ditambahkan air). Pada hari ke enam media ditambahkan dengan ZA 1%, dan diaduk-aduk agar semuanya merata. Sedangkan pada hari ke sepuluh, tambahkan TSP sebanyak 1,2% lalu aduk-aduk dan diamkan selama 12-17 hari.

Selanjutnya adalah tahapan sterilisasi media tanam. Proses sterilisasi dilakukan dengan cara meletakan media tanam (yang telah dikompos) secara merata di atas rak-rak tanam yang disiapkan di ruang kumbung jamur, dengan ketebalan media tanam sekitar 15-20 cm. Kemudian alirkan uap panas dari perebusan air di pembangkit uap hingga suhu ruang kumbung mencapai 60°-65°C, pertahankan suhu tersebut selama 12 jam. Apabila suhunya telah mencapai 65°-75°C maka bukalah ventilasi ruangan agar suhunya kembali turun menjadi 40°-45°C. Usahakan untuk menjaga kestabilan suhu di ruang kumbung pada kisaran 40°-45°C selama kurang lebih 70 jam.

Tahapan berikutnya yakni penanaman bibit jamur. Setelah suhu ruangan turun menjadi 32°C, maka bibit jamur kancing sudah bisa ditanam. Untuk rak budidaya jamur dengan ukuran 3 m x 1 m, biasanya dibutuhkan sekitar 10-14 botol bibit jamur dengan isi 220 cc. Untuk tahapan ini dibutuhkan suhu ruangan ideal berkisar 28,8°-30° C pada daerah dataran tinggi, dan suhu 24,4°-26,6° C pada dataran rendah. Dengan tingkat kelembapan mencapai 90-100% maka bibit jamur kancing akan menunjukan pertumbuhan miseliumnya pada usia 12-14 hari.

Proses selanjutnya yaitu casing atau pelapisan tanah setebal 3-5 cm di atas media tanam yang telah ditumbuhi miselium. Tanah yang digunakan sebagai casing harus tanah cokelat serta berpori, selain itu pH tanah sekitar 6,2-8, dan yang paling penting terbebas dari hama ataupun penyakit. Sebelum tanah digunakan, sterilisasikan terlebih dahulu dengan uap panas pada suhu 70°C selama 2-4 jam dengan ditambahkan 2 liter formalin sebanyak 40% per m3 tanah.

Setelah 9-14 hari setelah masa casing dilakukan, biasanya tubuh buah mulai muncul. Untuk itu, bukalah ventilasi pada rumah kumbung jamur agar proses pertumbuhan jamur kancing bisa lebih cepat (biasanya tiga hari kemudian jamur sudah bisa dipanen).

Kelebihan bisnis jamur kancing

Jamur kancing sudah dikenal masyarakat luas sejak ribuan tahun yang lalu, hal ini tentu memudahkan Anda untuk memasarkan hasil panen jamur tersebut kepada khalayak ramai. Bahkan sekarang ini jamur kancing telah dikonsumsi masyarakat di berbagai negara, baik sebagai bahan pangan maupun bahan obat. Sehingga tidak heran bila saat ini jamur kancing menjadi salah satu jenis jamur konsumsi yang paling banyak dibudiyakan masyarakat, sebab selain permintaan pasarnya cukup besar, harga jual jamur shiitake juga masih tergolong tinggi.

Kekurangan bisnis

Pada dasarnya menjalankan bisnis budidaya jamur dengan media kompos memang sedikit lebih sulit jika dibandingkan dengan cara budidaya jamur menggunakan media baglog. Karenanya dibutuhkan proses sterilisasi yang sempurna serta ketekunan dan ketelitian dari para pelakunya. Hal ini penting untuk menghindarkan bisnis jamur Anda dari serangan hama maupun penyakit yang dimungkinkan menghambat pertumbuhan jamur kancing.

Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang sering dilakukan para pelaku usaha budidaya jamur kancing yaitu memasarkan jamur dalam keadaan segar atau menawarkannya dalam kemasan kaleng. Biasanya untuk memasok kebutuhan pasar tradisional, para petani lebih memilih menawarkannya dalam keadaan segar. Sedangkan untuk membidik konsumen kelas atas, para pelaku bisnis jamur kancing menggunakan kemasan kaleng ataupun styrofoam agar produknya bisa bertahan lebih lama, dan menarik minat para konsumen.

Selanjutnya Anda juga bisa membuka program wisata agrobisnis jamur atau menawarkan pelatihan budidaya jamur kancing untuk mempromosikan usaha Anda kepada masyarakat luas. Cara ini cukup efektif untuk menarik massa, sehingga omset yang Anda dapatkan bisa lebih besar dan bisnis budidaya jamur Anda semakin dikenal pasar.

Kunci sukses

Dalam membudidayakan jamur kancing, yang perlu Anda perhatikan adalah pertumbuhan tubuh buah jamur yang tidak bisa serempak. Jadi, proses pemanenan harus dilakukan secara teliti dan hati-hati agar tidak merusak jamur kancing yang masih kecil. Disamping itu, sisa batang jamur yang telah dipanen juga harus dibersihkan agar tidak terjadi pembusukan yang dapat mengundang hama atau penyakit jamur lainnya yang merugikan tanaman jamur.

Dengan berbekal ketekunan dan ketelitian, Anda pun bisa sukses menjalankan bisnis budidaya jamur kancing skala kecil. Mulailah melangkah sekarang juga untuk wujudkan impian besar Anda. Semoga inspirasi bisnis ini bisa bermanfaat bagi para pembaca, selamat berkarya dan salam sukses. Ayo berbisnis jamur !!!(bisnisukm.com)

Peluang Usaha Budidaya Jamur Kuping

Berbicara mengenai potensi bisnis jamur konsumsi memang tidak pernah ada habisnya. Selain budidaya jamur tiram dan jamur merang yang mendatangkan untung besar, satu lagi jenis jamur yang cukup banyak dibudidayakan para petani adalah jamur kuping. Jamur kuping (Auricularia auricula) merupakan salah satu kelompok jelly fungi yang memiliki prospek bisnis sangat bagus. Hal ini disebabkan permintaan pasar domestik maupun pasar internasional masih cukup tinggi.Tak mengherankan harga jamur kuping dipasaran bisa lebih mahal dibandingkan jamur tiram serta jamur merang. Budidaya jamur kuping sangat cocok untuk dikembangkan menjadi peluang usaha skala rumah tangga.

Konsumen

Target pasar yang bisa Anda bidik adalah konsumen rumah tangga atau pelaku bisnis kuliner yang memanfaatkan jamur kuping sebagai bahan utamanya. Saat ini konsumsi jamur kuping di kalangan masyarakat memang cukup tinggi, bahkan untuk memenuhi pasar ekspor para petani mulai menawarkan jamur kuping kering sebagai alternatifnya. Strategi ini sengaja dilakukan para petani agar jamur kuping bisa bertahan lebih lama, yaitu kurang lebih selama 1 tahun. Jadi selama proses pengiriman berlangsung, kualitas jamur kuping tidak menurun.

