Bibit Jamur Tiram Batang

Perkenalkan kami produsen bibit jamur tiram dari kecamatan Subah, Batang. Kami ingin menawarkan bibit jamur tiram yang kami produksi sendiri. Bibit yang kami tawarkan sebagai berikut:

Spesifikasi: Bibit sebar f3 (biakan miselium ke 3). Media dibuat dari jagung giling dan serbuk kayu. Dikemas dengan botol kaca 350 ml. Harga per botol 5.000 rupiah, dapat digunakan untuk 40-50 baglog.

Hubungi : 085226144218/085713716048

Alamat Produksi : Desa Kalimanggis, dk. Krajan RT 01/02, Kec. Subah, Kab. Batang. Jateng (Rumah depan balai desa).

Terima kasih.

Mengatasi Si Oncom 'Neurospora'

Salah satu jamur kontaminan yang ditakuti petani jamur tiram adalah neurospora. Neurospora adalah jamur kontaminan yang pertumbuhannya sangat cepat melebihi pertumbuhan bibit jamur tiram. Biasanya baglog yang terserang nerospora sudah kelihatan dalam waktu beberapa hari pasca inokulasi. Miselium neurospora sangat tipis dan menyerupai miselium jamur tiram. Selang beberapa hari akan muncul jamur warna orange di kertas penutup baglog. 

Mengenal Neurospora 

Tak mengenal maka tak tahu.. hehe. Neurospora atau dikenal dengan jamur oncom menyukai bahan yang mempunyai sumber karhohidrat atau gula yang tinggi. Apabila spora oncom menembel pada bahan2 yang mempunyai kadar gula tinggi maka akan sangat cepat perkembangannya. Misaal apabila kita membuang nasi atau jagung rebus, kalo sayang tongkolnya saja.. hehe, maka dalam selang waktu beberapa hari kita dapati di tongkol tersebut sudah berubah warna menjadi orange. Ini dikarenakan serangan jamur oncom yang 'membabi buta'. Si oncom merasa telah menemukan tempat hidup yang layak, setelah terombang-ambing terbawa angin... hahaha. 

Mengatasi Neurospora

Apabila di baglog terlihat ada miselium semu yang perambatannya sangat cepat maka segera ambil, dan dibuang sejauh2nya kalo perlu dibakar, jangan sampai si oncom membentuk tepung orange dikertas/kapas penutup baglog karena apabila spora tersebut sudah 'ngoncom' dan tertiup angin maka spora akan berterbangan kemana2 ini bisa menyebabkan baglog yang ada dalam satu ruangan beresiko terkontaminasi neurospora. Maka sebelum dipake seluruh ruangan perlu dibersihkan dan disemprot pake formalin/alkohol atau fungisida yang bisa digunakan untuk mematikan spora neurospora

Pencegahan Neurospora

Setelah memahami karakter oncom diatas maka kita tahu penyebab mengapa baglog kita terserang oncom.? ya, penggunaan nutrisi yang tinggi menjadi penyebab utama baglog diserang oncom. Kita harus memahami bahwa nutrisi seperti bekatul dan tepung jagung mempunyai kadar karbohidrat dan gula yang cukup tinggi, dengan menambah nutrisi pada baglog maka resiko kontaminasi juga semakin bertambah. 

Coba perhatikan, baglog yang berkadar nutrisi rendah jarang kita dapati si oncom ini menyerang, sebaliknya sering kita dapati oncom menyerang baglog dengan nutrisi tinggi yang mengakibatkan gagal panen..!!! maka perlu diperhatikan bahwa penggunaan nutrisi bekatul/tepung jagung jangan melebihi 15% karena beresiko terserang oncom, dan jamur kontaminan lainnya. 

Semoga bermanfaat. 

Batang, 4 Juli 2014 / 6 ramadhan 1435 H 

Sumber gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4EDPEPrx3EFfuQYDP7OMTqi2Q3uh7csbdOcfVj9VqGi8xxsZezQk7U2xGyOGJMe3vz6OhOuiF2a7uLI1r_swW0VJOJrVpMDaHhOnwqCvzjfEpqk17hwrLm-720HHA94nfUzu2TnL1snk/s1600/oncom.jpg

Kicauan 'Sang Produsen Baglog'

Tulisan ini kami buat semata-mata mengingatkan bahwa dalam dunia bisnis itu banyak sekali 'kicauan' yang tidak bisa dipertanggung jawabkan, sukanya menjanjikan yang muluk-muluk (berlebihan), tapi ternyata omdo alias omong doang. Termasuk dalam bisnis budidaya jamur tiram, ternyata masih banyak produsen baglog yang suka berbohong, terutama mengenai hasil jamur tiram segar yang dapat diperoleh dari baglog miliknya. 

