Tulisan ini kami buat semata-mata mengingatkan bahwa dalam dunia bisnis itu banyak sekali 'kicauan' yang tidak bisa dipertanggung jawabkan, sukanya menjanjikan yang muluk-muluk (berlebihan), tapi ternyata omdo alias omong doang. Termasuk dalam bisnis budidaya jamur tiram, ternyata masih banyak produsen baglog yang suka berbohong, terutama mengenai hasil jamur tiram segar yang dapat diperoleh dari baglog miliknya. Saya sendiri kaget ketika berkunjung ke produsen baglog di daerah kami, sang produsen baglog mengatakan bahwa baglog buatannya (uk. 18 x 30 x 0.04) dengan dengan berat sekitar 1 - 1,2 kg, mampu menghasilkan 500 - 1.000 gram atau 0.5 - 1 kg per baglog. Pengalaman yang sama juga dialami oleh teman saya, sang produsen tanpa rasa malu mengatakan bahwa baglog buatannya mampu menghasilkan 700 gram/baglog. Di tempat lain juga sama, dari pengalaman teman2 saya di luar daerah juga ada yang mengatakan hal yang demikian.
Sebelum membahas hal tersebut, yuks kita mengenal nilai BER baglog jamur tiram..
Berapa standar BER untuk baglog jamur tiram?
Yang pertama adalah turunnya harga jual.. Bagaimana tidak? dianggapnya dengan modal beli baglog yang harganya cuma 1.500/baglog dia bisa untung 2.000 rupiah ketika dia jual dengan harga 7.000/kg. Ini yang mengakibatkan pendatang baru yang buta akan harga pasar langsung berani menjual dibawah harga pasar, dia tidak sadar kalo sudah ditipu sang produsen baglog. Yang kedua, pembeli baglog gulung tikar.. Mengapa? karena yang harusnya untung 2.000/baglog, eh ternyata malah buntung.. Yang ketiga, produsen baglog juga bangkrut, karena pembelinya sudah tidak sanggup membeli baglognya lagi, akhirnya baglognya tidak laku..
Yang keempat, petani jamur tidak berdaya.. pengalaman dilapangan bahwa kalo harga jamur sudah turun, maka sangat sulit untuk menaikkannya kembali, petani jamur harus legowo (menerima) bahwa keuntungannya sekarang sudah berkurang...
Sumber gambar: http://infoit4.files.wordpress.com/2012/05/guy-fawkes.jpg?w=474

10.52
Khoirul Huda