Info Bisnis

Pada dasarnya jamur kuping bisa dibudidayakan di daerah yang beriklim dingin sampai panas. Jamur ini dapat hidup pada suhu 12-35ºC, dengan tingkat kelembapan lingkungan sekitar 80-90%. Beberapa jenis jamur kuping yang dibudidayakan di Indonesia antara lain jamur kuping merah (Auricularia yudae), jamur kuping hitam (Auricularia polytricha), serta jamur kuping agar (Tremella fuciformis).

Untuk membantu Anda membudidayakan jamur kuping, berikut kami informasikan teknik budidaya jamur kuping skala rumah tangga yang bisa Anda jalankan dengan modal minim.

Sebelum memulai bisnis jamur kuping, sebaiknya persiapkan terlebih dahulu bibit jamur yang berkualitas unggul. Bagi Anda yang menjalankan usaha skala rumah tangga, sebaiknya tidak perlu membuat bibit sendiri, namun membeli bibit yang sudah siap pakai (bibit F4). Media tanam yang Anda gunakan bisa berupa baglog yang berisi campuran serbuk gergaji kayu (85-90%), bekatul (10-15%), kapur (1-2%), serta tambahan air secukupnya (kadai air 50-70%).

Untuk mendapatkan media yang ideal, lakukan fermentasi selama 3-5 hari hingga suhu media mengalami pengingkatan hingga 70ºC. Selama proses fermentasi, lakukan pembalikan setiap 2-3 kali sehari. Pastikan media yang siap digunakan berubah warna menjadi cokelat atau kehitaman.

Selanjutnya masukan media ke dalam plastik tahan panas, hingga plastik menyerupai baglog. Kemudian pada bagian atas plastik pasang ring (cincin), selanjutnya ditutup dengan kapas agar media tidak kemasukan air saat proses sterilisasi. Sterilisasi media dilakukan dengan cara menguapinya. Anda bisa melakukannya dengan suhu 95-120º selama 6 sampai 8 jam.

Selanjutnya proses penanaman (inokulasi) dapat Anda lakukan bila suhu baglog telah kembali normal. Sebelum menanamkan bibit jamur ke dalam baglog lakukan sterilisasi bibit agar terhindari dari organisme lain yang mengganggu pertumbuhan miselium. Setelah bibit jamur ditanam, lakukan inkubasi selama 4-8 minggu dengan suku 28-35ºC, kelembapan 80% dan cahaya lampu TL 60 watt.

Proses terakhir pindahkan bagloog jamur kuping ke dalam kumbung jamur yang telah disiapkan. Lakukan pelubangan baglog menggunakan silet yang telah disterilisasikan. Kemudian lakukan penataan baglog dengan rapi, dan lakukan penyiraman rutin setiap 2-4 kali per hari. Panen jamur dapat dilakukan dengan cara mencabut jamur kuping beserta akarnya. Bila ada akar yang tertinggal, maka bersihkan lubang agar tidak mengganggu pertumbuhan jamur kupir berikutnya.

Kelebihan Bisnis

Selain memasarkan jamur kuping dalam keadaan segar, Anda juga bisa memasarkan jamur kuping yang telah dikeringkan. Biasanya dalam keadaan kering jamur kuping bisa bertahan hingga satu tahun lamanya. Kondisi ini cukup menguntungkan para petani jamur kuping, sehingga harga jamur kuping bisa laku mahal di pasaran, yaitu berkisar Rp 55.000,00 per kilogram.

Kekurangan Bisnis budidaya jamur

Pemanenan jamur kuping pada waktu yang kurang tepat sering kali merugikan para petani. Idealnya waktu panen jamur kuping yang paling tepat ketika jamur berumur 3-4 minggu, dengan berat sekitar 65 gram. Bila proses pemanenan terlambat, maka kualitas jamur kuping yang dihasilkan juga akan menurun sehingga harga jualnya juga ikut turun. Disamping itu keterlambatan dalam proses pemanenan juga akan menurunkan kemampuan tumbuh jamur generasi berikutnya. Jadi sebisa mungkin perhatikan waktu pemanenan dengan baik, agar resiko kerugian bisa dihindarkan.

Strategi Pemasaran

Pemasaran produk jamur kuping tidaklah terlalu rumit, Anda bisa menawarkan hasil panen tersebut di pasar tradisional maupun swalayan. Untuk memasarkan jamur segar, Anda perlu mengemas jamur kuping dengan kemasan khusus agar jamur tidak rusak. Bila dipasarkan di swalayan, Anda bisa mengemasnya dengan menggunakan sterofoam kemudian ditutup dengan plastik selofan. Sedangkan untuk jamur kuping yang ditawarkan di pasar tradisional bisa Anda bungkus dengan kantong plastik bening biasa.

Selanjutnya untuk memperluas bisnis jamur kuping, Anda bisa memasarkannya ke luar daerah dalam bentuk kering. Strategi ini cukup memudahkan Anda untuk menjangkau pasar yang lebih luas, sehingga tidak menutup kemungkinan jamur kuping kering menjadi salah satu komoditas ekspor yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Anda juga bisa mengembangkan pasar jamur kuping dengan menawarkan aneka macam olahan jamur kepada para pecinta kuliner. Biasanya jamur kuping diolah menjadi soup jamur, keripik jamur kuping, sukiyaki, nasi goreng jamur, dan masih banyak lagi kuliner jamur lainnya. Semakin banyak produk yang Anda kembangkan, maka semakin besar pula peluang pasar yang bisa Anda bidik.

Kunci Sukses

Dalam berbisnis jamur kuping yang terpenting adalah menekuni cara budidaya jamur dengan penuh ketelitian, dan melakukan pemanenan tepat pada waktunya. Selanjutnya Anda dapat mengembangkan hasil panen jamur yang didapatkan menjadi beragam produk komoditas yang memiliki harga jual cukup tinggi.

Setelah membahas informasi tentang budidaya jamur kuping, diharapkan para pembaca yang sedang bingung mencari peluang usaha bisa terinspirasi untuk mencoba berbisnis jamur skala rumah tangga. Jangan pernah takut mencoba, teruslah berusaha dan salam sukses. (bisnisukm.com)

Peluang Usaha Budidaya Jamur Shiitake

Mengembangkan bisnis budidaya jamur konsumsi memang tidak pernah ada habisnya. Saat ini tidak hanya satu atau dua jenis jamur saja yang bisa Anda manfaatkan sebagai bahan pangan maupun obat. Sudah banyak jenis jamur konsumsi yang mulai dikembangkan masyarakat Indonesia sebagai peluang usaha. Seperti misalnya jamur tiram, jamur kuping, jamur merang, jamur lingzhi, jamur champignon, jamur hiratake, serta jamur shiitake. Bila pekan lalu kita telah membahas tentang budidaya jamur kuping, tiram, merang dan lingzhi. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas informasi peluang bisnis tentang budidaya jamur shiitake.