Saya sendiri kaget ketika berkunjung ke produsen baglog di daerah kami, sang produsen baglog mengatakan bahwa baglog buatannya (uk. 18 x 30 x 0.04) dengan dengan berat sekitar 1 - 1,2 kg, mampu menghasilkan 500 - 1.000 gram atau 0.5 - 1 kg per baglog. Pengalaman yang sama juga dialami oleh teman saya, sang produsen tanpa rasa malu mengatakan bahwa baglog buatannya mampu menghasilkan 700 gram/baglog. Di tempat lain juga sama, dari pengalaman teman2 saya di luar daerah juga ada yang mengatakan hal yang demikian. 

Mungkinkah baglog uk.18 x 30 x 0.04 dengan berat 1 - 1.2kg menghasilkan 500 - 1.000 gram per baglog?

Sebelum membahas hal tersebut, yuks kita mengenal nilai BER baglog jamur tiram..

BER (Biological Efficiency Ratio) menunjukkan kemampuan satu satuan substrat menghasilkan satu satuan tubuh buah jamur dalam 1 periode tanam. Cara menghitungnya sangat mudah yaitu berat jamur tiram banding berat baglog dikali 100 persen. Misal baglog uk. 18 x 30 dengan berat 1 kg menghasilkan 300 gram, maka BER nya adalah 300 banding 1.000 kemudian dikali 100 persen maka BER baglog nya sebesar 30 persen.

Berapa standar BER untuk baglog jamur tiram? 

Para pakar menyebutkan bahwa BER baglog jamur tiram putih (pleurotus ostreatus) sebesar 30 - 35 persen, artinya baglog basah dengan berat 1 kg dengan kadar air 50 - 60 persen hanya mampu menghasilkan sekitar 300-350 gram jamur tiram segar. Lalu apakah dengan pemberian nutrisi tambahan seperti tepung jagung, molase, pupuk, dll dapat meningkatkan nilai BER? Iya bisa, tapi hanya sedikit saja, paling 5-10 persen saja dari hasil standar. Ini pun saya rasa sangat sulit tercapai, karena banyak syarat yang harus dipenuhi.. 

Mungkinkan baglog uk. 18 x 30 x 0.04 dengan berat 1 - 1.2kg menghasilkan 0.5 - 1 kg jamur tiram segar seperti kicauan produsen baglog diatas? saya jawab mungkin sekali........ Caranya? caranya yaitu sebelum panen, jamur disiram dengan air sampai basah kuyup (basah sekali), kemudian setelah panen, bonggol tangkainya jangan dibuang, tapi ikut ditimbang..... Hahaha. Tapi ini juga saya rasa masih sulit untuk mencapai 700-1.000 gram per baglognya. 

Lalu, apa dampak dari kicauan ngawur tersebut?

Yang pertama adalah turunnya harga jual.. Bagaimana tidak? dianggapnya dengan modal beli baglog yang harganya cuma 1.500/baglog dia bisa untung 2.000 rupiah ketika dia jual dengan harga 7.000/kg. Ini yang mengakibatkan pendatang baru yang buta akan harga pasar langsung berani menjual dibawah harga pasar, dia tidak sadar kalo sudah ditipu sang produsen baglog. Yang kedua, pembeli baglog gulung tikar.. Mengapa? karena yang harusnya untung 2.000/baglog, eh ternyata malah buntung.. Yang ketiga, produsen baglog juga bangkrut, karena pembelinya sudah tidak sanggup membeli baglognya lagi, akhirnya baglognya tidak laku..

Yang keempat, petani jamur tidak berdaya.. pengalaman dilapangan bahwa kalo harga jamur sudah turun, maka sangat sulit untuk menaikkannya kembali, petani jamur harus legowo (menerima) bahwa keuntungannya sekarang sudah berkurang... 