Jamur shiitake (lentinula edodes) merupakan salah satu jenis jamur kayu yang berasal dari negeri China. Di negara asalnya tersebut jamur shiitake dikenal dengan sebutan “Chinese Black Mushroom”. Meskipun begitu, jamur ini lebih terkenal di kalangan masyarakat luas sebagai jamur khas Jepang dengan sebutan “Shiitake”. Nama shiitake sendiri memiliki arti jamur dari pohon shii, karena pada awalnya jenis jamur ini banyak ditemukan di batang pohon shii yang telah lapuk. Di kawasan Asia Timur, jamur shiitake banyak dibudidayakan di daerah Tiongkok, Korea dan Jepang. Sedangkan di daerah Asia Tenggara, Indonesia merupakan salah satu negara yang berhasil membudidayakan jamur shiitake sebagai peluang usaha.

Konsumen

Jamur shiitake dimanfaatkan para konsumen sebagai sumber pangan dan bahan obat. Jamur ini mengandung asam amino yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, meliputi thiamin, riboflavin, niacin, serta beberapa jenis serat dan enzim lainnya. Tidaklah heran bila jamur shiitake segar ataupun kering sering diolah masyarakat menjadi aneka hidangan kuliner lezat dan juga sehat. Seperti di Negara Jepang jamur ini biasa diolah menjadi sup miso, digoreng sebagai tempura, campuran chawanmushi, udon, dijadikan sebagai keripik jamur dan berbagai jenis olahan jamur shiitake lainnya. Sedangkan di Negara Rusia, jamur shiitake biasanya dijadikan sebagai acar dan dijual dalam kemasan botol.

Info Bisnis

Pada dasarnya jamur shiitake termasuk jenis jamur yang mudah dibudidayakan. Biasanya jamur ini hidup di batang kayu yang sudah lapuk, dan bisa dipanen setelah 6-12 bulan. Namun dengan seiring perkembangan teknologi budidaya jamur, kini jamur shiitake bisa dikembangkan menggunakan media buatan dengan masa panen yang lebih singkat yaitu kurang lebih 3 bulan.

Bagi Anda yang tertarik menekuni peluang bisnis budidaya jamur shiitake, berikut ini kami informasikan beberapa persiapan yang perlu Anda perhatikan dalam membudidayakan jamur shiitake.

Kebutuhan pertama yang perlu Anda siapkan adalah bibit jamur shiitake yang berkualitas. Apabila Anda tidak melakukan pembibitan dari awal, usahakan belilah bibit jamur pada instansi pemerintah atau perusahaan jamur yang terpercaya.

Apabila bibit jamur shiitake telah siap, selanjutnya Anda bisa menyiapkan media tanam yang akan digunakan. Dalam hal ini jamur shiitake membutuhkan serbuk gergaji kayu (80-90%), bekatul (5-15%), kapur (1%), air secukupnya (hingga kandungan air 65%), dan tambahan biji-bijian berupa sukrosa, mikroelemen, dan vitamin dengan persentase sekitar 1-2%.

Tahapan yang ketiga yaitu proses fermentasi media dengan melakukan pengomposan atau pelapukan. Fermentasi media dilakukan selama 4-6 hari, dan dilakukan pembalikan setiap harinya hingga media berubah warna menjadi cokelat sampai kehitaman. Proses ini dilakukan untuk mematikan jamur liar dan mempercepat pertumbuhan jamur.

Media yang sudah difermentasikan kemudian dimasukan ke dalam kantong baglog dan disterilisasikan dalam wadah pengukus untuk menghindari kontaminasi pada media tanam. Proses ini dilakukan dengan memanfaatkan panas uap air dengan suhu 95°-110°C selama 8-10 jam. Bila suhu pengukusan mencapai 100°C, suhu dipertahankan selama 5 jam agar proses sterilisasi bisa sempurna.

Setelah baglog disterilkan, diamkan selama 24 jam agar suhu baglog kembali normal. Kemudian Anda bisa melakukan proses inokulasi atau penanaman pada ruangan steril dengan cara menyemprotkan botol bibit F3 dengan alkohol, dan memanaskan kapas penutup botol pada api spritus hingga sebagian kapas terbakar. Lepaskan kapas penyumbat botol bibit F3, lalu aduk-aduk menggunakan kawat yang telah disterilkan dan penanaman bibit dilakukan di leher baglog hingga terisi penuh. Terakhir tutup kembali baglog tersebut dengan kapas.

Tahapan berikutnya adalah proses inkubasi, dimana proses ini dilakukan agar bibit yang telah ditanam segera ditumbuhi miselium. Inkubasi dilakukan pada suhu ruangan 24°-28°C, kelembapan sekitar 95-100%, dan kapasitas cahaya sebesar 20-100 lux. Proses ini memakan waktu 30-50 hari hingga miselium tumbuh hingga setengah permukaan baglog.

Bila miselium mulai tumbuh memenuhi permukaan baglog, maka baglog jamur siap untuk dibudidayakan di ruang kumbung jamur. Lubangi baglog dengan menggunakan silet yang telah disterilkan, dan pastikan suhu ruangan kumbung sekitar 16°-18°C, tingkat kelembapan sekitar 60%-80% dan kapasitas cahaya sekitar 500-2.000 lux.

Selama proses budidaya berlangsung, lakukan penyiraman rutin menggunakan sprayer. Sebab rangsangan berupa suhu yang dingin dan air yang berlimpah akan mempercepat pertumbuhan tubuh buah jamur shiitake.

Kelebihan Bisnis

Jika dibandingkan dengan harga jamur konsumsi lainnya, jenis jamur shiitake memiliki nilai ekonomi yang jauh lebih tinggi. Bahkan saat ini harga jamur shiitake segar di pasaran bisa mencapai Rp 30.000,00-Rp 70.000,00 per kilogramnya, dan untuk jamur shiitake kering bisa dijual dengan harga diatas Rp 100.000,00/kg. Sehingga tidak heran bila keuntungan yang didapatkan para pelaku usaha budidaya jamur shiitake bisa lebih besar daripada petani jamur lainnya.

Disamping harga jualnya masih cukup tinggi, besarnya permintaan jamur shiitake setiap harinya juga menunjukan peningkatan yang sangat positif. Padahal jumlah petani jamur shiitake belumlah sebanyak petani jamur tiram ataupun jamur konsumsi lainnya. Kondisi ini tentu bisa Anda manfaatkan sebagai sebuah peluang untuk meraih untung besar dari bisnis budidaya jamur.

Kekurangan Bisnis jamur shitake

Dalam menjalankan bisnis budidaya jamur, tentunya dibutuhkan modal wawasan dan ketrampilan, yang didukung dengan ketekunan serta ketelitian dari para pelakunya. Karena itu penting bagi Anda untuk mempelajari segala hal tentang teknik budidaya jamur shiitake melalui buku-buku, majalah, video tutorial, maupun mengikuti pelatihan budidaya jamur langsung dari para ahlinya. Sehingga bisnis yang Anda jalankan bisa berjalan lancar dan omset yang Anda dapatkan bisa semakin besar.
Strategi Pemasaran

Untuk memasarkan produk jamur shiitake, Anda bisa menawarkannya langsung dalam keadaan segar maupun mengeringkannya terlebih dahulu di bawah panasnya sinar matahari. Sedangkan strategi pemasaran yang bisa Anda lakukan yaitu dengan memasarkan produk jamur shiitake ke pasar tradisional, menitipkannya ke supermarket, ataupun menjalin kerjasama dengan para pelaku bisnis kuliner yang membutuhkan jamur shiitake sebagai bahan utama masakan mereka.

Bagi Anda yang memasarkan jamur shiitake ke pasar tradisional, yang terpenting adalah sesuaikan harga jual produk Anda dengan target pasar yang biasanya berasal dari kalangan masyarakat menengah ke bawah. Lalu untuk menjangkau kalangan masyarakat menengah ke atas, Anda dapat menawarkan jamur shiitake ke supermarket-supermarket besar dengan mengemasnya menggunakan styrofoam dan ditutup dengan plastik selofan. Kemasan menarik menjadi salah satu poin penting dalam melakukan pemasaran produk jamur.

Dan strategi yang ketiga adalah dengan menawarkan jamur shiitake kering kepada para pelaku bisnis kuliner. Biasanya restoran-restoran yang menyajikan menu asia, seperti chinese food, japanese food, atau korean food cenderung menggunakan jamur shiitake dalam setiap menu makanannya. Tentu ini menjadi sebuah peluang bagi Anda, karena saat ini aneka menu makanan asia mulai digemari para pecinta kuliner.

Kunci Sukses

Karena jumlah pelaku bisnis budidaya jamur shiitake masih terbatas, maka usahakan untuk melakukan penjadwalan dalam membudidayakannya. Strategi penjadwalan penting untuk dilakukan agar permintaan produk jamur shiitake bisa terus Anda penuhi setiap harinya. Bila persediaan produk tercukupi, maka perputaran produk pun bisa berjalan lancar dan pastinya omset yang Anda dapatkan akan semakin besar.

Semoga informasi budidaya jamur shiitake, modal minim harga ekstrim ini bisa menjadi salah satu inspirasi usaha yang bisa Anda jalankan. Selalu ada peluang sukses bila Anda yakin untuk memulainya. Mulai dari yang kecil, mulai dari yang mudah, mulai dari sekarang. Ayo berbisnis jamur !!!(bisnisukm.com)

Memulai Usaha Budidaya Jamur Lingzhi

Berbicara mengenai jamur konsumsi ternyata tidak hanya sebatas jamur tiram, jamur kuping, ataupun jamur merang yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Ada pula beberapa jenis jamur lainnya yang sering dikonsumsi masyarakat sebagai bahan obat, misalnya saja seperti jamur lingzhi.

Jamur lingzhi (Ganoderma lucidum) merupakan salah satu jenis jamur kayu yang terkenal dengan sebutan “Raja obat”. Sebutan tersebut diberikan kepada jamur lingzhi karena khasiatnya dipercaya mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit dan aman dikonsumsi dalam jangka waktu panjang tanpa efek samping apapun. Hal inilah yang membuat jamur lingzhi semakin diminati pasar, dan mulai dikembangkan masyarakat sebagai peluang usaha.

Konsumen

Kandungan utama jamur lingzhi yang meliputi protein, polisakarida (ganodelan A, ganodelan B, dan beberapa jenis glukans), triterpenoid (asam ganodermik, ganodermadiol, dan 110 macam lainnya) yang strukturnya mirip dengan hormon steroid, juga germanium, ergosterol, coumarin, mannitol, alkaloid, asam lemak tak jenuh, adenosin, dan berbagai vitamin (B, C, D) serta mineral (natrium, kalsium, seng, besi, fosfor) banyak dikonsumsi konsumen rumah tangga, perusahaan farmasi dan jamu, serta beberapa toko herbal sebagai bahan baku obat. Bahkan saat ini jamur lingzhi sudah ditawarkan ke konsumen dalam bentuk ekstrak, serbuk, teh, kopi, atau sirup instan yang siap minum. Sehingga jangkauan pasar aneka olahan jamur lingzhi bisa semakin luas dan semakin banyak diburu pasar.

Info Bisnis

Pada dasarnya jamur lingzhi bisa tumbuh di berbagai daerah, termasuk juga di kawasan Indonesia. Habitat asli jamur lingzhi yang biasanya tumbuh pada batang pohon yang sudah lapuk ternyata bisa dibudidayakan masyarakat dengan menggunakan media tanam buatan berupa serbuk gergaji kayu yang dibentuk menjadi baglog jamur.

Untuk bisa menghasilkan panen jamur lingzhi yang baik, diperlukan cara budidaya jamur yang tepat dan berkualitas. Karena itu, berikut kami informasikan beberapa tahapan penting yang perlu diperhatikan dalam budidaya jamur lingzhi.

Sebelum memulai bisnis budidaya jamur lingzhi, persiapkan terlebih dahulu bibit yang akan Anda gunakan. Usahakan pilih bibit jamur yang benar-benar berkualitas, untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal. Selanjutnya tahapan budidaya jamur yang perlu Anda jalankan antara lain sebagai berikut :

Menyiapkan media tanam. Media yang bisa Anda gunakan untuk membudidayakan jamur adalah campuran serbuk gergaji kayu (80-90 kg), bekatul (7-10 kg), kapur CaCO3 (3kg), tepung jagung (1/2 kg), air secukupnya, dan ditambahkan pupuk TSP, urea, ZA (masing-masing 0,7-1%).

Lakukan proses fermentasi media selama 4-6 hari untuk mematikan jamur liar yang merugikan. Selama proses fermentasi berlangsung, lakukan pembalikan media sampai benar-benar merata dan berubah warna menjadi cokelat atau kehitaman.

 3. Masukkan media dalam plastik

Selanjutnya media siap dimasukan ke dalam kantong plastik dengan ukuran 30 cm x 20 cm, dengan tebal 0,5 mm dan tinggi 20 cm. Media yang telah dimasukan ke plastik lalu dipadatkan dan dipasang cincin pada bagian atasnya. Terakhir tutup leher baglog dengan kapas untuk menghindari masuknya air ke dalam kantong media.

Tahapan berikutnya yaitu proses sterilisasi. Anda bisa menggunakan tangki bekas, dandang besar, atau dum bekas untuk mengukus baglog jamur. Sterilisasi dilakukan pada suhu 95-120°C selama 6-8 jam. Setelah sterilisasi selesai, baglog didiamkan di ruang inokulasi hingga kembali ke suhu normal.

Tahapan inokulasi dilakukan di ruang yang telah disterilkan dan dengan bantuan peralatan yang telah steril pula. Inokulasi bisa Anda lakukan dengan membuka kapas penutup botol bibit di atas api spritus dan memasukan stik besi yang telah disterilkan untuk mengambil bibit dari botol dan di tanam ke leher baglog. Goyang cincin baglog agar bibit menyebar ke permukaan media, selanjutnya tutup kembali baglog jamur dengan kapas.

Setelah bibit ditanam, lakukan proses inkubasi untuk menumbuhkan miselium jamur lingzhi. Idealnya jamur lingzhi membutuhkan lingkungan dengan suhu 30-35°C, kelembapan 90-100%, dan cahaya lampu TL 60 watt. Setelah 15-30 hari biasanya miselium tumbuh hingga setengah bagian baglog, dan siap dipindahkan ke rumah kumbung jamur.