Ini kisah nyata akibat kicauan sang produsen yang menjadi salah satu sebab hancurnya harga pasar.. semoga kita bisa mengambil ibrah dari kejadian diatas.. Amiin.

Batang, 7 Maret 2014

Sumber gambar:  http://infoit4.files.wordpress.com/2012/05/guy-fawkes.jpg?w=474

Jamur Tiram Strain Florida

Sebenarnya nama latin dari jamur tiram putih adalah Pleurotus Ostreatus. Pleurotus artinya tumbuh menyamping, dan ostreatus artinya tiram. Sebenarnya strain pleurotus sendiri ada banyak, seperti pleurotus ostreatus, pleurotus sajor caju, pleurotus eryngii, dll. silahkan lihat: Mengenal Berbagai Jenis Jamur Tiram. Namun yang kita bahas adalah strain pleurotus ostreatus varietas (var) florida, karena strain ini yang paling banyak dibudidayakan di indonesia.

Seperti namanya strain ini berasal dari Florida (negara bagian Amerika Serikat). 

Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia sendiri sebenarnya sudah berhasil membuat strain sendiri yaitu, strain emas, ratu dan zafira. Silahkan lihat: Jamur Tiram Strain Baru. Strain ini merupakan hasil riset dari Balai Penelitian Tanaman dan Sayuran, yang dianggap lebih unggul dari strain lokal (?). Namun sayang, strain tersebut masih sulit kita dapatkan.. Oke, kita lanjutkan pembahasan mengenai Jamur tiram strain florida. 

Ciri- ciri jamur tiram strain florida. 
  • Pinhead, batang, dan tubuh buah berwarna putih. 
  • Memiliki banyak cabang. Tangkai tidak berbulu. 
  • Memiliki kadar air yang cukup banyak. 
  • Mampu beradaptasi pada suhu diatas 25'C. 
  • Cocok dibudidayakan di dataran rendah. 
Nama ilmiahnya yaitu pleurotus ostreatus var. Florida. Lalu yang menjadi pertanyaan sekarang adalah jamur tiram yang sedang kita budidayakan ini termasuk strain apa? Apakah pleurotus ostreatus florida? Anda bingung? Saya juga bingung... hehe, karena tidak ada yang bisa dijadikan rujukan mengenai ini, semuanya masih abu-abu. Namun, dari informasi yang saya dapat bahwa strain dengan ciri-ciri diatas termasuk strain florida, bahkan di luar negeri pun sudah mengenalnya sebagai strain florida. Sehingga, saya anggap bahwa strain yang banyak dibudidayakan di indonesia termasuk strain florida.

Kelebihan strain ini adalah lebih berbobot daripada strain lain, sehingga lebih menguntungkan. 

Batang, 20 Februari 2014 

NB: bagi praktisi/pakar/ahli mikrobiologi, mohon tulisan diatas dikoreksi. Terimakasih.

Jual Baglog Jamur Tiram Putih

Alhamdulillah, mulai hari Jum'at, tanggal 29 Mei 2015, kami sepakat untuk menjual baglog jamur tiram putih. Biasanya kami memproduksi baglog untuk kebutuhan sendiri, namun karena banyak permintaan maka kami putuskan untuk menjualnya, dan bagi pemula yang ingin bisnis budidaya jamur tiram tanpa mau repot bisa membeli baglog ketempat kami. Kami jual dengan harga yang terjangkau... 

Spesifikasinya sebagai berikut: 

- Strain Tiram Putih
- Uk. 18 x 35 X 0.04
- Berat 1,1 – 1,3 kg
- Hasil 300 – 400 gram 
- Harga 2.000 

Bagaimana Murah kan? kalo kita hitung, (misal harga jamur 10.000/kg), dan harga per baglog 2.000/baglog menghasilkan 350 gram, maka per baglog menghasilkan: 10 x 350 = 3.500.. keuntungannya 3.500 – 2.000 = 1.500 per baglog, lumayan kan? kalo 10.000 baglog? Ya, tinggal hitung sendiri...... hehe. 

Ok, tertarik.............???? 

Kalo tertarik, silahkan sms/hub: Khoirul Huda (08562881606) 

Alamat produksi: Desa Kalimanggis, RT. 01 RT. 02, Kec. Subah, Kab. Batang, Jateng.