Setelah miselium jamur tumbuh memenuhi media baglog, Anda bisa membuka kapas penyumbatnya dan melakukan pemeliharaan jamur dengan baik agar hasil panen yang diperoleh bisa optimal. Letakan baglog jamur di rak-rak yang telah dipersiapkan secara horizontal, satu baris rak bisa diisi 10-15 tumpukan baglog dan menyamping dengan jumlah 20-30 baglog. Setiap barisan baglog diberi penyekat bambu dengan jarak antar baris 80-90 cm. Usahakan kondisi ruang kumbung memiliki suhu 16-28°C, tingkat kelembapan 80-85% dan cahaya lampu TL sebesar 60 watt, untuk mendukung pembentukan tubuh buah jamur lingzhi.

Kelebihan Bisnis

Minat masyarakat akan berbagai macam obat herbal semakin hari semakin meningkat, kondisi ini tentu cukup menguntungkan para petani jamur lingzhi. Mengingat jamur konsumsi ini merupakan salah satu jenis obat herbal yang berkhasiat mencegah dan menyembuhkan beragam jenis penyakit tanpa memberikan efek samping bagi konsumennya. Sehingga tidak heran bila kini peluang pasar jamur lingzhi semakin terbuka lebar.

Disamping permintaan pasar yang semakin besar, membudidayakan jamur lingzhi tidak membutuhkan banyak modal. Bahkan Anda bisa menjadikan budidaya jamur lingzhi sebagai salah satu alternatif bisnis rumahan yang tentunya tidak murahan. Sebab, sekarang ini harga jual jamur lingzhi kering cukup tinggi yaitu sekitar Rp 140.000,00/kg.

Kekurangan Bisnis budidaya jamur

Beberapa kendala yang sering dihadapi para petani adalah munculnya hama dan penyakit pada jamur lingzhi bila proses penanaman dan perawatannya kurang terjaga. Karena itu usahakan untuk menjaga sterilisasi peralatan, perlengkapan dan SDM yang digunakan selama proses budidaya berlangsung. Selain itu lakukan pula perawatan dengan baik, dan jaga kebersihan ruang kumbung jamur, agar terhindar dari hama pengganggu yang bisa menghambat pertumbuhan jamur lingzhi.

Strategi Pemasaran

Untuk strategi pemasaran jamur lingzhi, Anda bisa menawarkan langsung hasil panen yang diperoleh ke para pelaku bisnis farmasi, toko obat herbal atau perusahaan jamu yang ada di sekitar lokasi Anda. Selanjutnya Anda juga bisa memasarkan jamur lingzhi dalam keadaan kering, atau dijadikan sebagai produk olahan seperti berbentuk ekstrak, serbuk, teh lingzhi, kopi, atau sirup instan siap minum. Strategi ini cukup efektif untuk membantu Anda memperluas jangkauan pasar jamur lingzhi, sehingga omset yang Anda dapatkan bisa lebih besar dan produk yang Anda tawarkan semakin dikenal pasar.

Untuk mendukung pemasaran produk jamur lingzhi, Anda juga bisa memanfaatkan media promosi untuk menginformasikan produk tersebut kepada khalayak ramai. Misalnya saja dengan memasang iklan di media cetak, mempromosikannya di berbagai media elektronik, atau memanfaatkan internet marketing untuk meningkatkan penjualan produk. Seperti jual jamur secara online, atau sekedar memasarkan bibit jamur lingzhi melalui website, blog atau jejaring sosial yang kini banyak dimanfaatkan masyarakat.

Kunci Sukses

Dalam menjalankan bisnis budidaya jamur lingzhi, yang terpenting adalah ketelitian dan ketekunan Anda selama melakukan proses penanaman, perawatan, hingga masa panen tiba. Kunci kesuksesan yang kedua adalah menjaga kualitas panen jamur sebelum mengolahnya menjadi aneka macam produk baru yang memiliki nilai jual cukup tinggi. Lakukan sortasi untuk memisahkan jamur yang bagus dan yang buruk, sehingga kualitas produk jamur yang Anda hasilkan tetap terjaga dengan baik dan laku dipasaran dengan harga yang relatif tinggi.

Semoga informasi memulai usaha budidaya jamur lingzhi ini bisa menjadi salah satu inspirasi bisnis bagi para pembaca yang tertarik menekuni dunia jamur. Mulai dari yang kecil, mulai dari yang mudah, mulai dari sekarang. Ayo berbisnis jamur !!!(bisnisukm.com)

Sukses Berbisnis Jamur Melalui Jaringan Member

Meningkatnya jumlah pengguna internet setiap harinya ternyata berbanding lurus dengan tingginya persaingan pasar di media online. Saat ini tidak hanya para blogger maupun para pakar SEO saja yang ingin sukses menjalankan bisnis online. Banyak juga para pemula yang dulunya menjalankan bisnis offline kini mulai tertarik merambah dunia maya untuk memperluas peluang pasarnya. Kondisi ini pula yang dimanfaatkan oleh sebagian besar pelaku bisnis jamur untuk menawarkan hasil panennya kepada khalayak ramai.

Pada dasarnya peluang bisnis jamur di internet kini semakin terbuka lebar. Tidak sedikit jumlah petani jamur yang mulai memanfaatkan teknologi dan informasi internet untuk memasarkan produk-produk unggulannya. Mulai dari membuat website atau blog tentang jamur, memasang iklan di situs-situs terkenal, memanfaatkan situs jejaring sosial, maupun membuka forum online khusus jamur untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya. Cara-cara tersebut digunakan para pelaku bisnis jamur untuk mengatasi persaingan bisnis online yang semakin pesat.

Lalu bagaimana cara yang paling efektif untuk mendapatkan perhatian konsumen? Salah satunya dengan membuka forum online. Keberadaan forum online masih cukup efektif untuk meraih perhatian calon konsumen, sebab pada umumnya masyarakat senang bersosialisasi dan menjalin hubungan baik dengan para member yang memiliki minat sama (khususnya di bidang jamur). Untuk itu tidak ada salahnya bila Anda mengembangkan bisnis jamur melalui jaringan member yang telah Anda miliki.bisnis jamur

Berikut ini kami informasikan beberapa cara yang bisa Anda jalankan untuk mengembangkan bisnis jamur melalui jaringan member.

 1. Menciptakan forum online

Menciptakan forum online di bidang jamur menjadi salah satu cara bagi Anda untuk menjaring konsumen sebanyak-banyaknya. Melalui forum tersebut, Anda bisa mengumpulkan masyarakat yang memiliki minat sama di bisnis jamur. Sehingga Anda bisa membangun komunikasi yang efektif antara pelaku usaha (produsen) jamur dengan para konsumen yang membutuhkan aneka macam produk serba jamur.

2. Menciptakan ikatan emosi

Setelah Anda berhasil memiliki member, kini saatnya Anda mengelola para member agar tercipta ikatan emosi antara penyelenggara bisnis jamur dengan pelanggan setianya. Dalam hal ini Anda tidak perlu melakukan sesuatu yang besar dan memakan banyak biaya, cukup dengan mengirimkan email marketing secara berkala kepada para member yang berisi informasi terbaru tentang peluang usaha jamur, tips dan trik menjalankan bisnis jamur, atau bisa juga menginformasikan inovasi produk baru yang dihasilkan dari jamur.

 3. Memberikan bonus bagi member

Langkah yang ketiga yaitu memberikan bonus khusus bagi para konsumen yang terdaftar sebagai member. Strategi promosi ini bisa dijalankan ketika Anda mengadakan sebuah kegiatan, misalnya saja seperti memberikan harga khusus bagi para member yang ingin mengikuti pelatihan budidaya jamur, ataupun memberikan diskon potongan harga bagi para member online yang tertarik membeli produk jamur segar.
Libatkan para member untuk mengembangkan bisnis jamur Anda. Sebagai produsen atau pelaku usaha jamur, tidak ada salahnya bila Anda melibatkan para member untuk memasarkan produk jamur ke pangsa pasar yang lebih luas. Cobalah untuk menawarkan program reseller bagi para member, sehingga mereka tidak hanya menjadi pelanggan setia Anda namun juga bisa mendapatkan peluang usaha baru dengan bergabung di bisnis jamur online Anda.

4. Menjalin hubungan baik dengan member

Jalinlah hubungan baik dengan para member, karena pada dasarnya keberadaan mereka menjadi bagian dari kekuatan Anda untuk memenangkan persaingan pasar. Semakin banyak member yang Anda miliki, dan semakin kokoh hubungan emosional yang terjalin, akan memudahkan Anda dalam mengembangkan bisnis jamur yang dijalankan. Semoga informasi sukses berbisnis jamur melalui jaringan member ini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Teruslah berkarya dan jangan pernah lelah untuk mencoba. Salam sukses.(bisnisukm.com)

Mengenal Jamur Tiram Putih

Diantara banyak jenis jamur yang sedang baik prospeknya adalah Jamur Tiram Putih (Pleuratus ostreatus sp). Jamur ini disebut juga jamur kayu, karena tumbuh pada media kayu lapuk atau serbuk kayu. Disebut jamur tiram karena bentuk tudungnya membulat lonjong dan menutup seperti cangkang tiram. Jenis jamur tiram pun bermacam-macam ada tiram putih, coklat dan merah.

Menurut wikipedia, tubuh buah dari jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping dan bentuknya seperti tiram (ostreatus), sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus. Bagian tudung berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm. Tepi tudung mulus sedikit berlekuk. Spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm. Miselia berwarna putih dan bisa tumbuh dengan cepat.

Kandungan Gizi

Jamur ini mempunyai kandungan protein yang tinggi, asam lemak tak jenuh, serat dan vitamin sehingga rasanya sangat enak dibandingkan jenis jamur lainnya. Kandungan gizi jamur tiram menurut Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian, protein jamur tiram rata-rata 3.5 – 4 % dari berat basah. Berarti dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan asparagus dan kubis. Jika dihitung berat kering, kandungan proteinnya 19-35%, sedangkan beras hanya 7.3% gandum 13.2% kedelai 39.1%. susu sapi 25.2%. Jamur tiram juga mengandung 9 macam asam amino yaitu (1) lisin (2) metionin (3) triptofan (4) threonin (5) valin (6) leusin (7) isoleusin (8) histidin dan (9) fenil alanin. 72% lemak dalam jamur tiram adalah asam lemak tidak jenuh sehingga aman dikonsumsi baik yang menderita kelebihan kolesterol (hiperkolesterol), maupun gangguan metabolisme lipid lainnya. 28% asam lemak jenuh, serta adanya semacam polisakarida kitin di dalam jamur tiram diduga menimbulkan rasa enak. Jamur tiram juga mengandung vitamin penting, terutama vitamin B, C, dan D, serta vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), niasin, dan provitamin D2 (ergosterol) dalam jamur tiram cukup tinggi. Mineral utama tertinggi adalah Kalium, Fosfor, Natrium, Kalsium dan Magnesium. Mineral utama tertinggi adalah : Zn, Fe, Mn, Mo, Co, dan Pb. Konsentrasi K, P, Na, Ca, dan Me mencapai 56-70% dari total abu dengan kadar K mencapai 45%. Mineral mikroelemen yang bersifat logam dalam jarum tiram kandungannya rendah, sehingga jamur ini aman dikonsumsi setiap hari.

Dilihat dari kandungan gizi yang terdapat dalam jamur tiram, maka bahan ini termasuk aman untuk dikonsumsi. Adanya serat, yaitu lignoselulosa baik untuk pencernaan. USDA (United States Drugs and Administration) yang melakukan penelitian pada tikus menunjukkan bahwa dengan pemberian menu jamur tiram selama 3 minggu akan menurunkan kadar kolesterol dalam serum hingga 40 % dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi pakan yang mengandung jamur tiram. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa jamur tiram dapat menurunkan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterol. Di Jepang saat ini sedang diteliti potensi jamur tiram sebagai bahan makanan yang dapat mencegah timbulnya tumor.

Penanaman dan Pemanenan

Jamur tiram dapat ditumbuhkan pada media kompos serbuk gergaji kayu. Miselium dan tubuh buahnya tumbuh dan berkembang baik pada suhu 25-30°C. Agar bakal tubuh buah terbentuk biasanya dibutuhkan kejutan fisik seperti perubahan suhu, cahaya, tingkat CO2, kelembaban relatif udara dan aerasi. Suhu substrat yang tinggi dapat memicu pertumbuhan mikroflora termofilik. Mikroorganisme termofilik tumbuh pada kisaran suhu 30-55°C, ketika tumbuh mikroorganisme tersebut menghasilkan panas yang lebih pada substrat sehingga dapat mematikan miselium jamur yang dibudidayakan. Substrat sebaiknya memiliki konduktivitas panas yang rendah, oleh karena itu susunan tinggi kompos kurang dari 25 cm dan log jamur tidak lebih dari 25 kg. Selama pembentukan tubuh buah, beberapa jamur sensitif terhadap tingkat CO2 yang tinggi, sehingga tubuh buah yang terbentuk akan memiliki tangkai yang panjang dan tudung yang kecil. Kisaran konsentrasi CO2 yang baik untuk pertumbuhan galur tertentu dari P. ostreatus antara 550-700 ppm. Faktor cahaya sangat menentukan pembentukan tubuh buah. Beberapa jamur akan membentuk tubuh buah jika kekurangan cahaya. Untuk pembentukan tubuh buahnya Pleurotus spp. diperlukan 8 jam penyinaran cahaya, namun Pleurotus yang tumbuh tanpa cahaya akan membentuk struktur seperti koral dengan banyak tangkai yang bercabang.