Rute Lokasi:

Dari Barat:
Jalan Pantura Pekalongan ke arah timur sampai pasar subah, dari pasar subah ke timur lagi 2 KM ada POM Bensin, masih ketimur lagi 200 meter di sebelah kiri jalan ada Gapura 'DESA KALIMANGGIS' masuk.. Alamat produksi tepat di depan Balai Desa.

Dari Timur:
Alas Roban lurus sampai pasar banyuputih, masih ke barat kira2 3 KM, nanti sebelah kiri ada rumah makan SELERA, sebelah kanan jalan ada Gapura 'DESA KALIMANGGIS' masuk.. Alamat produksi tepat di depan Balai Desa.

Baglog yang kami jual BERGARANSI...!!!! Kalo ada baglog yang tidak tumbuh jamur, silahkan bawa ke tempat kami, dan kami akan ganti 100 persen.

Kami menjamin kualitas baglog yang kami jual.

Terimakasih.... 

Batang, 29 Mei 2015.

Budidaya Jamur Tiram Media Jerami

Ketika musim panen tiba, timbul masalah berupa limbah jerami. Limbah jerami ini biasanya ditumpuk di tengah petakan sawah atau di pinggir pematang sawah, yang kemudian dibuang atau dibakar untuk diambil abunya. Padahal pembakaran jerami akan mengakibatkan sebagian unsur hara (seperti N, P, K, dan Si) akan berkurang/hilang, belum lagi dampak pencemaran udara yang ditimbulkan akibat pembakaran tersebut. 

Menurut Berita Resmi Statistik (2006), produksi padi nasional mencapai 54,75 juta ton pertahun pada tahun 2006, meningkat sebesar 1,11% dibandingkan produksi padi tahun 2005. Peningkatan produksi padi juga diiringi peningkatan limbah jerami padi . Menurut Kementrian Pertanian (2012), per ha sawah menghasilkan sebanyak 3-4 ton jerami kering. Coba dibayangkan kalo semua jerami dibakar? Pasti akan berakibat pencemaran udara yang hebat, yang tentu akan mengganggu kesehatan masyarakat sekitar.. 

Sebenarnya ketersediaan jerami padi ini cukup potensial bila diawetkan melalui pengeringan sinar matahari, lalu ditumpuk di tempat yang diberi naungan agar tidak kehujanan untuk dimanfaatkan sebagai media budidaya jamur tiram. Lalu bagaimana cara membuat media dari jerami padi? Berikut cara membuat media dari jerami padi. 
  1. Siapkan jerami padi yang sudah dicacah sebanyak 100 kg. 
  2. Campurkan jerami padi, dedak, kapur dan gipsum dengan berbandingan (100kg:10kg:2,5kg:2kg). Tambahkan air jika campuran terlalu kering. 
  3. Lalu diaduk hingga merata kemudian ditutup dengan plastik selama 48 jam dengan ph 6-7. 
  4. Masukkan media ke dalam plastik (baglog) dengan mempersiapkan plastik pp tahan panas yang memiliki ketebalan 0,5 mm berukuran 18 x 30 cm, masukkan media kedalam plastik dan dipadatkan hingga beratnya 1kg-1,3kg. Pasang cincin dan tutupnya. 
  5. Selanjutnya baglog dikukus dalam drum selama 6-8 jam. 
  6. Setelah dikukus dilakukan pendinginan selama 12 jam (semalam). 
  7. Tahap berukutnya yaitu inokulasi (penanamn bibit). Inokulasi ini dilakukan secara aseptik. Bibit dimasukkan ke baglog dengan menggunakan sendok. 
  8. Baglog diinkubasi selama 40-50 hari dengan suhu kamar. 
  9. Inkubasi baglog sampai meselium menutupi media secara merata. Baglog yang sudah ditumbuhi miselium ditempatkan di rak-rak dlam rumah jamur (kumbung). 
  10. Buka tutup baglog agar jamur dapat tumbuh setelah 2 minggu baglog dibuka. 
  11. Panen jamur segar setelah 2-3 hari. 
Petani jamur di Indonesia masih jarang yang memanfaatkan jerami sebagai media budidaya jamur tiram. Jerami padi biasa dimanfaatkan sebagai pupuk kompos, pakan ternak dan media budidaya jamur merang. Namun, dengan melihat potensi limbah jerami ini, tidak ada salahnya kita mencoba mengaplikasikannya pada budidaya jamur tiram. Jerami juga sebagai alternatif lain pengganti serbuk kayu, terutama bagi petani yang sedang kesulitan mendapatkan serbuk kayu, karena sekarang serbuk kayu sudah menjadi rebutan, antara sesama petani jamur, pengrajin batu bata, maupun industri tebu. Dengan memanfaat jerami untuk budidaya jamur tiram berarti kita telah membantu mengatasi limbah pertanian di Indonesia..

Batang, 16 Januari 2014

Sterilisasi Baglog Jamur Tiram

Sebenarnya postingan mengenai sterilisasi baglog jamur tiram harusnya sudah dibahas dulu sebelum postingan Cara Inokulasi Media Tanam, namun apa boleh buat walau sudah terlambat, tidak ada salahnya kita bahas kembali mengingat masih banyaknya petani jamur kita yang gagal panen diakibatkan kontaminasi yang biasanya disebabkan oleh proses sterilisasi yan kurang sempurna. Lanjut............. 

Tujuan dari sterilisasi adalah membunuh atau menon-aktifkan mikroba patogen yang berpotensi menjadi kontaminan pada baglog jamur tiram. Biasanya sterilisasi menggunakan panas uap dari pembakaran langsung atau uap panas yang dihasilkan dari boiler, atau tungku sederhana.

Sebenarnya ada 2 cara untuk menon-aktifkan mikroba patogen yaitu yang biasa dikenal dengan istilah pasteurisisasi dan sterilisasi. 

Pasteurisasi 

Pasteurisasi adalah suatu proses mematikan sebagian mikroba patogen pada baglog jamur tiram dengan suhu dibawah 100’C dan dalam tekanan normal. Perlu diingat bahwa pasteurisasi hanya mengurangi mikroba yang berpotensi menjadi kontaminan. Kebanyakan petani masih menggunakan metode pasteurisasi untuk mematikan mikroba patogen, yaitu dengan menggunakan drum atau bak kayu/beton yang dialiri uap panas dari boiler. Kelemahan dari pasteurisasi adalah resiko terkena kontaminasi masih cukup besar, dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Biasanya petani menghabiskan 1 tabung gas waktu sekitar 6-8 jam untuk menyeterilkan sekitar 100-140 baglog. Sedangkan kelebihan dari pasteurisasi adalah kandungan nutrisi pada baglog tidak banyak berkurang. 

Sterilisasi 

Sterilasi adalah suatu proses mematikan seluruh mikroba patogen pada baglog jamur tiram dengan suhu diatas 100’C dan dalam tekanan tinggi. Berbeda dengan pasteurisasi, kalo pasteurisasi hanya membuat mikroba sempoyongan tidak berdaya, dan mematikan sebagiannya, sedangkan sterilisasi bertujuan untuk mematikan mikroba sampai ke akar-akarnya. Jadi dengan sterilasi, mikroba, spora ataupun miselium jamur liar akan mati mengenaskan, (duh kasian......). Sterilisasi baglog biasanya menggunakan autoclave ukuran besar yang mampu menampung ratusan bahkan ribuan baglog sekali masak. Waktu yang diperlukan juga lebih singkat antara ½ jam sampai 1 jam, baglog sudah matang. Kelemahan sterilisasi adalah nutrisi akan banyak hilang apabila suhu yang digunakan terlalu tinggi dan dalam waktu yang lama, alatnya mahal, dan juga membutuhkan operator yang berpengalaman. Sedangkan kelebihan dari sterilisasi adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyeterilkan mikroba jauh lebih cepat, dan juga lebih hemat bahan bakar dibanding dengan pasteurisasi. Autoclave sangat cocok untuk usaha jamur berskala besar. 

Pilih mana? mau menggunakan sistem pasteurisasi atau sterilasi? Sesuaikan saja dengan modal kita... hehehe. Ok sekian, semoga sukses........... 