Pada umumnya teknologi budidaya yang diterapkan para petani jamur tiram yaitu penggunaan serbuk gergaji sebagai substrat menjadi “baglog” yaitu substrat yang dikemas didalam kantong plastik tahan panas. Adapun karakteristik pertumbuhan jamur tiram pada baglog serbuk gergaji yaitu dalam jangka waktu antara 40-60 hari seluruh permukaan baglog sudah rata ditumbuhi oleh misellium berwarna putih. Satu sampai dua minggu setelah baglog dibuka biasanya akan tumbuh tunas dalam 2-3 hari akan menjadi badan buah yang sempurna untuk dipanen. Pertumbuhan badan buah pada waktu panen telah menunjukkan lebar tudung antara 5-10 cm. Produksi jamur dilakukan dengan memanen badan buah sebanyak 4-5 kali panen dengan rerata 100 g jamur setiap panen. Adapun jarak selang waktu antara masing-masing panen adalah 1-2 minggu.

Bakal tubuh buah atau primordia dari basidiomiset adalah gumpalan kecil yang terdiri dari kumpulan miselia yang akan berkembang menjadi tubuh buah. Diameter tubuh buah sekitar 1 mm. Primordia berkembang dan pada tubuh buah muda terlihat bagian-bagian tubuh buah seperti tudung dan tangkai yang terletak tidak di tengah tudung. Pada permukaan bawah tudung dari tubuh buah muda terdapat bilah-bilah (lamela). Lamela tubuh menurun dan melekat pada tangkai. Pada lamela terdapat sel-sel pembentuk spora (basidium), yang berisi basidiospora. Basidiospora biasanya dibentuk pada saat tubuh buah dewasa mengalami kematangan. Selama tepi tudung masih berlipat-lipat, tubuh buah dikatakan belum dewasa. Pada saat tepi tudung meregang penuh tubuh buah mencapai fase dewasa dan dapat dipanen. Tubuh buah yang matang biasanya rapuh dan spora-spora dapat dilepaskan.

Spora pada jamur berfungsi untuk alat reproduksi dan bertahan. Karakteristik spora sering digunakan untuk mempelajari sistematika dan klasifikasi jamur. Para ahli mikologi dapat menggunakan spora atau lebih tepatnya jejak spora yang dapat membantunya untuk mengidentifikasi ribuan spesies jamur yang memiliki tudung. Jejak spora adalah kumpulan spora dalam jumlah besar. Hal ini bisa diperoleh dengan meletakkan tudung dengan himenium menghadap ke bawah pada selembar kertas putih atau sepotong kaca. Setelah beberapa jam, terkadang tidak sampai esok harinya, lapisan spora akan terkumpul. Warna spora terbagi ke dalam 4 atau 5 tipe umum, yaitu: putih, merah muda, kuning tanah dan ungu kehitaman, namun kelompok terakhir dapat dibedakan lagi menjadi ungu dan hitam. Warna spora kadang-kadang dapat dilihat secara visual dengan melihat lamela pada jamur dewasa, tetapi kadang-kadang warna dari lamela menyembunyikan warna sporanya.

Prospek

Alasan mengapa Jamur tiram mempunyai prospek baik untuk dibudidayakan, yaitu selain bahan bakunya sangat melimpah dan mudah didapat , juga budidaya jamur tiram tidak butuh lahan luas. Itu karena dapat dilakukan dengan system rak bertingkat. Jamur tiram selani mempunyai rasa yang lezat untuk dikonsumsi juga ternyata berhasiat untuk kesehatan, tak heran jamur tiram banyak disukai dan dicari orang.

Banyak produk yang dihasilkan dari bahan baku jamur tiram, seperti tepung jamur tiram, permen jeli jamur tiram, keripik jamur tiram, abon jamur tiram, nuget jamur tiram, jamur tiram crispy, dan lain-lain.

Hingga saat ini jamur tiram lebih banyak diproduksi di jawa barat. Berdasarkan data yang ada, jawa barat memproduksi 10 ton jamur tiram setiap harinya dan mayoritas dipasarkan dalam bentuk segar dengan tujuan pemasarannya kota-kota besar. Daerah Karawang, Bandung, Bogor, dan Sukabumi misalnya, menyuplai jamur tiramnya ke pasar-pasar di Jakarta.

Bila dibandingkan dengan jenis jamur lainnya, jamur tiram sudah jauh lebih dikenal dan memasyarakat. Oleh karena itu masyarakat sudah terbiasa mengkonsumsinya. Hal ini membuat kebutuhan pasar akan jamur tiram menjadi luas dan permintaan akan produk jamur tiram, baik dalam bentuk segar maupun olahannya,terus meningkat. Di beberapa negara seperti Singapura, Taiwan, Jepang, dan Hongkong, permintaan jamur tiram dalam bentuk kering maupun yang telah dikalengkan sangat tinggi.

Tepung Jamur Tiram

Pada dasarnya cara pembuatan tepung jamur tiram sama dengan cara pembuatan tepung singkong dan kentang. Pertama dengan mengeringkan bahan, yaitu jamur tiram, hingga kering, lalu dilakukan penggilingan dan pengayakan untuk mendapatkan tepung yang halus.

Dalam pengeringan, rendemen yang dihasilkan yaitu sekitar 8.1% – 8.5%, sangat kecil, karena diakibatkan kandungan air yang terkandung dalam jamur tiram sangat jenuh, yaitu sekitar 90%. Jadi, apabila dari 100 kg jamur tiram, apabila diolah menjadi tepung jamur tiram, maka akan dihasilkan 8 kg – 8,5 kg tepung jamur tiram.  (bemfateta.ipb.ac.id)

Ciri-Ciri Jamur Beracun

Menjalankan usaha budidaya jamur tentu menjanjikan untung besar bagi pelakunya. Namun jika Anda tertarik berbisnis jamur, ada baiknya Anda kenali terlebih dahulu macam-macam jamur yang bisa dikonsumsi dan jenis jamur yang berbahaya untuk dikonsumsi.

Dari sekitar 70.000 jenis jamur yang tumbuh dan berkembang di berbagai belahan dunia, ternyata masih banyak juga diantaranya yang beracun dan berbahaya bila dikonsumsi manusia. Jamur beracun bisa menyebabkan sakit pada seseorang yang mengkonsumsinya, bahkan bisa sampai menyebabkan sebuah kematian. Maka dari itu sebelum Anda mengkonsumsi maupun menjalankan bisnis budidaya jamur, penting bagi Anda untuk mengenali jenis jamur seperti apa yang diperkirakan mengandung racun dan berbahaya bagi konsumennya.

Saat ini terdapat kurang lebih sepuluh macam jamur konsumsi yang sering dibudidayakan masyarakat, sebut saja jamur tiram, jamur merang, jamur kuping, jamur shiitake, jamur champignon (kancing), jamur lingzhi, jamur hiratake, jamur enoki, dan lain-lain. Sedangkan untuk jamur beracun, kita mengenal beberapa jenis jamur diantaranya Amatoxin/ Amanatin (Cyclopeptida), Gyromitrin, Orellanine, Ibotenic Acid, Muscimol, Psilocybin, serta Coprine. Jenis jamur beracun ini biasanya kita temui di alam bebas.

Secara visual, bentuk dan warna jamur memang belum bisa dijadikan sebagai bahan acuan untuk membedakan mana jamur beracun dan mana jamur yang aman untuk dikonsumsi. Beberapa panduan sederhana yang biasa digunakan para prajurit Angkatan Darat maupun para penjelajah hutan untuk mengenali ciri fisik jamur yang beracun bisa menjadi acuan bagi Anda untuk mengenali jenis jamur beracun ini.

Pertama, jamur beracun umumnya memiliki warna yang sangat mencolok, seperti merah, hijau, biru, hitam, dan sebagainya (namun ada pula jamur shiitake yang disebut sebagai jamur hitam China aman untuk dikonsumsi).

Kedua, jamur beracun biasanya mengandung senyawa sulfida sehingga menimbulkan bau busuk atau senyawa cianida. Umumnya jamur yang mengandung senyawa tersebut jarang dihinggapi serangga atau binatang kecil lainnya.

Ketiga, bisa Anda kenali dengan mengerat jamur beracun, kemudian meletakannya pada benda-benda yang terbuat dari perak (misalnya pisau, sendok, garpu, atau cincin), maka pada permukaan benda tersebut akan muncul warna hitam yang disebabkan senyawa sulfida atau warna kebiruan yang disebabkan senyawa cianida. Cara yang terakhir bisa Anda ketahui setelah jamur tersebut dimasak bersama nasi, maka nasi tersebut akan berubah warna menjadi cokelat, kuning, merah atau hitam.

Semoga infomasi ini bisa menjadi tambahan wawasan bagi para pembaca yang tertarik dengan dunia jamur. Selamat berkarya dan salam sukses. Ayo berbisnis jamur !!!(bisnisukm.com)

Cara Sukses Menjalankan Bisnis Budidaya Jamur

Meningkatnya jumlah kebutuhan jamur konsumsi di kalangan masyarakat, ternyata belum sebanding dengan besarnya kapasitas produksi jamur yang dihasilkan para petani di berbagai daerah. Bahkan sampai saat ini masih banyak permintaan ekspor yang belum bisa dipenuhi para pelaku usaha budidaya jamur, mengingat tingkat kebutuhan jamur di pasar lokal masih sangat tinggi. Kondisi inilah yang menjadikan prospek bisnis jamur semakin hari kian diminati pasar.

Ketertarikan masyarakat untuk menekuni bisnis budidaya jamur konsumsi tentunya tidak terlepas dari tingginya permintaan pasar dan mudahnya proses budidaya jamur. Melalui buku panduan, video tutorial, maupun pelatihan budidaya jamur, kini para pemula bisa mendapatkan bekal pengetahuan dan pengalaman untuk bisa menekuni dunia jamur dengan mudah. Sehingga tidak heran bila saat ini jumlah petani jamur konsumsi sudah semakin berkembang di berbagai pelosok daerah.

Meskipun saat ini jumlah petani jamur semakin tumbuh subur di berbagai daerah, namun belum semuanya berhasil menjalankan bisnis tersebut hingga mencapai puncak kesuksesan. Banyak diantaranya yang menyerah di tengah jalan sehingga harus menutup bisnis jamurnya sebelum mereka meraih sukses. Tentu kejadian tersebut tidak ingin Anda alami bukan?

Untuk mengantarkan Anda menuju kesuksesan dalam berbisnis budidaya jamur, berikut ini kami informasikan beberapa cara sukses menjalankan bisnis budidaya jamur yang wajib Anda perhatikan sebelum memulai usaha.

Bekali diri Anda dengan pengetahuan di bidang jamur

Selain membutuhkan modal uang, hal penting lainnya yang harus Anda miliki yaitu bekal pengetahuan dan pengalaman di bidang budidaya jamur. Mulai dari pengetahuan macam-macam jamur konsumsi, cara pembibitannya, bagaimana teknik pembudidayaanya, sampai cara perawatan pada saat panen dan pasca panen jamur berlangsung. Untuk memperoleh pengetahuan tersebut, Anda bisa mempelajarinya melalui buku, majalah, tabloid, ebook, video tutorial, atau belajar langsung dari ahlinya dengan mengikuti pelatihan bisnis jamur yang sekarang ini banyak diselenggarakan instansi pemerintah maupun swasta.

Pahami target pasar penjualan jamur

Kiat sukses yang kedua adalah memahami target pasar dari bisnis budidaya jamur. Pada dasarnya target pasar usaha jamur sangatlah luas. Anda bisa membidik para pembudidaya jamur lokal, nasional bahkan internasional untuk memasarkan bibit jamur yang Anda produksi. Selain itu Anda juga bisa memasarkan produk jamur segar kepada konsumen rumah tangga maupun para pelaku bisnis kuliner. Untuk membidik konsumen rumah tangga, Anda bisa mengemas jamur segar dalam ukuran sedang (misalnya ukuran 250 gram, 500 gram, dan 1 kg) lalu dipasarkan melalui pasar tradisional atau supermarket di sekitar wilayah Anda. Sedangkan untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih besar (seperti pelaku bisnis kuliner jamur, usaha catering, dll) Anda bisa menawarkan diri sebagai supplier tetap mereka untuk memenuhi kebutuhan jamur setiap harinya.

Cari mitra kerja

Segala jenis peluang usaha tentunya membutuhkan adanya mitra kerja agar bisnis tersebut bisa berkembang dengan baik. Begitu juga dalam menjalankan bisnis budidaya jamur, dengan memiliki mitra kerja, kita bisa berbagi modal, memperkuat daya tawar, memperluas strategi pemasaran jamur, serta menambah pengetahuan dan pengalaman di bidang jamur, sehingga bisnis yang dijalankan bisa berjalan lancar dan terhindari dari resiko kerugian. Meskipun demikian, dalam memilih mitra kerja Anda juga harus teliti dan berhati-hati. Pilihlah partner atau mitra kerja yang benar-benar terpercaya dan memiliki visi yang sama dengan pemikiran Anda. Sehingga kemungkinan adanya perselisihan dalam bekerja bisa Anda hindari sedini mungkin.

Kelola dengan manajemen yang sehat

Usaha yang sukses selalu didukung dengan manajemen yang sehat. Begitu juga dalam menjalankan bisnis budidaya jamur, Anda harus menggunakan perhitungan yang benar-benar akurat sebelum menetapkan harga jual jamur ke pasaran. Disamping itu Anda juga harus mempersiapkan pembukuan dan administrasi untuk mencatat segala macam transaksi yang Anda lakukan selama menjalankan bisnis budidaya jamur. Hal ini penting agar segala pemasukan dan pengeluaran bisnis Anda dapat terekap dengan baik, sehingga perkembangan bisnis Anda bisa terkontrol setiap bulannya.

Sukses tidaknya bisnis budidaya jamur yang Anda jalankan, semua tergantung bagaimana cara Anda mengelolanya. Semoga dengan adanya tips bisnis ini, para pembaca tidak perlu ragu lagi untuk segera memulai bisnis budidaya jamur. Selalu ada pintu sukses bila Anda mau untuk mencarinya. Selamat berkarya dan salam sukses.(bisnisukm.com)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha , Car Price in India