Batang, 27 Desember 2013

Membuat Bibit Sebar (F3) Jamur Tiram

Membuat bibit sebar (f3) jamur tiram caranya sama dengan Membuat Bibit Pokok (F2) Jamur Tiram, namun karena untuk meningkatkan SEO (Search Engine Optimization) pada blog ini maka dengan senang hati saya bahas kembali.. hehe. Bagi yang belum membaca posting membuat bibit pokok (f2) jamur tiram, maka ada baiknya membaca artikel ini, karena isinya sama, dan bagi yang sudah membacanya, ya semoga dapat mengingatkan kembali, atau kalo bosan ya langung di tutup saja.. hehe. Ok, kita bahas kembali.. 

Bibit sebar (f3) adalah bibit hasil turunan bibit pokok (f2), yang nantinya akan ditebar/ditanam pada baglog jamur tiram. Cara membuatnya sama dengan membuat bibit pokok (f2) jamur tiram, yaitu bisa dengan media biji-bijian atau media serbuk kayu. Berikut cara membuat bibit sebar jamur tiram. 

Bibit Sebar (F3) Media Biji-bijian 

Bibit ini dibuat dari memanfaatkan biji-biian seperti jagung, gabah, sorgum, dll yang dicampur dengan kalsium carbonat/kapur pertanian (dolomit). Karena media yang biasa digunakan adalah jagung, maka saya cukupkan hanya membahas media jagung saja, karena media biji-bijian yang lainnya saya rasa tidak jauh berbeda dengan media jagung. Cara membuatnya adalah sebagai berikut. 
  1. Jagung utuh dicuci bersih dan direndam dalam air selama 24 jam. Kemudian cuci bersih kembali.
  2. Rebus jagung sampai melekah (kurang lebih 1 jam setengah). Kemudian tiriskan.
  3. Campur jagung dengan kapur sebanyak 1-2%, dan aduk sampai rata, kemudian biarkan beberapa menit hingga kadar airnya berkurang. 
  4. Masukkan jagung kedalam botol, kemudian sumbat dengan kapas, tutup dengan plastik dan ikat dengan karet gelang. 
  5. Media siap disterilkan selama kurang lebih 1 jam menggunakan autoclave dan 4 jam menggunakan dandang besar/drum. 
  6. Bongkar media, kemudian masukkan ke dalam ruang inokulasi. 
  7. Media siap diinokulasi dengan bibit induk, caranya sama dengan inokulasi pada baglog, silahkan lihat: Cara Inokulasi Media Tanam.
Bibit Sebar (F3) Media Serbuk 

Bibit ini dibuat dari serbuk kayu yang biasanya dicampur dengan bekatul dan tepung jagung, yang kemudian dicampur dengan kalsium karbonat/kapur pertanian (dolomit), ada juga yang menambah gula atau bahan lainnya. Pencampuran bahan-bahan ini dimaksudkan untuk menambah kandungan nutrisi yang ada dalam serbuk. Cara membuatnya adalah sebagai berikut. 
  1. Campurkan semua bahan serbuk gergaji, bekatul, dan tepung jagung dengan perbandingan 4:2:1, atau suka-suka, pada umumnya serbuk gergaji > bekatul > tepung jagung. Tambahkan kapur sebanyak 1-2%. Kemudian campur dengan air secukupnya. 
  2. Kompos sehari semalam, atau kalo tidak sabaran.. hehe, bisa langsung dimasukkan kedalam botol kemudian sumbat dengan kapas, tutup dengan plastik dan ikat dengan karet gelang. 
  3. Media siap disterilkan selama kurang lebih 1 jam menggunakan autoclave dan 4 jam menggunakan dandang besar/drum. 
  4. Bongkar media, kemudian masukkan ke dalam ruang inokulasi. Media siap diinokulasi dengan bibit bibit induk, caranya sama dengan inokulasi pada baglog, silahkan lihat: Cara Inokulasi Media Tanam.
Gimana, sama seperti membuat bibit pokok (f2) to..?? hehe. Untuk kelemahan dan kelebihannya setahu saya, kalo bibit jagung kelebihannya adalah miselium lebih cepat merambat, daya simpan lebih lama dan bisa lebih banyak untuk meng-inok baglog, sedangkan kekurangannya adalah lebih beresiko jagung dimakan tikus pada masa inkubasi. Sedangkan bibit serbuk kelebihannya adalah aman dari serangan tikus dan pada panen pertama lebih berbobot, sedangkan kekurangannya adalah bibit lebih cepat jebol (muncul pinhead)/kadaluarsa. 


Batang, 20 Maret 2013

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha , Car Price in India